Inter Merawat Mimpi Treble, Milan Menjaga Harapan Terakhir ke Eropa

Gia Yuda Pradana | 23 April 2025 09:56
Inter Merawat Mimpi Treble, Milan Menjaga Harapan Terakhir ke Eropa
Rafael Leao (kiri) vs Stefan de Vrij di derby AC Milan vs Inter Milan pada leg 1 semifinal Coppa Italia 2024/25 (c) AP Photo/Antonio Calanni

Bola.net - San Siro akan kembali memanas. Kamis dini hari, 24 April 2025, Inter Milan dan AC Milan akan bentrok di leg kedua semifinal Coppa Italia. Derby della Madonnina ini adalah penentu siapa yang akan melangkah ke final di Olimpico, Roma.

Laga pertama berakhir imbang 1-1, membuat pertemuan kelima musim ini menjadi klimaks rivalitas mereka. Atmosfer derby dijamin membakar tensi, bukan cuma karena gengsi, tapi juga karena kepentingan besar di baliknya. Inter ingin merawat mimpi treble, sedangkan Milan menjaha harapan terakhir ke Eropa.

Advertisement

Kekalahan di Serie A akhir pekan lalu menyamakan titik tolak kedua tim. Namun, arah mereka berbeda. Inter berjalan di jalur ambisius, sementara Milan berjuang menyelamatkan musim yang nyaris tenggelam.

1 dari 5 halaman

Inter dan Misi Treble

Inter dan Misi Treble

Lautaro Martinez merayakan kelolosan Inter Milan ke babak semifinal Liga Champions 2024/2025 (c) AP Photo/Luca Bruno

Inter masih berada di jalur yang benar. Meski sempat terpeleset dari Bologna di Serie A, pasukan Simone Inzaghi tetap kompetitif di tiga ajang besar. Liga Champions dan Serie A masih dalam jangkauan, kini saatnya memastikan tiket final Coppa Italia.

Namun, jalan tidak sepenuhnya mulus. Cedera menghantam skuad, dengan absennya Denzel Dumfries dan Piotr Zielinski menjadi pukulan tersendiri. Marcus Thuram juga diragukan tampil, membuat kombinasi alternatif di lini depan harus dimaksimalkan.

Meski begitu, Inter punya amunisi yang mumpuni. Kedalaman skuad jadi senjata utama, dengan Lautaro Martinez siap memimpin barisan serang. Laga ini juga jadi panggung baginya mengejar gol ke-10 kontra Milan.

2 dari 5 halaman

Milan dan Harapan Terakhir Menuju Eropa

Milan dan Harapan Terakhir Menuju Eropa

Pertandingan AC Milan vs Inter Milan di leg 1 semifinal Coppa Italia 2024/25 (c) AP Photo/Antonio Calanni

Milan datang ke laga ini dalam situasi lebih mendesak. Di posisi kesembilan klasemen Serie A, peluang mereka lolos ke kompetisi Eropa sangat tipis kecuali menjuarai Coppa Italia. Ini membuat duel lawan Inter jadi laga hidup-mati.

Sergio Conceicao menghadapi tekanan besar di musim perdananya. Meski sempat mengangkat trofi Supercoppa, kekalahan dari Atalanta pekan lalu memperburuk catatan inkonsistensi. Dalam sepuluh laga kandang terakhir, Milan hanya sekali mencatat nirbobol.

Absennya pemain kunci seperti Loftus-Cheek, Walker, dan Emerson menambah beban. Santiago Gimenez belum sepenuhnya fit, membuat opsi utama tertuju pada Tammy Abraham atau Luka Jovic untuk jadi ujung tombak.

3 dari 5 halaman

Inzaghi vs Conceicao: Duel Taktik dan Mental

Inzaghi vs Conceicao: Duel Taktik dan Mental

Simone Inzaghi dalam laga Inter Milan vs Bayern Munchen, Kamis (17/4/2025). (c) AP Photo/Luca Bruno

Simone Inzaghi dikenal lihai menangani laga knockout. Rekam jejaknya di Coppa Italia dan Liga Champions menjadi bukti nyata. Dia paham bagaimana membaca ritme dan mengatur tempo dalam laga berintensitas tinggi seperti ini.

Di sisi lain, Conceicao harus bermain lebih berani. Milan tidak punya kemewahan untuk bermain aman dan justru itu yang bisa membuat mereka berbahaya. Saat menjadi underdog, mereka kerap tampil lebih lepas dan penuh kejutan.

Laga ini kemungkinan ditentukan oleh detail kecil. Kesalahan individual, transisi cepat, atau set-piece bisa menjadi pembeda. Dalam atmosfer derby yang panas, mental baja akan jadi kunci, dan Inter tampaknya unggul di aspek tersebut.

4 dari 5 halaman

Milan Siap Mengejutkan, tapi Inter Tetap Diunggulkan

Milan Siap Mengejutkan, tapi Inter Tetap Diunggulkan

Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Meski di atas kertas Inter lebih stabil dan lengkap, Milan bukan tanpa peluang. Dalam empat pertemuan terakhir, mereka tak sekali pun kalah dari Inter. Dua kemenangan dan dua hasil imbang cukup jadi bahan bakar kepercayaan diri.

Inter datang dengan beban favorit dan ambisi besar. Namun, justru di situlah bahaya mengintai. Sebab, Milan sering tampil lepas ketika tak dijagokan. Rivalitas ini membuat apa pun bisa terjadi, bahkan ketika logika mengarah ke satu sisi.

Akhirnya, semua bisa ditentukan dalam satu momen. Sejauh ini, Lautaro Martinez terbukti tahu cara memanfaatkannya. Jika dia mampu menjadi pembeda, maka jalan treble Inter bisa tetap terbuka, sementara jalan Eropa Milan bakal tertutup rapat.

LATEST UPDATE