Menang 3-0 di Laga Debut, Apa Saja yang Diubah Andrea Pirlo di Juventus?
Asad Arifin | 21 September 2020 11:03
Bola.net - Andrea Pirlo memulai debutnya di Juventus dengan hasil yang sempurna. Walau masih satu laga, nampak jelas perbedaan antara Juventus sebelum dan sesudah dilatih Andrea Pirlo.
Juventus memilih mendepak Maurizio Sarri begitu gagal di Liga Champions 2019/2020 lalu. Padahal, Juventus sempat menggaransi posisi Sarri usai meraih scudetto Serie A kesembilan beruntun.
Keputusan menunjuk Pirlo dinilai mengejutkan. Sebab, dia belum punya pengalaman memimpin laga satu menit pun sebagai pelatih. Namun, Pirlo diberi kontrak tiga tahun.
Pirlo mematahkan semua keraguan. Pada giornata perdana Serie A 2020/2021, Juventus menang 3-0 atas Sampdoria, Minggu (20/9/2020) dini hari WIB. Pirlo mendapat banyak pujian atas hasil apik tersebut.
Lalu, apa saja perubahan yang sudah dilakukan Pirlo bersama Juventus? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Formasi

Perubahan pertama yang dilakukan Andrea Pirlo adalah formasi. Pada era Maurizio Sarri, Juventus lebih sering memakai formasi 4-3-3. Terkadang, ada variasi dengan formasi 4-3-1-2 dengan Paulo Dybala sebagai playmaker.
Pada era Andrea Pirlo, formasi dengan empat bek ditanggalkan. Sejak pramusim, Juventus memakai formasi 3-5-2. Juventus kini beralih dengan formasi tiga pemain belakang.
Keputusan Andrea Pirlo memakai formasi ini tidak lepas dari pengaruh Antonio Conte. Sebagai pelatih, Andrea Pirlo mengakui bahwa dia banyak terinspirasi dengan Conte. Seperti diketahui, Conte fanatik dengan formas 3-5-2.
Cara Bermain

Claudio Ranieri menjelaskan apa yang membedakan Juventus era Sarri dan Pirlo. Menurut pelatih Sampdoria itu, Juventus era Pirlo bermain lebih lebar dan tidak langsung menuju kotak penalti lawan.
"Juventus era Sarri lebih condong vertial, mereka mengumpan ke depan lebih sering daripada ke samping," buka Ranieri.
"Juventus [era Pirlo] membuat Anda tercerai-berai dengan pemain di sisi lapangan, jadi jika Anda tidak meneken mereka, Anda berada dalam masalah," sambung pelatih kawakan itu.
Pada formasi 3-5-2, Andrea Pirlo memang punya banyak mengeksploitasi ruang lewat dua bek sayap. Di sisi lain, dia juga punya Aaron Ramsey yang bergerak mobile di lini tengah.
Kebebasan Bermain
Juventus acap kali dianggap tampil kaku pada era Maurizio Sarri. Sebaliknya, pada era Andrea Pirlo, Juventus dianggap lebih cair. Baik ketika menguasai bola maupun saat kehilangan bola.
Pada laga melawan Sampdoria, memang Juventus masih bergantung pada Cristiano Ronaldo sebagai pusat serangan. Namun, lini kedua jauh lebih kreatif dan bergerak dinamis.
Dejan Kulusevski menerangkan apa yang dikatakan Pirlo padanya sebelum laga. "Andrea sangat santai, dia percaya pada para pemainnya. Kita bisa bersenang-senang," kata pemain 20 tahun itu.
Yap, sejak awal Pirlo memang ingin pemain Juventus bersenang-senang di atas lapangan. Caranya, menguasai bola dan bermain menyerang.
Cara Juventus Bertahan
Leonardo Bonucci menerangkan jika cara Juventus bertahan pada era Andrea Pirlo berbeda dengan era Sarri. Menurutnya, Pirlo ingin para pemain bertahan mengambil inisiatif lebih sering dalam mengambil bola.
"Ada pergerakan yang berbeda," buka Bonucci dikutip dari Sky Sports.
"Pada era Sarri, kami bergerak sebagi grup ketika bertahan, sedangkan bersama Pirlo kami lebih condong satu lawan satu. Itu memberi kami lebih banyak kebebasan untuk menjadi agresif dan memenangkan bola," kata bek berusia 32 tahun.
Sumber: Berbagai Sumber
Baca Ini Juga:
- 5 Pemain Juventus yang Bersinar di Laga Perdana: Dejan Kulusevski Paling Menyita Perhatian
- Musim Baru, Pelatih Baru, dan Cristiano Ronaldo pun Torehkan Rekor Baru
- Hasil dan Klasemen Serie A: Debut Sempurna Andrea Pirlo, Awal Buruk Parma
- 5 Pelajaran Laga Juventus vs Sampdoria: Pembuktian Kualitas Andrea Pirlo
- Man of the Match Juventus vs Sampdoria: Cristiano Ronaldo
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor Serie A 2025/2026
Liga Italia 7 Desember 2025, 07:00
-
Man of the Match Inter vs Como: Lautaro Martinez
Liga Italia 7 Desember 2025, 06:42
-
Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor La Liga 2025/2026
Liga Spanyol 7 Desember 2025, 06:20
-
Selamat, Inter Miami Juara MLS 2025!
Bola Dunia Lainnya 7 Desember 2025, 06:00
-
Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor Premier League 2025/2026
Liga Inggris 7 Desember 2025, 05:59
LATEST UPDATE
-
Krisis Baru Liverpool: Ledakan Kemarahan Mohamed Salah Setelah Tiga Laga Dicadangkan
Liga Inggris 7 Desember 2025, 09:16
-
Sindiran Halus di Balik Pujian: Guardiola Komentari Umpan Rabona Rayan Cherki
Liga Inggris 7 Desember 2025, 08:49
-
Gasak Como 4-0, Lautaro Martinez Tegaskan Kekuatan Inter Milan
Liga Italia 7 Desember 2025, 07:53
-
Jadwal Lengkap Manchester United 2025/2026
Liga Inggris 7 Desember 2025, 07:07
-
Jadwal Lengkap Serie A 2025/2026
Liga Italia 7 Desember 2025, 07:06
-
Man of the Match Leeds United vs Liverpool: Hugo Ekitike
Liga Inggris 7 Desember 2025, 07:05
-
Jadwal Lengkap La Liga 2025/2026
Liga Spanyol 7 Desember 2025, 07:04
-
Inter Miami Juara MLS 2025, Ini Kata-kata Penuh Haru Sir David Beckham
Bola Dunia Lainnya 7 Desember 2025, 07:03
-
Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor Serie A 2025/2026
Liga Italia 7 Desember 2025, 07:00
-
Man of the Match Inter vs Como: Lautaro Martinez
Liga Italia 7 Desember 2025, 06:42
-
Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor La Liga 2025/2026
Liga Spanyol 7 Desember 2025, 06:20
-
Selamat, Inter Miami Juara MLS 2025!
Bola Dunia Lainnya 7 Desember 2025, 06:00
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26



