Lothar Matthaus Terang-terangan Lebih Suka Inter Milan Racikan Inzaghi, Bukan Chivu!

Editor Bolanet | 13 Oktober 2025 14:59
Lothar Matthaus Terang-terangan Lebih Suka Inter Milan Racikan Inzaghi, Bukan Chivu!
Nicolo Barella dari Inter Milan (kiri) merayakan bersama Ange-Yoan Bonny dan Luis Henrique (kanan) dalam pertandingan Serie A antara Inter Milan dan Cremonese di San Siro, 4 Oktober 2025 (c) AP Photo/Luca Bruno

Bola.net - Legenda Inter Milan dan Jerman, Lothar Matthaus, memberikan pandangannya yang jujur mengenai kondisi mantan klubnya. Ia tanpa ragu mengakui lebih menyukai Inter di bawah asuhan Simone Inzaghi ketimbang era baru bersama Cristian Chivu.

Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Festival dello Sport di Trento. Selain membahas Inter, Matthaus juga memberikan prediksinya terkait peluang timnas Italia di panggung Piala Dunia 2026.

Advertisement

Meskipun Inter era Inzaghi mengakhiri musim 2024-25 tanpa satu pun trofi, Matthaus justru melihatnya sebagai sebuah musim yang fantastis. Kenangan akan perjalanan heroik di kompetisi Eropa meninggalkan bekas yang mendalam di hatinya.

Pada akhirnya, preferensi pribadi sang legenda menjadi sinyal kerinduan. Ia merindukan semangat dan gaya permainan yang ditampilkan Nerazzurri pada musim yang tak terlupakan itu.

1 dari 4 halaman

Musim Fantastis yang Berakhir Tanpa Gelar

Musim Fantastis yang Berakhir Tanpa Gelar

Para pemain Inter Milan merayakan gol pembuka yang dicetak Lautaro Martinez dalam laga Serie A melawan Cremonese di Stadion San Siro, Milan, Italia, Sabtu, 4 Oktober 2025 (c) AP Photo/Luca Bruno

Bagi Lothar Matthaus, trofi bukanlah satu-satunya tolok ukur kesuksesan. Ia melihat musim 2024-25 yang dilalui Inter di bawah komando Simone Inzaghi sebagai sebuah perjalanan yang luar biasa.

Meskipun pada akhirnya tangan mereka hampa dari piala, Matthaus merasa musim tersebut tetaplah spektakuler. Perjuangan dan gairah yang ditunjukkan tim meninggalkan kesan yang sangat positif di matanya.

"Pada akhirnya, mereka tidak memenangkan apa pun, tetapi itu adalah musim yang fantastis," ujar Matthaus seperti dikutip dari FcInter1908.

"Saya menderita karena kekalahan itu , tetapi tidak terlalu berlebihan karena kemenangan PSG benar-benar layak didapatkan," sambungnya.

2 dari 4 halaman

Dua Laga Bersejarah Lawan Raksasa Eropa

Salah satu alasan utama mengapa Matthaus begitu terkesan dengan musim tersebut adalah beberapa pertandingan monumental. Menurutnya, ada dua laga yang akan selamanya tercatat dalam buku sejarah Inter Milan.

Laga yang ia maksud adalah saat Nerazzurri berhadapan dengan raksasa Eropa, Bayern Munchen dan Barcelona. Momen-momen dalam pertandingan itulah yang membuat musim tersebut terasa begitu istimewa baginya.

"Pertandingan melawan Bayern Munchen dan Barcelona akan tercatat dalam sejarah Inter," kata Matthaus.

"Itu adalah dua pertandingan yang tak terlupakan. Tidak banyak yang bisa dikatakan tentang Final," imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Sebuah Preferensi yang Jelas untuk Inzaghi

Ketika membahas pergantian pelatih dari Simone Inzaghi ke Cristian Chivu, Matthaus berbicara dengan sangat terbuka. Ia tidak tahu persis alasan kepergian Inzaghi, namun bisa memahami godaan finansial dari Arab Saudi.

Meskipun ia menegaskan bahwa masih terlalu dini untuk memberikan penilaian penuh terhadap kinerja Chivu, preferensi pribadinya tidak bisa disembunyikan. Hatinya jelas masih terpaut pada gaya permainan Inter di era sebelumnya.

"Saya tidak tahu apa yang membuat Inzaghi meninggalkan Inter. Saya tidak tahu apakah ada masalah dengan klub," ungkapnya.

"Masih terlalu dini untuk menilai pekerjaan Chivu, tetapi secara pribadi, saya lebih menyukai Inter-nya Inzaghi," tegas sang legenda.

4 dari 4 halaman

Keyakinan Penuh untuk Timnas Italia

Di luar topik Inter Milan, Matthaus juga menyempatkan diri untuk membahas nasib timnas Italia. Ia sangat yakin bahwa Azzurri akan berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

Meskipun demikian, ia memberikan catatan bahwa jalan Italia mungkin tidak akan mudah. Matthaus bahkan menilai bahwa kekuatan Norwegia saat ini berada di atas Italia.

"Ya , meskipun mereka mungkin harus melalui babak playoff karena Norwegia saat ini lebih kuat," ujarnya.

"Tetapi tidak terpikirkan bahwa Italia tidak akan bermain di Piala Dunia berikutnya setelah absen dalam dua edisi sebelumnya," tutup Matthaus.

LATEST UPDATE