Pemenang dan Pecundang Usai Chelsea Pecat Frank Lampard: Dari Mason Mount hingga Abramovich
Asad Arifin | 26 Januari 2021 08:58
Bola.net - Chelsea resmi memecat Frank Lampard pada Senin (26/1/2021) malam WIB. Keputusan ini diambil Chelsea setelah Lampard gagal memberikan hasil bagus pada beberapa laga terakhir.
Lampard sempat membawa Chelsea menang atas Luton Twon dengan skor 3-1 di putaran keempat Piala FA. Namun, hasil itu dinilai tidak cukup bagus dan menjadi laga terakhir Lampard.
"Ini adalah keputusan yang sulit harus saya ambil, karena saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Frank dan saya sangat menghormati dia," ucap pemilik Chelsea, Roman Abramovich.
Pro dan kontra terjadi usai The Blues memecat Lampard. Namun, di balik keputusan yang diambil Chelsea, ada pihak-pihak yang menjadi pemenang dan pecundang dalam kasus ini.
Siapa saja mereka? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Pemenang: Duo Jerman
Di antara banyak alasan mengapa Timo Werner dan Kai Havertz belum bersinar di Chelsea, ada faktor Frank Lampard. Dia dinilai tidak memberikan posisi terbaik untuk kedua pemain asal Jerman itu.
Timo Werner dimainkan sebagai winger kiri atau kanan. Lalu, Kai Havertz dimainkan sebagai gelandang tengah. Padahal, bukan itu posisi terbaiknya.
Kini, Werner dan Havertz punya harapan baru. Mereka mungkin akan mendapatkan pelatih dengan ide yang bisa memaksimalkan potensi mereka. Werner dan Havertz punya kans untuk membuktikan diri Chelsea tidak salah membelinya dengan harga mahal.
Pecundang - Mason Mount
Mason Mount menjadi anak emas bagi Frank Lampard. Mereka punya koneksi yang bagus karena sudah bekerja sama sejak di Derby County. Namun, kini Lampard telah pergi meninggalkan Mount di Chelsea.
Mason Mount tidak bermain buruk dan dia layak bermain reguler di Chelsea. Namun, kepergian Lampard bisa saja mengubah nasih pemain 22 tahun tersebut.
Semua akan bergantung pada ide dari pelatih baru. Namun, satu hal yang pasti, Mason Mount punya banyak pesaing di posisinya. Ada Hakim Ziyech hingga Kai Havertz yang siap bersaing untuk peran gelandang serang.
Pemenang - Kepa dan Rudiger
Frank Lampard punya dua 'daftar hitam' di skuad Chelsea musim 2020/2021. Kedua pemain adalah Kepa Arrizabalaga dan Antonio Rudiger.
Kedua pemain kehilangan tempat di tim utama. Lampard bahkan harus membeli pemain baru untuk menggantikan peran Kepa dan Rudiger. Mereka pun akrab dengan bangku cadangan.
Dipecatnya Lampard bisa menjadi angin segar bagi Kepa dan Rudiger. Sebab, mereka kini punya harapan untuk mendapatkan tempat di tim utama Chelsea bersama sang manajer baru.
Pecundang - Olivier Giroud
Mungkin dipecatnya Frank Lampard bisa menjadi momen tepat bagi Olivier Giroud untuk pindah ke klub lain. Sebab, jika yang terpilih sebagai pelatih adalah Thomas Tuchel, sulit melihat namanya masuk dalam line-up.
Giroud selama ini bertahan di Chelsea lantaran Lampard ingin dia tetap berada di klub. Giroud memang bukan pilihan utama, tapi Lampard tidak pernah kehilangan rasa percaya padanya.
Bursa transfer Januari 2021 masih dibuka. Masih ada peluang bagi Giroud untuk mencari klub baru dengan harapan bisa mengamankan satu tempat di skuad Prancis pada Euro 2021 nanti.
Pemenang - Thomas Tuchel
Thomas Tuchel baru saja dipecat PSG. Namun, tidak perlu waktu lama untuk menganggur, Thomas Tuchel bakal mendapat pekerjaan baru. Selangah lagi dia akan ditunjuk sebagai manajer Chelsea.
Tuchel bakal mewarisi skuad yang mewah di Chelsea. Dia juga punya koneksi dengan tiga pemain Jerman yang bakal memudahkannya untuk beradaptasi.
Tuchel bukan pelatih yang buruk. Dia memberikan banyak gelar untuk PSG dan melangkan ke final Liga Champions musim 2019/2020. Namun, melatih Chelsea punya tekanan yang mungkin lebih berat daripada PSG.
Pecundang - Roman Abramovich
Abrahmovich dan Marina Granovskaia berada di balik pemecatan Frank Lampard. Keputusan yang menurut mereka sudah tepat lantaran tidak ada tanda performa Chelsea bakal membaik. Apalagi, sang bos telah mengeluarkan banyak uang di awal musim.
Lampard datang dengan status legenda. Lampard memenangkan hati para fans Chelsea. Namun, patut diingat pula bahwa dia masih 'hijau' sebagai pelatih. Dia baru punya pengalaman satu musim saja. Abrahmovich harusnya tahu bahwa Lampard butuh waktu untuk matang dan membawa Chelsea meraih sukses.
Jika Lampard yang berstatus legenda saja dipecat, bagaimana dengan nasib pelatih lain yang tak punya reputasi bagus di tangah Abrahmovich? Sang bos begitu ringan tangan dalam memecat manajer.
Sumber: Squawka
Baca Ini Juga:
- Cristiano Ronaldo Yes Zlatan Ibrahimovic No, Inilah Tim Terbaik Paruh Pertama Serie A 2020/21
- Membandingkan Kiprah Frank Lampard dengan Maurizio Sarri di Chelsea, Siapa Lebih Bagus?
- 7 Momen Frank Lampard Selama Latih Chelsea: Kisruh dengan Klopp, Kalahkan Mou, dan Final FA Cup
- 3 Pemain Chelsea yang Ikut Ketar-Ketir Usai Pemecatan Frank Lampard
- Man of the Match Wycombe Wanderers vs Tottenham: Tanguy Ndombele
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pengakuan Jujur Denzem Dumfries: Union SG Bikin Inter Milan Merana!
Liga Italia 22 Oktober 2025, 14:01 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Terbuka Lagi, Mikel Arteta: Syukurlah!
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 12:29 -
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:49
LATEST UPDATE
-
Tradisi Apik Monaco, Tren Positif Tottenham
Liga Champions 22 Oktober 2025, 17:21 -
Karya Jurnalistik Akan Masuk Revisi UU Hak Cipta, Menteri Hukum: Harus Dilindungi
News 22 Oktober 2025, 17:17 -
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
Liga Italia 22 Oktober 2025, 16:56 -
Cek Jadwal Aksi Pemain Indonesia di Liga Europa 2025/26: Tayang di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 16:12 -
Harry Maguire Siap Berkorban Banyak Demi Bertahan di Manchester United
Liga Inggris 22 Oktober 2025, 15:28 -
Ousmane Dembele Dukung Mbappe Raih Ballon dOr: Dia Layak Dapat!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 14:37
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04