Pemilik Manchester United: Utang Takkan Menghalangi Kami Membeli Pemain

Utang Terus Berkurang

Kendati demikian, Manchester United tetap mampu melakukan transaksi pembelian pemain. Mereka menghamburkan dana 83 juta euro tahun lalu dan diprediksi akan menggelontorkan uang berjumlah lebih besar di musim panas ini.

Pengelolaan utang yang baik menjadi alasan mengapa kondisi keuangan Manchester United tetap sehat di tengah pandemi. Glazer bahkan dengan percaya diri mengatakan kalau klub-klub lain harus mencontoh the Red Devils.

"Kami kira Manchester United adalah klu yang dijalankan dengan sangat baik, dan kami pikir klub di dunia sepak bola bisa melihat kepada kami, dan ada banyak hal baik yang bisa dilihat dari hal-hal kontroversial semacam ini," katanya dikutip dari ESPN.

"Kami punya utang, tapi klub lain juga begitu. Kami membayar bunga yang sangat rendah, sebagian besar utang bunga tetap. Jadi jika suku bunga naik, kami tidak terpengaruh. Kami juga telah membuat kemajuan dalam mengurangi utang selama beberapa tahun terakhir."

Soal Kegagalan Pembelian Pemain

Utang diyakini sebagai penyebab Manchester United seringkali gagal mendaratkan pemain incarannya. Sebut saja Jadon Sancho, yang berusaha dibajak dari Borussia Dortmund pada tahun 2020 kemarin. Tapi kenyataannya tidak seperti itu.

"Itu [pembayaran utang dan dividen] tak pernah menghalangi kami dalam mengejar pemain atau transfer di lapangan. Kami mungkin mundur dari transfer sesekali karena pihak lain menginginkan angka yang aneh," lanjut Glazer.

"Dan meskipun mudah untuk membayarnya satu kali, tetap ada konsekuensinya. Anda membayar sekali dan orang berikutnya mengharapkan hal sama, dan kemudian orang berikutnya lagi mengharapkan itu juga."

"Kami akan terap berinvestasi pada lapangan, seperti yang kami lakukan pada tahun lalu, dan kami berencana melakukannya dengan sungguh-sungguh tahun ini. Jadi, kami merasa sedang berada di tempat yang bagus," pungkasnya.

(ESPN)