MU Hancur, tapi Statistik Ruben Amorim Lebih Parah dari yang Dibayangkan

Ari Prayoga | 15 September 2025 15:15
MU Hancur, tapi Statistik Ruben Amorim Lebih Parah dari yang Dibayangkan
Ekspresi Ruben Amorim usai laga Manchester City vs Manchester United pada pekan ke-4 Premier League 2025/2026 (c) AP Photo/Dave Thompson

Bola.net - Manchester United kembali merasakan pil pahit. Dalam Derby Manchester di Etihad Stadium, Minggu (14/9/2025), tim asuhan Ruben Amorim dipermalukan oleh tetangga mereka, Manchester City, dengan skor 3-0.

Gol pembuka dari Phil Foden ditambah dua gol Erling Haaland menunjukkan dominasi City, di tengah suasana emosional akibat meninggalnya legenda tinju, Ricky Hatton.

Advertisement

Kekalahan ini menambah daftar masalah MU di awal musim. Sebelumnya, mereka menelan kekalahan 0-1 dari Arsenal, bermain imbang 1-1 melawan Fulham, dan meraih kemenangan tipis 3-2 atas Burnley lewat gol penentu di menit akhir sebelum jeda internasional.

Kini, United baru mengumpulkan empat poin dari empat laga, menempati posisi ke-14 klasemen dengan selisih gol -3, tertinggal delapan angka dari pemimpin klasemen, Liverpool.

1 dari 3 halaman

Catatan Statistik Amorim

Beberapa pihak menilai buruknya awal musim MU bisa menjadi awal yang ironis. Catatan ini menjadi permulaan terburuk mereka sejak 1992-1993, musim di mana Sir Alex Ferguson berhasil mempersembahkan gelar Premier League pertama bagi klub. Namun, data Opta menyoroti performa Ruben Amorim yang jauh dari kata memuaskan.

Sejak debutnya pada 24 November tahun lalu, Amorim baru mencatat delapan kemenangan dari 31 pertandingan Premier League, dengan total 31 poin, jumlah yang sama dengan Tottenham, namun dengan selisih gol yang lebih buruk (-13).

Posisi United bahkan lebih rendah dibandingkan West Ham, Wolves, dan Fulham, sementara Liverpool tampil dominan dengan 68 poin dalam periode yang sama.

2 dari 3 halaman

Amorim Tetap Keras Kepala

Di tengah tekanan yang semakin meningkat dan hasil buruk yang menumpuk, Amorim tetap bersikeras mempertahankan formasi 3-4-3 tanpa perubahan. Dalam konferensi pers pasca-derby, pelatih asal Portugal itu menegaskan sikapnya.

“Ini bukan rekor yang pantas dimiliki Manchester United. Saya menerimanya, tapi filosofi saya tidak akan berubah. Ketika saya ingin berubah, saya akan lakukan. Jika tidak, yang harus berubah adalah orangnya,” ujar Amorim.

Dia menambahkan, rasa kecewa yang dirasakan justru lebih besar daripada yang dialami para pendukung. “Saya ingin menang dan menderita lebih dari mereka. Saya selalu memikirkan yang terbaik untuk klub, dan selama saya di sini, saya akan berusaha semaksimal mungkin.”

Dengan tekanan yang kian membesar dan awal musim yang suram, masa depan Ruben Amorim di Old Trafford kini menjadi sorotan utama, sementara para pendukung MU menanti perubahan nyata sebelum situasi semakin memburuk.

Sumber: Opta

LATEST UPDATE