Materazzi Siap Bertemu Zizou

Editor Bolanet | 26 Oktober 2006 07:06
- Marco Materazzi, pemain internasional yang diseruduk Zinedine Zidane dalam final Piala Dunia mengatakan, dia siap bertemu dengan bintang sepakbola Prancis yang sudah pensiun itu.

"Bila tiba saatnya untuk bertemu, sesungguhnya tak ada masalah. Saya tahu seperti saya, dia juga bersalah," kata pemain belakang Inter Milan itu kepada stasiun radio Prancis RTL dalam wawancara yang akan disiarkan Rabu.

Zidane kehilangan kesabaran setelah terprovokasi oleh Materazzi menit-menit akhir final Piala Dunia di Berlin sehingga pemain veteran Prancis itu diganjar kartu merah pada penampilan terakhirnya sebagai pemain.

Materazzi menambahkan: "Pertemuan itu mungkin akan terjadi pada suatu hari, tapi harus dalam kondisi baik dan jangan lupa bahwa saat terakhir hari itu saya yang terkena tandukan, bukan dia.

"Saya sudah minta maaf, kini kami menunggu...."

Zidane mendapat kartu merah setelah Materazzi - yang menyamakan skor 1-1 setelah Zidane membuka skor melalui penalti - mengganggu dia lima menit sebelum berakhir perpanjangan waktu dalam percekcokan final 2006 itu yang dimenangi Italia melalui penalti.

Setelah Materazzi memegang kaos Zidane, pemain tenah Prancis itu berbalik dan berkata kepada dia: "Kamu bisa mendapatkannya setelah pertandingan" dan pemain Italia menjawab: "Saya lebih suka saudara perempuanmu".

Materazzi baru saja mengeluarkan buku humor tentang kejadian itu dengan judul "Apa yang sebenarnya saya katakan kepada Zidane" yang hasil penjualannya akan digunakan untuk amal.

Zidane, yang pekan lalu ditanya apakah dia sudah menerima atau membeli buku Materazzi itu, dia menjawab enteng: "Tidak." Dalam wawancara Rabu, Materazzi berusaha menggambarkan situasi yang terjadi.

"Adakalanya saat Anda sedang bermain Anda didorong untuk bicara dan itulah yang terjadi dengan Zidane.

"Saya yakin dalam konteks lain, atau dalam suasana kurang tegang, tidak akan pernah terjadi reaksi yang sama."

Materazzi memuji fans Prancis atas penerimaan mereka tethadap juara dunia itu ketika merfeka bermain di Stade de france dalam kualifikasi Euro 2008 bulan lalu yang dimenangi Prancis 3-1.

"Semua rekan-rekan satu tim saya diterima tanpa tercela, lagu kebangsaan dihormati ketikas hening cipta untukr (Giacinto) Fachetti (mantan ketua Inter Milan) untuk menghormati publik Prancis." (*/cax)

TAG TERKAIT

BERITA TERKAIT