Juventus dan DNA Juara yang Perlahan Pudar

Gia Yuda Pradana | 20 Desember 2025 14:27
Juventus dan DNA Juara yang Perlahan Pudar
Pemain Juventus, Kenan Yildiz, bereaksi dalam laga Liga Champions antara Juventus vs Pafos di Turin, Italia, Rabu, 10 Desember 2025 (c) Fabio Ferrari/LaPresse via AP

Bola.net - Juventus masih tercatat sebagai klub paling sukses dalam sejarah sepak bola Italia, tetapi aura dominasi itu kian menipis. Juventus kini lebih sering berada dalam fase mencari bentuk, bukan memaksakan kehendak di level tertinggi.

Dalam beberapa musim terakhir, capaian prestasi tidak lagi sejalan dengan reputasi besar yang melekat. Gelar liga terakhir pada 2020 menjadi penanda awal periode yang lebih rapuh, terutama saat tuntutan tertinggi datang di kompetisi besar.

Advertisement

Situasi ini memunculkan pertanyaan mendasar tentang identitas tim. Bukan hanya soal sistem permainan, tetapi juga karakter pemain yang dahulu membentuk mental pemenang.

1 dari 3 halaman

Juventus Mulai Kehilangan Identitas

Juventus Mulai Kehilangan Identitas

Pelatih baru Juventus Luciano Spalletti memberikan arahan kepada para pemain saat melawan Cremonese di lanjutan Serie A 2025-2026. (c) Alberto Marianii/LaPresse via AP

Juventus menaruh harapan pada Luciano Spalletti untuk mengembalikan arah klub, tapi ini bukan fase perombakan pertama sejak 2021. Optimisme tetap ada, tetapi komposisi skuad saat ini belum menghadirkan figur yang membuat lawan merasa terintimidasi.

Pada era sebelum 2020, menghadapi Juventus identik dengan ujian mental yang berat. Akan tetapi, rasa gentar itu perlahan menghilang karena ketegasan dan ketahanan yang dulu menjadi ciri khas tidak lagi konsisten terlihat.

Masalah yang dihadapi juga melampaui aspek teknis dan taktik. Namun, tantangan utama berada pada pemulihan nilai-nilai internal yang dulu menyatukan ruang ganti dan tribun.

2 dari 3 halaman

Apa yang Hilang dari Juventus?

Apa yang Hilang dari Juventus?

Penyerang Juventus, Dusan Vlahovic (c) Fabio Ferrari/LaPresse via AP Photo

Pengamat Walter Veltroni menilai ada tipe pemain tertentu yang kini tidak lagi hadir di skuad. Ia mencontohkan figur yang benar-benar mewakili jiwa klub dan membawa pengaruh besar di momen krusial.

“Lichtsteiner adalah contoh pemain yang mewujudkan Juve, dan Totti pernah mengatakan ia sangat sulit dihadapi,” kata Veltroni. “Mandzukic juga mewakili DNA Juventus, dan tipe pemain seperti itu kini tidak ada.”

Veltroni juga menilai Paulo Dybala sebagai figur terakhir yang mampu menjembatani emosi dengan kualitas. Menurutnya, Spalletti memiliki hati dan kecerdasan untuk menyambung kembali benang perasaan yang sempat terputus.

Bagi Juventus, pemulihan identitas tidak bisa instan melalui hasil satu musim. Namun, menemukan kembali pemain dengan keberanian, loyalitas, dan ketegasan bisa menjadi titik balik yang menentukan arah masa depan klub.

Sumber: Tuttojuve, juvefc

LATEST UPDATE