Sulitnya Susun Jadwal Premier League: Libatkan Perusahaan Prancis, Bisa Makan Waktu Sampai 6 Bulan!

Richard Andreas | 19 Juni 2025 03:14
Sulitnya Susun Jadwal Premier League: Libatkan Perusahaan Prancis, Bisa Makan Waktu Sampai 6 Bulan!
The Big Six Premier League. (c) AP Photo

Bola.net - Di balik setiap musim Premier League yang kita nikmati, terdapat proses panjang dan rumit. Menyusun jadwal pertandingan bukan sekadar menempatkan nama klub di tanggal-tanggal kosong. Faktanya, proses ini bisa memakan waktu hingga enam bulan.

Tugas besar ini dikelola oleh Atos, sebuah perusahaan teknologi multinasional yang berbasis di pinggiran kota Paris. Mereka bekerja sama dengan pihak Premier League untuk memastikan semua pertandingan tersusun secara adil, aman, dan efisien.

Advertisement

Sistem penjadwalan ini mempertimbangkan banyak aspek. Mulai dari kalender internasional, jadwal kompetisi Eropa, hingga faktor keamanan dan logistik di kota tempat pertandingan. Bahkan, permintaan khusus dari klub pun bisa memengaruhi susunan jadwal.

1 dari 4 halaman

Proses Rumit Menyusun Jadwal Premier League

Langkah awal dalam menyusun jadwal adalah menginput berbagai data penting ke dalam sistem. Data ini termasuk tanggal pertandingan internasional, pekan laga Eropa, serta jadwal dari liga-liga kasta bawah. Tujuannya adalah mencegah bentrok yang bisa merugikan semua pihak.

Faktor eksternal seperti kapasitas kepolisian dan kedekatan geografis antar klub juga menjadi pertimbangan utama. Misalnya, Liverpool dan Everton tidak boleh bermain di kandang pada akhir pekan yang sama. Ini karena bisa membebani infrastruktur dan pengamanan kota, begitu pula dengan Manchester United dan Manchester City.

Namun, aturan ini lebih fleksibel di London. Banyaknya klub Premier League di ibu kota membuat jadwal kandang-tandang diatur lebih longgar. Hal ini dilakukan agar seluruh pertandingan tetap dapat digelar tanpa hambatan besar.

2 dari 4 halaman

Permintaan Khusus Klub dan Peran Sistem Digital

Selain faktor umum, klub juga bisa mengajukan permintaan khusus terkait jadwal. Contohnya, Manchester United kemungkinan akan meminta laga tandang pada akhir pekan 11 Oktober 2025. Ini karena Old Trafford akan digunakan untuk final Super League pada hari Sabtu tersebut.

Setelah semua informasi terkumpul, klub-klub dimasukkan ke dalam pairing grid. Sistem ini mengatur jadwal kandang dan tandang agar merata sepanjang musim. Dari situ, sistem akan menghasilkan daftar pertandingan secara acak.

Namun, prosesnya tidak berhenti di sana. Jadwal yang dihasilkan masih harus diverifikasi secara manual oleh tim dari Atos, Premier League, dan Football League. Jika ada ketidaksesuaian atau kendala, prosesnya akan diulang hingga diperoleh jadwal yang ideal dan sesuai semua aturan.

3 dari 4 halaman

Aturan Ketat Soal Laga Kandang dan Tandang

Premier League menerapkan tiga aturan utama terkait jadwal kandang dan tandang yang wajib dipatuhi sistem penjadwalan. Pertama, dalam lima laga beruntun, sebuah klub hanya boleh memiliki rasio tiga laga kandang dan dua tandang, atau sebaliknya.

Kedua, tidak ada klub yang boleh memulai atau mengakhiri musim dengan dua laga kandang atau dua laga tandang. Aturan ini penting untuk menjaga keseimbangan dan keadilan kompetisi dari awal hingga akhir musim.

Ketiga, pada periode sekitar Boxing Day dan Tahun Baru, sebuah klub tidak boleh bermain dua kali berturut-turut di kandang atau tandang. Tujuannya adalah menjaga keadilan kompetisi dan mengakomodasi kondisi fisik pemain di tengah jadwal padat akhir tahun.

4 dari 4 halaman

Jadwal yang Terlihat Sederhana, tapi Penuh Pertimbangan

Banyak yang mungkin mengira jadwal Premier League hanya disusun berdasarkan undian semata. Padahal, kenyataannya jauh lebih kompleks. Proses ini membutuhkan teknologi canggih, kolaborasi antarlembaga, hingga kompromi dari klub-klub peserta.

Setiap musim, Atos dan Premier League harus menyulap ribuan variabel menjadi kalender kompetisi yang masuk akal dan bisa diterima semua pihak. Inilah alasan mengapa penjadwalan Premier League bisa memakan waktu hingga enam bulan.

LATEST UPDATE