Bukan Sekadar Taktik, Ini yang Bikin Igor Tudor Lebih Disukai di Juventus daripada Thiago Motta

Asad Arifin | 12 September 2025 04:55
Bukan Sekadar Taktik, Ini yang Bikin Igor Tudor Lebih Disukai di Juventus daripada Thiago Motta
Pelatih kepala Juventus, Igor Tudor, mengarahkan pemainnya dalam laga trofi Bortolotti melawan Atalanta di Gewiss Stadium, Bergamo, 16 Agustus 2025 (c) Spada/LaPresse via AP

Bola.net - Juventus memulai musim ini dengan optimisme tinggi. Pergantian pelatih dari Thiago Motta ke Igor Tudor langsung memberikan dampak positif, terlihat dari performa tim yang semakin konsisten.

Bianconeri kembali dipandang sebagai kandidat kuat dalam perburuan scudetto, berkat stabilitas serta energi baru yang dibawa Tudor.

Advertisement

Padahal, ketika pertama kali diumumkan, banyak pihak meragukan kapasitas Tudor. Namun, waktu membuktikan sebaliknya. Dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan efektif, ia berhasil meraih kepercayaan pemain.

Kini, Juventus berada pada fase penting untuk membangun momentum. Dengan skuad penuh bintang, kunci keberhasilan tidak hanya bergantung pada taktik, tetapi juga kemampuan pelatih dalam merangkul para pemain.

1 dari 4 halaman

Tudor vs Motta: Perbedaan Mendasar

Tudor vs Motta: Perbedaan Mendasar

Pelatih Juventus, Thiago Motta. (c) Giovanni Evangelista/LaPresse via AP

Thiago Motta memang sempat memberi harapan, tetapi ia kesulitan menjaga kepercayaan penuh dari manajemen dan para pemain. Pendekatan yang cenderung kaku membuat suasana di dalam tim tidak sepenuhnya cair. Hal ini menjadi kontras jika dibandingkan dengan Igor Tudor.

Mantan bek Juventus, Mark Iuliano, menyoroti hal tersebut dalam wawancaranya bersama Tuttojuve.

“Dibandingkan dengan Motta, Tudor menekankan empati dan atletisisme. Bahkan di Udine, para pemain menyukainya karena kualitas-kualitas ini. Saya berkesempatan untuk mengapresiasinya di sana," kata Iuliano.

Pernyataan Iuliano menunjukkan bagaimana Tudor mampu membangun kedekatan dengan pemain. Ia tidak hanya berfokus pada taktik, tetapi juga memahami kebutuhan emosional dan fisik para pemain. Hasilnya, ruang ganti Juventus kini lebih harmonis dan hal itu tercermin pada permainan yang semakin solid.

2 dari 4 halaman

Empati dan Atletisisme Jadi Kunci

Empati dan Atletisisme Jadi Kunci

Igor Tudor dari Juventus memberikan arahan kepada Kenan Yildiz dalam laga Serie A antara Juventus dan Parma di Allianz Stadium, Turin, Italia, Minggu, 24 Agustus 2025 (c) Fabio Ferrari/LaPresse via AP

Tudor mengedepankan keseimbangan antara disiplin dan pendekatan personal. Empati membuat pemain merasa dihargai, sementara penekanan pada atletisisme menjaga performa fisik tetap prima.

Perpaduan ini menjadikan Juventus lebih kuat secara mental maupun fisik, terutama menghadapi jadwal padat Serie A dan kompetisi Eropa.

Selain itu, atmosfer positif di dalam tim membuat para pemain lebih termotivasi mengikuti instruksi taktik. Mereka merasa diperlakukan sebagai individu yang penting, bukan sekadar bagian dari sistem. Alhasil, strategi Tudor berjalan lebih efektif dengan komitmen penuh dari seluruh skuad.

3 dari 4 halaman

Juventus Fokus ke Depan

Juventus Fokus ke Depan

Selebrasi penyerang Juventus, Dusan Vlahovic bersama reka setim usai membobol gawang Parma di giornata 1 Serie A 2025-2026. (c) Fabio Ferrari/LaPresse via AP

Meski musim baru saja dimulai, langkah Tudor bersama Juventus sudah membangun fondasi menjanjikan. Tim terlihat lebih solid, penuh energi, dan memiliki koneksi kuat antara pemain dengan pelatih.

Tantangan berikutnya adalah menjaga konsistensi, terutama ketika menghadapi tekanan di momen-momen krusial.

Jika tren positif ini berlanjut, Juventus berpeluang besar bukan hanya sebagai penantang, tetapi juga mengembalikan dominasi mereka di Serie A.

Lebih jauh lagi, keberhasilan Tudor membuktikan bahwa empati dan pendekatan manusiawi sama pentingnya dengan strategi dalam mengelola tim papan atas

Sumber: JuveFC

LATEST UPDATE