Review: Liverpool Rajai Piala Carling

Editor Bolanet | 27 Februari 2012 01:56
Review: Liverpool Rajai Piala Carling
Kuyt merayakan gol ke gawang Cardiff di final Piala Carling © AFP
- meladeni Cardiff City dalam duel puncak Piala Carling dengan misi meraih gelar pertamanya sejak 2006. Tampil di bawah atmosfer magis Wembley serta tatapan mata 89.000 penonton yang memadati stadion kebanggaan Inggris itu, Liverpool menang lewat adu penalti setelah bermain 2-2 di babak normal dan perpanjangan. The Reds pun merebut trofi Piala Carling-nya yang kedelapan.

Liverpool memakai pola 4-2-3-1 dengan Reina, Johnson, Agger, Skrtel, Enrique, Adam, Gerrard (c), Downing, Suarez, Henderson, dan Carroll di starting line-up. Sementara itu, Doni, Spearing, Henderson, Maxi, Carragher, Kelly dan Bellamy duduk di bangku cadangan.

Secara mengejutkan, dengan perbedaan kualitas yang dimilikinya, Cardiff justru menerapkan formasi menyerang 4-4-1-1 dengan menurunkan Heaton, McNaughton, Hudson (c), Turner, Taylor, Mason, Gunnarsson, Whittingham, Cowie, Miller dan Gestede dari menit awal.

Liverpool mendominasi babak pertama dan menguasai pertarungan di lini tengah. Itu memaksa Cardiff mengandalkan serangan balik. Banyak peluang yang diciptakan kedua tim, tapi hanya satu gol yang tercipta, yaitu gol Cardiff.

Gol Cardiff tercipta ketika pertandingan memasuki menit ke-19. Berawal dari tidak sempurnanya Skrtel dalam menghalau umpan silang, Miller mengoper kepada Josep Mason di dalam kotak penalti, lalu Mason dengan tenang melewatkan bola di antara kedua kaki Reina yang datang menerjang. Pecahnya konsentrasi di lini belakang membuat The Reds tertinggal 0-1.

Kenny Dalglish memasukkan Craig Bellamy menggantikan Jordan Henderson pada menit ke-58 untuk meningkatkan daya dobrak Liverpool.

Dua menit setelah Bellamy masuk, Liverpool menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Martin Skrtel membayar tuntas kesalahannya yang mengakibatkan gol Cardiff di babak pertama dengan mencetak gol balasan bagi Liverpool. Gol Skrtel itu tercipta setelah dia sukses memanfaatkan kemelut di depan gawang dengan sontekan yang melewati kedua kaki kiper Cardiff.

Setelah 4 menit tambahan waktu, wasit meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya 90 menit waktu normal. Belum ada pemenang, laga pun masuk ke babak perpanjangan.

Dirk Kuyt, yang masuk menggantikan Andy Carroll, membawa Liverpool unggul 2-1 di babak perpanjangan. Akan tetapi, kemenangan Liverpool yang sudah berada di depan mata harus musnah setelah Ben Turner mencetak gol balasan Cardiff hanya 2 menit sebelum pertandingan berakhir. Babak penalti pun tak terhindarkan.

Kapten Steven Gerrard menjadi penendang pertama Liverpool, tapi eksekusinya berhasil dimentahkan kiper Cardiff. Penalti Adam melambung tinggi, tapi Kuyt, Downing dan Johnson sukses. Cardiff harus kalah dengan skor 2-3 setelah eksekusi Anthony Gerrard, sepupu Steven Gerrard, sebagai penendang terakhir Cardiff, gagal.

Hasil ini merupakan penegasan Liverpool sebagai raja Piala Carling.

Liverpool adalah tim yang paling sering masuk final di Piala Carling, yaitu 11 kali, termasuk tahun ini. 11 kali bermain di final, Liverpool menangi 8 di antaranya dan menjadi kolektor trofi terbanyak di turnamen ini.

Selain itu, gelar ini adalah gelar pertama The Reds setelah memenangi Piala FA pada tahun 2006 silam. (bola/gia)

TAG TERKAIT

BERITA TERKAIT

LATEST UPDATE