Ketika AC Milan Kehilangan Tajinya: Para Pemain Kunci Tampil Mengecewakan saat Imbang Lawan Atalanta

Gia Yuda Pradana | 29 Oktober 2025 11:33
Ketika AC Milan Kehilangan Tajinya: Para Pemain Kunci Tampil Mengecewakan saat Imbang Lawan Atalanta
Ademola Lookman (kiri) dari Atalanta mencetak gol dalam pertandingan Serie A melawan AC Milan di Bergamo, Italia, Selasa, 28 Oktober 2025 (c) Spada/LaPresse via AP

Bola.net - AC Milan harus puas berbagi poin dengan tuan rumah Atalanta setelah bermain imbang 1-1 dalam lanjutan Serie A 2025/2026, Rabu, 29 Oktober 2025 dini hari WIB. Tim asuhan Massimiliano Allegri sejatinya sempat unggul cepat lewat gol Samuel Ricci pada menit ke-4 yang memberi harapan akan kemenangan tandang penting di Bergamo.

Namun, permainan Milan menurun setelah gol tersebut. Atalanta memanfaatkan kelengahan di lini belakang untuk menyamakan kedudukan lewat Ademola Lookman di menit ke-35. Setelah itu, Milan kesulitan keluar dari tekanan dan gagal mengembangkan permainan.

Advertisement

Hasil imbang ini membuat Rossoneri gagal memangkas jarak dari Napoli yang masih kokoh di puncak klasemen. Milan kini tertahan di posisi kedua dengan 18 poin dari sembilan pertandingan, sedangkan Atalanta menempati peringkat keenam dengan 13 poin.

1 dari 4 halaman

Lini Belakang Milan Gagal Menjaga Fokus

Lini Belakang Milan Gagal Menjaga Fokus

Honest Ahanor berebut bola udara dengan Fikayo Tomori dalam laga Serie A antara Atalanta vs AC Milan di Gewiss Stadium, 29 Oktober 2025 (c) (Spada/LaPresse via AP)

Pertahanan Milan kembali menunjukkan kelemahan yang merugikan. Fikayo Tomori tampil di bawah performa terbaiknya, gagal membaca situasi saat gol Atalanta terjadi, dan kurang sigap menutup ruang lawan. Kesalahan serupa nyaris berulang di akhir pertandingan ketika ia salah mengantisipasi bola yang hampir berujung peluang besar bagi tuan rumah.

Alexis Saelemaekers juga menjadi titik lemah lain di sektor kanan. Meskipun sempat membantu serangan dengan pergerakan aktif, ia gagal menjaga kedisiplinan saat bertahan dan membuat Lookman tetap berada dalam posisi onside pada gol penyama kedudukan. Kurangnya koordinasi dengan rekan setim membuat sisi kanan Milan mudah dieksploitasi.

Sementara itu, bek muda Davide Bartesaghi belum mampu tampil tenang dalam tekanan. Umpan silang dan keputusan-keputusannya kerap tidak efektif, dan beberapa kali ia melakukan pelanggaran yang berpotensi membahayakan gawang sendiri.

2 dari 4 halaman

Tengah Tumpul, Modric Kehilangan Sentuhan

Tengah Tumpul, Modric Kehilangan Sentuhan

Luka Modric (kanan) dipepet Ebenezer Akinsanmiro di laga AC Milan vs Pisa di San Siro, Sabtu (25/10/2025). (c) AP Photo/Antonio Calanni

Sektor tengah yang biasanya menjadi kekuatan Milan justru terlihat rapuh kali ini. Youssouf Fofana gagal menunjukkan kendali permainan seperti yang diharapkan. Umpan-umpannya sering tidak akurat dan ritme serangan Milan menjadi tersendat karena minimnya pergerakan efektif di area tengah.

Luka Modric, yang diharapkan bisa menjadi pengatur tempo, justru tampil di bawah standar. Operan-operan yang biasanya presisi berubah menjadi sumber kehilangan bola. Salah satu kesalahannya bahkan berujung pada gol penyeimbang Atalanta. Sepanjang laga, Modric tak mampu mengontrol jalannya permainan dan kehilangan pengaruh di lini tengah.

Kondisi ini membuat Milan kesulitan mendistribusikan bola ke depan. Serangan yang biasanya dibangun secara terstruktur berubah menjadi upaya sporadis yang mudah dipatahkan oleh pemain-pemain Atalanta.

3 dari 4 halaman

Serangan Milan Mandul dan Minim Solusi dari Pengganti

Serangan Milan Mandul dan Minim Solusi dari Pengganti

Pemain AC Milan Samuele Ricci (kedua dari kanan) merayakan gol bersama rekan-rekannya dalam pertandingan Serie A melawan AC Milan, Rabu, 29 Oktober 2025. (c) Spada/LaPresse via AP

Lini depan Milan juga tak menunjukkan efektivitas. Santiago Gimenez gagal menjadi titik fokus serangan dan kerap kehilangan bola dalam duel dengan bek lawan. Pergerakannya yang tidak sinkron dengan aliran bola membuat Milan sulit menciptakan peluang bersih.

Rafael Leao, yang hanya bermain di babak pertama, tidak banyak memberikan kontribusi berarti. Beberapa peluang serangan balik gagal dimaksimalkan karena keputusan yang kurang tepat. Penampilannya yang redup menjadi alasan Allegri menggantinya lebih cepat dari biasanya.

Masuknya Christopher Nkunku di babak kedua tidak banyak membantu. Pemain asal Prancis itu terlihat ragu-ragu dalam mengambil keputusan dan lebih sering memainkan bola aman ketimbang mencoba membuka ruang atau melakukan penetrasi. Kurangnya inisiatif dari para pemain pengganti membuat Milan tetap buntu hingga akhir laga.

Hasil imbang di Bergamo menjadi peringatan bagi AC Milan. Beberapa pemain kunci tampil di bawah performa dan kehilangan ketajaman baik di depan maupun di belakang. Allegri perlu segera mencari solusi untuk mengembalikan keseimbangan permainan timnya jika tak ingin jarak dengan Napoli di puncak klasemen semakin melebar.

LATEST UPDATE