Gol Juventus Dicetak Bek, Bukan Penyerang, Apa Artinya?

Gia Yuda Pradana | 28 September 2025 05:32
Gol Juventus Dicetak Bek, Bukan Penyerang, Apa Artinya?
Mario Pasalic dari Atalanta, kiri, berebut bola dengan Pierre Kalulu dari Juventus dalam laga Serie A antara Juventus dan Atalanta di Allianz Stadium, 27 September 2025 (c) Marco Alpozzi/LaPresse via AP

Bola.net - Juventus harus puas dengan hasil imbang 1-1 saat menjamu Atalanta di Allianz Stadium pada pekan ke-5 Serie A 2025/2026, Sabtu, 27 September 2025. Pertandingan ini menampilkan duel sengit antara dua tim yang sama-sama ingin menjaga tren positif di awal musim, tapi Juventus gagal memaksimalkan sejumlah peluang emas.

Atalanta berhasil unggul lebih dulu melalui gol Kamaldeen Sulemana di menit tambahan babak pertama. Juventus baru bisa menyamakan kedudukan lewat gol Juan Cabal pada menit 78. Meski tim tamu sempat bermain dengan sepuluh orang setelah Marten de Roon diganjar kartu merah di menit 80, Juventus tetap tak mampu memecah kebuntuan dan mencetak gol kemenangan.

Advertisement

Faktor disiplin pertahanan Atalanta menjadi kunci yang membuat Juventus kesulitan menembus barisan lawan. Pencetak gol Juventus yang merupakan seorang bek, bukan penyerang, menunjukkan efektivitas strategi bertahan La Dea dan betapa sulitnya menembus pertahanan mereka meski Bianconeri menguasai penguasaan bola dan menciptakan banyak peluang.

1 dari 3 halaman

Atalanta dan Disiplin Pertahanan yang Membingungkan Juventus

Juventus memang mendominasi penguasaan bola pada babak kedua, menekan Atalanta hingga ke wilayah pertahanan sendiri. Namun, setiap peluang yang tercipta selalu kandas oleh solidnya lini belakang tim tamu. Pelatih Atalanta, Ivan Juric, berhasil menyusun tim dengan sangat rapi sehingga serangan Juventus yang sarat talenta penyerang Serie A gagal menembus.

Pundit Giancarlo Marocchi kepada Tuttojuve mengatakan, "Saat Anda menang atau imbang setelah kebangkitan, itu lebih seperti perayaan daripada biasanya. Atalanta yang tertib lalu memblok Juventus, yang telah memulai sangat baik, menciptakan dan tidak menciptakan. Namun, ketertiban Atalanta sendiri cukup untuk menjaga permainan tetap imbang. Atalanta kemudian sebenarnya memimpin, dan dengan tiga penyerang, seorang bek yang seharusnya tidak masuk mencetak gol di akhir. Ini memang terjadi, dan pada akhirnya Juventus selalu bangkit untuk menang. Atalanta hanya bisa puas dengan jalan yang mereka ambil bersama Juric."

Komentar ini menegaskan bahwa keberhasilan Atalanta menahan laju Juventus bukan sekadar keberuntungan, tetapi hasil dari organisasi permainan yang disiplin dan fokus.

2 dari 3 halaman

Juventus Perlu Evaluasi untuk Mengubah Tren

Meski Bianconeri tampil dominan di menit-menit akhir, tekanan mereka tak berbuah tiga poin. Kegagalan memanfaatkan keunggulan jumlah pemain menunjukkan perlunya ketajaman lebih dalam menyerang, terutama menghadapi tim yang disiplin secara taktik.

Hasil imbang ini, tentu, bukan yang diharapkan Juventus di kandang sendiri. Namun, sisi positifnya, tim mendapat pelajaran penting.

Mereka harus mampu memulai pertandingan dengan intensitas tinggi dan tidak bergantung pada kebangkitan di menit akhir. Dengan jadwal yang masih panjang, Juventus memiliki kesempatan untuk bangkit dan memperbaiki performa pada pekan-pekan berikutnya.

Sumber: Tuttojuve, juvefc.com

LATEST UPDATE