Cerita Indah Bologna dan Newcastle, Sebuah Penantian Panjang untuk Meraih Gelar Juara
Gia Yuda Pradana | 15 Mei 2025 09:48
Bola.net - Setiap klub menyimpan harapannya masing-masing. Ada yang mengejar gelar demi gelar, ada pula yang bertahan dengan secercah mimpi dalam dekade panjang tanpa selebrasi. Di musim 2024/25 ini, dua kisah indah lahir dari klub yang lama terpinggirkan dari gemerlap juara.
Bologna dan Newcastle mungkin berasal dari dua negeri berbeda, tapi keduanya bersua dalam satu simpul emosi: penantian. Satu dari tanah Italia yang romantis, satu lagi dari Inggris bagian timur laut yang tangguh. Keduanya menulis kisah magis yang sama—menaklukkan waktu.
Untuk pertama kalinya dalam puluhan tahun, mereka tak lagi hanya dikenang karena sejarah atau potensi. Mereka kini juara. Mereka akhirnya punya trofi yang bisa dibanggakan, tak hanya cerita lama yang terus diulang.
Newcastle: Tawa yang Akhirnya Pecah di Wembley
16 Maret 2025, Wembley bergemuruh. Newcastle menekuk Liverpool 2-1 dalam final Carabao Cup. Tangis pun berubah jadi tawa setelah 70 tahun tanpa gelar domestik.
Dan Burn membuka skor lewat sundulan jelang turun minum. Alexander Isak kemudian menambah keunggulan dengan tendangan setengah voli yang tajam di awal babak kedua. Gol hiburan Federico Chiesa di menit akhir tak cukup merusak pesta The Magpies.
Trofi ini bukan hanya piala pertama mereka di ajang ini, tapi juga simbol kebangkitan. Perjalanan mereka juga dramatis, menyingkirkan Chelsea, Brentford, hingga Arsenal sebelum menyentuh panggung final.
Bologna: Dari Luka Kepergian ke Gelar Bersejarah
Bologna kehilangan Thiago Motta di awal musim, sosok yang membawa mereka kembali kompetitif. Namun, datanglah Vincenzo Italiano, dan cerita berubah menjadi luar biasa. Dia menanamkan keberanian dan keyakinan yang membawa klub ke final Coppa Italia.
Pada 14 Mei 2025, di Stadio Olimpico, Roma, Bologna mengalahkan AC Milan 1-0. Dan Ndoye menjadi pahlawan dengan gol tunggal yang mengantarkan mereka pada takhta. Itu adalah gelar besar pertama sejak 1974.
Perjalanan mereka tak mudah. Namun, kemenangan besar atas Atalanta dan dua leg dominan melawan Empoli membuktikan kualitas mereka. Di final, mereka tampil tenang, disiplin, dan efektif. Sebuah kemenangan yang tak datang karena kebetulan.
Sejarah Terulang, Rekor Tetap Sempurna
Bagi Bologna, Coppa Italia bukanlah panggung yang asing. Sebelum ini, mereka pernah dua kali di final, pada 1970 dan 1974. Uniknya, keduanya berujung pada trofi di tangan Rossoblu.
Final 1970 dijalankan dalam format grup. Bologna menjadi juara setelah mengalahkan pesaing-pesaing dalam sistem liga mini. Empat tahun kemudian, mereka menang lewat adu penalti dramatis melawan Palermo.
Kini, lima dekade kemudian, mereka kembali di final dan tetap sempurna. Tiga final, tiga gelar. Rekor 100 persen ini mempertegas bahwa Bologna tak datang hanya sebagai penggembira. Mereka datang untuk menang dan menang lagi.
Penantian Itu Tak Sia-sia
Apa arti sebuah gelar setelah penantian panjang? Bagi Newcastle, itu adalah pengakuan. Bagi Bologna, itu adalah penegasan identitas. Musim ini membuktikan bahwa mimpi tak mengenal kasta.
Sepak bola bukan hanya milik para raksasa. Dalam setiap lorong sejarah, selalu ada ruang bagi kisah dongeng dari klub-klub yang sebelumnya tertidur. Saat mereka terbangun, dunia melihat keajaiban.
Musim 2024/25 bukan hanya tentang siapa yang juara, tapi bagaimana mereka sampai ke sana. Bologna dan Newcastle adalah bukti: harapan yang dijaga dengan kesetiaan akan selalu menemukan jalannya.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Sikap Dingin di Olimpico: Conceicao Abaikan Calabria di Seremoni Juara Coppa Italia
- Satu Kota, Dua Realita: Barcelona Berburu Gelar, Espanyol Berjuang untuk Bertahan
- Prediksi Espanyol vs Barcelona 16 Mei 2025
- Sampdoria Degradasi, Tifosi Genoa Pesta Flare dan Kembang Api!
- Jika Juara di Kandang Rival, Belajar dari Pengalaman, Barcelona Takkan Selebrasi Berlebihan
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Link Streaming BRI Super League: Arema FC vs Dewa United di Vidio, Sabtu 13 September 2025
Liga Inggris 13 September 2025, 15:10
LATEST UPDATE
-
Raheem Sterling Benar-Benar Menghilang, Bos Chelsea Tak Pernah Bertemu Sejak Musim Dimulai!
Liga Inggris 13 September 2025, 18:32 -
Bencana! Antonio Rudiger Cedera Hingga 2,5 Bulan, Real Madrid Pusing
Liga Spanyol 13 September 2025, 18:29 -
FA Jerat Chelsea dengan 74 Dakwaan, Maresca: Saya Tidak Tahu Apa-Apa!
Liga Inggris 13 September 2025, 17:40 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 13 September 2025, 17:33 -
Hasil Race 1 MotoE San Marino 2025: Alessandro Zaccone Kalahkan Nicolas Spinelli
Otomotif 13 September 2025, 17:29 -
Hasil BRI Super League: Bekuk Arema FC, Dewa United Tinggalkan Dasar Klasemen
Bola Indonesia 13 September 2025, 17:27 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 13-14 September 2025
Liga Inggris 13 September 2025, 17:25 -
Hasil Kualifikasi MotoGP San Marino 2025: Sikat Alex Marquez, Marco Bezzecchi Sabet Pole
Otomotif 13 September 2025, 16:37 -
Brentford vs Chelsea: Update Pemain The Blues, Siapa yang Absen?
Liga Inggris 13 September 2025, 16:00 -
Hasil FP2 MotoGP San Marino 2025: Trio Murid Valentino Rossi Berkuasa, Marco Bezzecchi Terdepan
Otomotif 13 September 2025, 15:48 -
Jadwal Arsenal di Liga Inggris Hari Sabtu, 13 September 2025: Vs Nottingham Forest
Liga Inggris 13 September 2025, 15:45 -
Daftar Juara Red Bull Rookies Cup, Veda Ega Pratama Masih Punya Peluang Menyusul Tahun Ini!
Otomotif 13 September 2025, 15:41
LATEST EDITORIAL
-
Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa ke Masa
Editorial 12 September 2025, 15:55 -
10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Bikin Klub dan Fans Menangis
Editorial 12 September 2025, 14:49 -
Chelsea Era Roman Abramovich: 5 Transfer Paling Mahal dan Nasib Mereka Kini
Editorial 12 September 2025, 14:09 -
Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Amorim di Ujung Tanduk
Editorial 11 September 2025, 13:43