Rafael Benitez Jadi Bukti Merah dan Biru Tidak Bisa Bersatu
Abdi Rafi Akmal | 20 September 2022 15:41
Bola.net - Rafael Benitez di kalangan masyarakat Merseyside berijwa ‘merah’. Enam tahu dia berkiprah bersama Liverpool. Suatu ketika, ia didaulat jadi bos di kubu berwarna ‘biru’, Everton.
Benitez ditunjuk menjadi manajer Everton pada tanggal 1 Juli 2021. Dengan pengalaman yang dimilikinya, pria berusia 62 tahun tersebut diharapkan bisa membawa Everton terbang lebih tinggi.
Namun, kiprahnya bersama klub berjuluk The Toffees itu singkat. 22 pertandingan saja yang dilakoninya, sebelum akhirnya ia mundur dari jabatan pelatih Everton.
Selepas kejadian itu, Benitez belum menjadi pelatih lagi di klub manapun. Ia kemudian buka suara atas apa yang terjadi selama dia memegang peran manajer di Everton.
Tidak Bisa Berbuat Banyak
Benitez datang dengan sokongan penuh manajemen dan petinggi Everton. Dana besar sudah disiapkan, sekaligus untuk menuruti setiap permintaan sang manajer. Sayangnya, ia tetap tidak bisa berbuat banyak.
“Saat Everton datang dengan tawaran itu, saya tahu saya akan memberikan yang terbaik dan melakukan segalanya untuk mencoba memperbaiki keadaan," ujar dia singkat kepada Sky Sport.
“Tapi saya ‘merah’. Di Everton, saya tidak bisa melakukannya.”
Khawatir Dicurigai
Menurut Benitez, ada banyak hal yang harusnya diubah saat menangani Everton. Tetapi di tahun pertamanya bersama klub tersebut, ia tidak bisa berbuat banyak. Alasannya simpel, ia khawatir dicurigai.
“Saya menyadari sejak awal bahwa saya harus mengubah banyak hal di dalam klub. Tetapi saya tidak bisa langsung melakukannya karena saya adalah mantan The Reds,” ujar dia.
“Apapun yang saya lakukan akan dilihat sebagai, “Oh, dia datang untuk mengubah klub kami.”
Rekor Tak Impresif
Selain kecurigaan dan tidak ada sambutan sama sekali dari pendukung Everton terhadap dirinya, ia juga tidak menuai rekor yang impresif. Dari 22 laga yang sudah dijalani, hanya tujuh di antaranya yang berbuah kemenangan.
Capaian itu jelas terlihat kontras dengan apa yang sudah pernah dilakukannya dengan Liverpool dan beberapa klub besar lainnya, seperti Inter Milan, Napoli, dan Chelsea.
Rata-rata poin yang diperolehnya selama menukangi Everton hanya 1,14. Itu menjadi rata-rata poin paling rendah yang didapatkannya bersama satu klub sejak 20 tahun terakhir.
Klasemen Premier League 2022/2023
Sumber: Sky Sport
Coba Baca yang Ini Juga!
- Arsenal Sudah Berbeda, Tapi Masih Belum Jadi Kandidat Juara
- Granit Xhaka Menemukan Kehidupannya Kembali di Arsenal
- Tammy Abraham Merasa Lebih Kesepian Saat Jadi Penyerang Chelsea
- Update Klasemen Premier League 2022/2023
- Granit Xhaka Minta Arsenal Jaga Ketat Aset Muda Ethan Nwaneri
- Meski Sukses Samai Rekor Assist Steven Gerrard di EPL, De Bruyne Ogah Jemawa
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tak Kunjung Cetak Banyak Gol, Arsenal Dinilai Kemahalan Beli Gyokeres, Setuju Nggak?
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 10:41 -
Pesan Carragher pada Liverpool: Jangan Sampai Arsenal Juara!
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 10:28
LATEST UPDATE
-
Villarreal vs Manchester City: Berapa Gol Bakal Dicetak Erling Haaland?
Liga Champions 21 Oktober 2025, 21:15 -
Prediksi Atalanta vs Slavia Praha 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 20:58 -
Prediksi Sporting Lisbon vs Marseille 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 19:57 -
Prediksi AS Monaco vs Tottenham 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 19:16 -
Prediksi Galatasaray vs Bodo/Glimt 22 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 18:40 -
Prediksi Athletic Bilbao vs Qarabag 22 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 18:09 -
Union SG vs Inter Milan: Improvisasi di Lini Depan sang Wakil Italia
Liga Champions 21 Oktober 2025, 17:44 -
Prediksi BRI Super League: PSIM Yogyakarta vs Dewa United 22 Oktober 2025
Bola Indonesia 21 Oktober 2025, 17:38
LATEST EDITORIAL
-
Dari Postecoglou hingga De Boer, Inilah Masa Kepelatihan Tersingkat di Premier League
Editorial 21 Oktober 2025, 00:58 -
5 Pemain yang Pernah Membela Liverpool dan Manchester United
Editorial 17 Oktober 2025, 21:02 -
4 Bek Tengah Incaran Real Madrid untuk Musim Depan
Editorial 17 Oktober 2025, 20:32