Tragisnya Karier Sterling: Ketika Kejayaan Berubah Jadi Keheningan di Usia Emas

Gia Yuda Pradana | 12 November 2025 21:17
Tragisnya Karier Sterling: Ketika Kejayaan Berubah Jadi Keheningan di Usia Emas
Pemain Chelsea, Raheem Sterling berebut bola dengan pemain Wrexham, Ryan Barnett pada laga uji coba pramusim 2024/2025. (c) AP Photo/Tony Avelar

Bola.net - Raheem Sterling, nama yang pernah bersinar terang di kancah sepak bola Inggris, kini menghadapi babak paling kelam dalam kariernya. Pemain sayap berusia 30 tahun ini, yang dikenal dengan kecepatan dan ketajamannya, saat ini terasing dari skuad utama Chelsea. Situasi ini terjadi di musim 2025/2026, setelah ia kembali dari masa peminjaman yang kurang sukses di Arsenal.

Sterling dipaksa berlatih secara terpisah dari tim utama Chelsea di Cobham, markas latihan klub. Manajer Chelsea, Enzo Maresca, bahkan secara terbuka menyatakan bahwa ia belum pernah melihat Sterling atau pemain lain yang diasingkan sejak awal musim, karena mereka berlatih di waktu dan lapangan yang berbeda. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai masa depan sang pemain, terutama mengingat ia menolak beberapa tawaran transfer dari klub-klub top Eropa dan Arab Saudi.

Advertisement

Keputusan Sterling untuk bertahan di London, meskipun diasingkan, didasari oleh alasan keluarga yang kuat. Namun, situasi ini menyoroti pergeseran drastis dalam perjalanan kariernya, dari seorang bintang yang memenangkan banyak trofi menjadi pemain yang terpinggirkan di klubnya sendiri. Perjalanan karier Sterling memang penuh liku, dari awal yang menjanjikan hingga puncak kejayaan, sebelum akhirnya meredup di usia yang seharusnya menjadi puncaknya.

1 dari 4 halaman

Kilau Awal dan Puncak Gemilang Raheem Sterling

Kilau Awal dan Puncak Gemilang Raheem Sterling

Suporter Liverpool di Anfield dalam pertandingan melawan Real Madrid di Liga Champions 2024/2025. (c) AP Photo/Jon Super

Raheem Shaquille Sterling, lahir di Kingston, Jamaika, pada 8 Desember 1994, memulai perjalanan sepak bolanya di Inggris setelah pindah ke London pada usia lima tahun. Karier seniornya dimulai di Liverpool pada musim 2011/2012, di mana ia membuat debut seniornya pada Maret 2012, tak lama setelah ulang tahunnya yang ke-17. Selama empat musim di Anfield, Sterling mencatatkan 23 gol dalam 129 penampilan di semua kompetisi, menunjukkan potensi besar sebagai winger muda.

Puncak karier Sterling tiba setelah kepindahannya ke Manchester City pada Juli 2015 dengan biaya transfer £49 juta. Di bawah asuhan Pep Guardiola, ia berkembang menjadi salah satu penyerang paling mematikan di Premier League. Bersama Manchester City, Sterling mencetak 131 gol dalam 339 penampilan di semua kompetisi, sebuah catatan yang impresif untuk seorang pemain sayap.

Selama tujuh musim di Etihad Stadium, Sterling meraih kesuksesan kolektif dan individu yang luar biasa. Ia memenangkan empat gelar Premier League, lima Piala Liga, satu Piala FA, dan satu Community Shield. Musim 2018/2019 menjadi perhatian khusus, di mana Sterling terlibat langsung dalam 46 gol di kompetisi klub dan dianugerahi penghargaan PFA Young Player of the Year serta FWA Footballer of the Year, menegaskan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik di liga.

2 dari 4 halaman

Awal Kemunduran dan Masa Peminjaman Sterling

Awal Kemunduran dan Masa Peminjaman Sterling

Raheem Sterling coba membawa bola di laga Arsenal vs Crystal Palace, Premier League 2024/2025 (c) AP Photo/Ian Walton

Pada Juli 2022, Sterling membuat keputusan besar untuk bergabung dengan Chelsea dengan kontrak lima tahun, mencari tantangan baru dan peran yang lebih sentral. Namun, dua musim pertamanya di Stamford Bridge (2022/2023 dan 2023/2024) menunjukkan penurunan performa yang signifikan dibandingkan masa puncaknya. Ia hanya mencetak 19 gol dalam 81 penampilan di semua kompetisi, angka yang jauh dari ekspektasi dan kontribusinya di Manchester City.

Melihat performanya yang menurun, Chelsea memutuskan untuk meminjamkan Sterling ke Arsenal untuk musim 2024/2025 pada 30 Agustus 2024. Harapan akan kebangkitan karier Sterling di klub London lainnya tidak terwujud. Selama masa peminjamannya di Arsenal, ia hanya berhasil mencetak satu gol dalam 28 penampilan di semua kompetisi, sebuah statistik yang mengkhawatirkan bagi pemain sekaliber dirinya.

Satu-satunya gol Sterling untuk The Gunners tercipta dalam kemenangan 5-1 atas Bolton Wanderers di putaran ketiga Piala EFL pada 25 September 2024. Masa peminjaman ini semakin memperjelas bahwa Sterling kesulitan menemukan kembali sentuhan terbaiknya. Performa Sterling di Chelsea dan Arsenal sangat kontras dengan dominasinya di Manchester City, menandai awal kemunduran yang tragis.

3 dari 4 halaman

Situasi Terkini Raheem Sterling di Chelsea

Situasi Terkini Raheem Sterling di Chelsea

Aksi Raheem Sterling dalam laga Premier League antara Manchester City vs Chelsea, Minggu (18/2/2024) dini hari WIB. (c) AP Photo/Dave Thompson

Setelah masa peminjamannya di Arsenal berakhir pada 4 Juni 2025, Raheem Sterling kembali ke Chelsea, tapi situasinya justru semakin memburuk. Di musim 2025/2026, ia belum memainkan satu pertandingan pun untuk The Blues. Sterling telah diasingkan dari skuad utama dan dipaksa untuk berlatih secara terpisah dari rekan-rekan setimnya, sebuah indikasi jelas bahwa ia tidak masuk dalam rencana manajer Enzo Maresca.

Manajer Chelsea, Enzo Maresca, bahkan secara terbuka mengakui bahwa ia belum melihat Sterling atau pemain lain yang diasingkan sejak awal musim. Hal ini disebabkan karena mereka berlatih di waktu dan lapangan yang berbeda, jauh dari pandangan tim utama. Situasi ini menciptakan ketidakpastian besar mengenai masa depan Sterling di klub.

Meskipun diasingkan, Sterling dilaporkan menolak tawaran dari klub-klub besar seperti Bayern Munich, Napoli, dan beberapa klub Arab Saudi. Alasannya adalah ia lebih memilih untuk tetap berada di London karena alasan keluarga, menunjukkan komitmennya terhadap kehidupan pribadinya. Namun, keputusan ini membuatnya berada dalam limbo profesional, dengan karier yang terhenti di usia emasnya.

Masa depan Sterling di Chelsea kini menjadi tanda tanya besar. Dengan kontrak yang masih berjalan dan keengganannya untuk pindah, situasi ini bisa menjadi preseden yang rumit bagi klub dan pemain. Karier Sterling, yang pernah menjadi inspirasi, kini menjadi kisah tragis tentang bagaimana seorang bintang bisa meredup di tengah jalan.

LATEST UPDATE