Anehnya AC Milan: Tekuk Juventus dan Inter di Supercoppa, Imbang vs Cagliari di Serie A
Gia Yuda Pradana | 12 Januari 2025 14:23
Bola.net - AC Milan hanya mampu meraih hasil imbang saat meladeni Cagliari di San Siro pada pekan ke-20 Serie A 2024/2025, Minggu (12/1/2025). Pertandingan Liga Italia antara Milan vs Cagliari ini berakhir dengan skor 1-1.
Milan unggul terlebih dulu melalui gol Alvaro Morata di menit 51 yang memanfaatkan bola muntah dari tembakan Christian Pulisic, tapi bisa dibalas oleh Cagliari tak lama berselang. Pada menit 55, tim tamu menyamakan kedudukan lewat serangan balik cepat yang diselesaikan oleh Nadir Zortea. Bola tendangan Zortea tak mampu dihentikan oleh Mike Maignan.
Hasil ini terbilang aneh dan tentunya mengecewakan bagi Milan. Pasalnya, setelah tampil digdaya dengan menekuk Juventus dan Inter Milan untuk menjuarai Supercoppa Italiana dalam dua laga pertama bersama pelatih baru Sergio Conceicao, Milan hanya mampu bermain imbang dengan Cagliari di kandang.
Sebelumnya, bersama pelatih Paulo Fonseca, performa Milan luar biasa saat melawan tim-tim besar, tapi kerap kesulitan menghadapi tim-tim yang di atas kertas lebih lemah. Ganti pelatih ke Conceicao, 'penyakit' itu sepertinya masih tetap menjangkiti Milan.
Euforia Supercoppa Tak Berlanjut di Serie A
Euforia Milan dari keberhasilan menjuarai Supercoppa seolah tak berlanjut di Serie A. Keinginan Milan untuk menang dan memperbaiki posisi di klasemen pun tak menjadi kenyataan.
"Kami ingin menang dan naik di klasemen. Babak pertama sedikit aneh karena kami tidak menciptakan banyak peluang," kata winger Milan, Rafael Leao, seperti dikutip Football Italia
"Setelah unggul, kami bermain lebih baik, tapi mereka fokus pada serangan balik dan menunggu kami membuat kesalahan, yang membuat mereka bisa mencetak gol."
"Saya rasa, secara keseluruhan, yang kami lakukan sudah cukup untuk mendapatkan tiga poin."
Hasil ini menjadi kali kedua Milan ditahan imbang oleh Cagliari musim ini, setelah bermain 3-3 pada November. Leao mengakui bahwa semua pertandingan di Serie A sulit, tapi juga menekankan pentingnya mengambil pelajaran dari kesalahan dan terus berkembang.
Perubahan Gaya di Era Conceicao
Salah satu perubahan signifikan di bawah Conceicao adalah fleksibilitas taktis yang lebih besar. Tijjani Reijnders kini bermain sebagai trequartista, sementara Leao diberi kebebasan untuk bergerak lebih sentral. Hal ini memengaruhi dinamika serangan Milan, terutama dalam situasi melawan tim yang bermain bertahan.
"Kami harus lebih dinamis. Jika statis, mudah bagi lawan seperti Cagliari untuk bertahan,” jelas Leao. "Pelatih memberi saya kebebasan untuk menemukan posisi di lapangan, tergantung situasi pertandingan."
Meski hasil imbang ini mengecewakan, semangat baru yang dibawa Conceicao memberikan harapan bahwa Milan akan menjadi kekuatan yang lebih konsisten seiring berjalannya musim. Namun, hasil ini juga menjadi pengingat bahwa Milan harus lebih tajam saat menghadapi tim-tim kecil jika ingin bersaing di papan atas Serie A.
Sumber: Football Italia
Klasemen Serie A/Liga Italia
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Juventus dan Hasil Seri Adalah Bestie
- Rapor Pemain Juventus saat cuma Seri di Derby vs Torino: Hanya 1 yang Istimewa
- Prediksi Bologna vs AS Roma 13 Januari 2025
- Prediksi Venezia vs Inter Milan 12 Januari 2025
- Head to Head dan Statistik: Bologna vs AS Roma - Serie A
- Head to Head dan Statistik: Venezia vs Inter Milan - Serie A
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pengakuan Mengejutkan Ibu Rabiot Terkait Kepindahan Anaknya Dari Marseille ke AC Milan
Liga Italia 11 September 2025, 22:43 -
Ini Kata Leao Soal Peran Barunya di AC Milan dan Update Terkait Cederanya
Liga Italia 11 September 2025, 21:50 -
Kisah di Balik Kepindahan Jamie Vardy ke Cremonese: Ada Peran Pelatih Chelsea!
Liga Italia 11 September 2025, 16:01 -
AC Milan di Bawah Allegri: Bekerja Keras pada Pertahanan dan Struktur Tim
Liga Italia 11 September 2025, 16:00
LATEST UPDATE
-
Kontroversi AC Milan vs Como di Australia, Globalisasi Serie A atau Ancaman Identitas Eropa?
Liga Italia 12 September 2025, 04:27 -
Kisah Unik Jose Mourinho: Beri Nomor 9 untuk Steve Sidwell dan Pesan Sindiran pada Chelsea
Liga Inggris 12 September 2025, 04:19 -
Kobbie Mainoo: Dari Wonderkid Manchester United hingga Tersisih di Era Ruben Amorim
Liga Inggris 12 September 2025, 04:05 -
Kegagalan Rekrut Guehi Bisa Hantui Liverpool, Kenapa Begitu?
Liga Inggris 12 September 2025, 03:45 -
Gael Clichy Kritik Keras Arsenal: Tak Lagi Punya Ambisi untuk Menang
Liga Inggris 12 September 2025, 00:37 -
Resmi Pacaran, Lamine Yamal Pikat Nicki Nicole dengan Bahasa Catalan 'Aku Cinta Kamu'
Bolatainment 11 September 2025, 23:49 -
3 Mantan Pemain Bintang Chelsea Terseret Kasus 74 Tuduhan FA: Termasuk Eden Hazard!
Liga Inggris 11 September 2025, 23:27 -
Tchouameni Full Senyum di Real Madrid Era Xabi Alonso
Liga Spanyol 11 September 2025, 23:22 -
Pengakuan Mengejutkan Ibu Rabiot Terkait Kepindahan Anaknya Dari Marseille ke AC Milan
Liga Italia 11 September 2025, 22:43 -
Renang Indonesia dan Masa Kejayaannya
Olahraga Lain-Lain 11 September 2025, 22:33
LATEST EDITORIAL
-
Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Amorim di Ujung Tanduk
Editorial 11 September 2025, 13:43 -
5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten Hag, Layak atau Gagal?
Editorial 11 September 2025, 12:59 -
5 Target Manchester United yang Gagal Direkrut pada Musim Panas 2025
Editorial 10 September 2025, 13:34 -
3 Kandidat Pengganti Robert Lewandowski di Barcelona
Editorial 10 September 2025, 13:01