Premier League Punya VAR, tapi Kayak Gak Tau Cara Pakainya
Richard Andreas | 2 Oktober 2023 10:15
Bola.net - Sebagai liga sepak bola yang disebut-sebut sebagai liga terbaik di dunia, Premier League justru sering bermasalah dalam penggunaan VAR (video assistant referee). Kontroversi VAR sepertinya tidak pernah habis.
Korban kontroversi VAR yang terbaru adalah Liverpool. Sabtu (30/9/2023) akhir pekan lalu, The Reds harus mengaku kalah 1-2 di kandang Tottenham.
Pertandingan tersebut berjalan sangat aneh. Kepemimpinan wasit Simon Hooper benar-benar buruk. Ada begitu banyak keputusan yang merugikan Liverpool.
Hooper bahkan mengeluarkan sampai 6 kartu kuning dan 2 kartu merah untuk Liverpool. Wajar jika Jurgen Klopp mencak-mencak setelah pertandingan Liga Inggris kemarin.
Dua kartu merah aneh, gol dianulir, Liverpool kalah
Di laga tersebut, Liverpool tidak hanya kehilangan satu pemainnya karena kartu merah, tetapi sampai dua pemain. Curtis Jones menerima kartu merah langsung di menit ke-26, lalu Diogo Jota mendapat kartu kuning kedua di menit ke-69.
Kekurangan satu pemain saja bakal menyulitkan tim manapun untuk mengincar hasil maksimal, apalagi kalau sampai kehilangan dua pemain.
Saat kehilangan satu pemain, Liverpool sempat mencetak gol di menit ke-34. Luis Diaz menerima umpan terobosan dari Mohamed Salah, lalu mencetak gol dalam situasi satu lawan satu.
Diaz sudah melakukan selebrasi, tetapi gol tersebut dinyatakan offside. Anulir ini kemudian dipermasalahkan karena dari tayangan video, posisi Diaz onside.
Terakhir, Liverpool yang mati-matian bertahan dengan sembilan pemain tetap harus kalah dengan menyakitkan. Gawang mereka bobol lagi tepat di ujung tambahan waktu babak kedua, tepatnya di menit ke-90+6.
Cukup lambat dibanding liga lain
Buruknya keputusan wasit Simon Hooper kemarin menimbulkan pertanyaan besar: "Padahal sudah ada VAR, kenapa Premier League masih saja bermasalah dan banyak kontroversi?"
Memang, untuk ukuran "liga terbaik di dunia", Premier League justru cukup lambat dalam memutuskan penggunaan VAR. Mereka kalah cepat dari liga-liga lain.
Premier League pertama kali menggunakan VAR pada musim 2019/2020. Saat itu, Liga Italia dan Liga Spanyol sudah lebih dahulu menggunakan VAR. Bahkan Liga Prancis dan Liga Portugal pun lebih dahulu daripada Premier League.
Saat itu memang sempat ada perdebatan antara pemangku kepentingan di Liga Inggris. Mereka takut penggunaan VAR bakal merusak esensi sepak bola.
Aneh, VAR dibatasi
Tidak hanya lambat dalam penggunaan VAR, Premier League pun sempat menerapkan aturan-aturan aneh terkait VAR, berbeda dengan liga-liga lainnya.
Salah satu aturan yang paling aneh adalah ketika wasit utama di lapangan sempat dilarang melihat monitor VAR secara langsung. Artinya, wasit utama hanya bisa mendengarkan saran dari wasit VAR.
Aturan ini terbilang aneh karena di liga-liga lain, wasit utama diperbolehkan melihat monitor secara langsung, khususnya jika wasit VAR tidak bisa memberikan rekomendasi pasti.
Baru sekitar setahun atau dua tahun terakhir, wasit utama mulai lebih aktif melihat monitor VAR secara langsung.
Wasit ketinggalan zaman?!
Faktor penentu buruknya kualitas VAR di Liga Inggris yang tidak kalah penting adalah kualitas wasit. Entah kenapa, wasit-wasit Premier League sepertinya kurang update, terlalu old-school.
Mereka lebih menyukai metode-metode lama. Mengutamakan rasa bangga (pride) dalam memimpin pertandingan. Teknologi sempat dianggap sebagai gangguan.
VAR memang terobosan besar dalam sepak bola, setiap wasit harus beradaptasi. Nah, untuk urusan ini sepertinya wasit Premier League sedikit lebih keras kepala.
Klasemen Liga Inggris 2023/2024
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Arai Agaska Jalani Debut WorldSSP300 dengan Status Wildcard di Seri Prancis 2025
Otomotif 6 September 2025, 15:20 -
Usai Pesta Enam Gol Lawan Chinese Taipei, Timnas Indonesia Diminta Jangan Lupa Diri
Tim Nasional 6 September 2025, 14:35 -
Cedera, Frenkie de Jong Tinggalkan Timnas Belanda
Liga Spanyol 6 September 2025, 14:10 -
Mengenal Calvin Verdonk: Pilar Garuda dengan Darah Aceh di Ligue 1
Tim Nasional 6 September 2025, 13:55 -
Transfer Gianluigi Donnarumma: Mengapa Real Madrid Tidak Tertarik?
Liga Spanyol 6 September 2025, 12:34
LATEST UPDATE
-
Hansi Flick Belum Temukan Kombinasi Bek Tengah Terbaik Barcelona
Liga Spanyol 6 September 2025, 16:32 -
MU Bisa Raup Bonus Tambahan dari Transfer Antony ke Real Betis, Begini Caranya
Liga Inggris 6 September 2025, 16:11 -
Barcelona Pertimbangkan Lepas Ronald Araujo Jika Performa Tak Membaik
Liga Spanyol 6 September 2025, 16:01 -
Jadwal Live Streaming Pertandingan Livoli Divisi Utama 2025 di MOJI Hari Ini, 6 September 2025
Voli 6 September 2025, 15:52 -
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
Voli 6 September 2025, 15:48 -
Jadwal Lengkap Pertandingan Livoli Divisi Utama 2025, 3 September-19 Oktober 2025
Voli 6 September 2025, 15:48 -
Jadwal Lengkap Livoli Divisi Utama Putri 2025
Voli 6 September 2025, 15:48 -
Hasil FP2 MotoGP Catalunya 2025: Wow! Joan Mir dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 6 September 2025, 15:46 -
Inter Milan Siap Rebut Dusan Vlahovic Secara Gratis Tahun Depan
Liga Italia 6 September 2025, 15:38 -
Arai Agaska Jalani Debut WorldSSP300 dengan Status Wildcard di Seri Prancis 2025
Otomotif 6 September 2025, 15:20 -
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Makau, Kick-off Pukul 19.30 WIB!
Tim Nasional 6 September 2025, 15:19 -
Usai Pesta Enam Gol Lawan Chinese Taipei, Timnas Indonesia Diminta Jangan Lupa Diri
Tim Nasional 6 September 2025, 14:35
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24