Ketika AC Milan Menghipnotis dan Menghancurkan Juventus 7-1
Gia Yuda Pradana | 29 April 2020 12:18
Bola.net - Tanggal 5 Februari 1950 adalah salah satu tanggal yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam sejarah AC Milan. Pada tanggal itu, Rossoneri mencatatkan sebuah kemenangan telak dan tak terlupakan atas Juventus, rival mereka.
Kemenangan ini diraih Milan berkat performa hebat seorang pemain legendarisnya, Gunnar Nordahl. Dalam laga itu, legenda Swedia tersebut memborong tiga gol untuk Milan.
Hanya sayang, musim 1949/50 itu tak berakhir manis buat Milan. Berikut cerita singkatnya.
Membalik Prediksi
Pada pekan ke-4, Milan kalah di kandang sendiri. Juventus menang 1-0 lewat gol tunggal Rinaldo Martino. Ketika ganti bertandang ke Turin pada pekan ke-23, Milan jelas kurang diunggulkan.
Namun, Milan mampu membalikkan prediksi. Bukan cuma membalik prediksi, Milan justru mencatatkan kemenangan tandang terbesar atas Juventus - yang bahkan masih bertahan hingga sekarang.
Sekitar 46 ribu pentonton di Stadio Comunale Turin menjadi saksi bagaimana Milan menghancurkan Juventus waktu itu.
Awal Rivalitas
Rivalitas Milan dan Juventus, yang disebut sebagai 'dua tim terbesar Italia', memanas setelah laga ini.
Juventus mulai mendominasi liga dan 'menguasai' kota Turin menyusul berakhirnya era Il Grande Torino akibat tragedi Superga yang menimpa sang rival sekota pada 4 Mei 1949.
Turin diguyur hujan deras ketika Milan datang berkunjung pada 5 Februari 1950.
Meski skuadnya dikabarkan kelelahan, Juventus tetap difavoritkan untuk mengalahkan Milan. Namun yang terjadi justru sebaliknya. La Vecchia Signora dipaksa bertekuk lutut oleh Milan yang dimotori trio Gre-No-Li (Gunnar Gren, Gunnar Nordahl, Nils Liedholm).
Nordahl sendiri mencetak hat-trick dan Milan menang telak 6-1. Kemenangan fantastis ini pun menjadi bagian tak terpisahkan dalam sejarah panjang Milan.
Kedigdayaan Milan
Juventus XI: Viola, Bertuccelli, Manente, Mari, Parola, Piccinini, Muccinelli, Martino, Boniperti, J. Hansen, Praest.
Pelatih: Jesse Carver.
Milan XI: Lorenzo Buffon, Belloni, Foglia, Annovazzi, Tognon, Bonomi, Burini, Gren, Nordahl, Liedholm, Candiani.
Pelatih: Lajos Czeizler.
Juventus 1-7 AC Milan
- 12' 1-0 Hansen
- 15' 1-1 Nordahl
- 23' 1-2 Gren
- 24' 1-3 Liedholm
- 26' 1-4 Nordahl
- 49' 1-5 Nordahl
- 70' 1-6 Burini
- 84' 1-7 Candiani.
Menghipnotis
Setelah pertandingan itu, sederet headline bombastis mewarnai halaman depan surat-surat kabar lokal. Termasuk di antaranya adalah "AC Milan menghipnotis Juventus dan mempermalukan mereka dengan sebuah kemenangan yang mengagumkan."
Namun, sebuah anomali terjadi. Tim yang kalah 1-7 itu ternyata beberapa bulan kemudian sanggup berdiri di puncak dan meraih Scudetto.
Ya, Juventus musim itu keluar sebagai juara. Milan finis peringkat dua, di atas Inter.
Meski begitu, musim itu tetap dikenang sebagai salah satu musim terbaik Milan. Penyebabnya cuma satu hal: Penghancuran La Vecchia Signora.
Baca juga artikel-artikel lainnya:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
PSV Eindhoven vs Napoli: Kota Teknologi Bertemu Kota Seni di Liga Champions
Liga Champions 21 Oktober 2025, 16:25 -
Prediksi FC Copenhagen vs Borussia Dortmund 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 22:59
LATEST UPDATE
-
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:49 -
Arsenal Melaju Sempurna di Liga Champions: 3 Laga, 9 Poin, 8 Gol, dan 0 Kebobolan
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:04 -
Catat Jadwal Europa Conference League 2025/26: Pekan Ke-2 Eksklusif di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 10:58 -
Jakarta jadi Kota Terbahagia ke-18 di Dunia, Begini Respons Pramono Anung
News 22 Oktober 2025, 10:58 -
Erling Haaland Samai Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol dalam 12 Laga Beruntun
Liga Champions 22 Oktober 2025, 10:19 -
PSV vs Napoli: Malam Mengerikan di Philips Stadium
Liga Champions 22 Oktober 2025, 10:03
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04