Milan vs Fiorentina: Pioli Kembali ke San Siro di Tengah Tekanan dan Nostalgia

Gia Yuda Pradana | 18 Oktober 2025 09:41
Milan vs Fiorentina: Pioli Kembali ke San Siro di Tengah Tekanan dan Nostalgia
Stefano Pioli. (c) AP Photo

Bola.net - Stefano Pioli akan kembali ke San Siro akhir pekan ini, bukan sebagai pelatih AC Milan, melainkan sebagai lawan bersama Fiorentina yang sedang terpuruk. Laga ini menjadi ujian berat bagi La Viola, yang belum merasakan kemenangan dalam enam pertandingan terakhir Serie A.

Sementara itu, Milan tengah menikmati awal musim yang solid di bawah arahan Massimiliano Allegri. Dalam enam laga terakhir di semua kompetisi sebelum jeda internasional, Rossoneri mencatat lima kemenangan. Keyakinan untuk bersaing dalam perburuan gelar pun mulai tumbuh di kubu merah-hitam.

Advertisement

Meski begitu, Allegri menghadapi masalah cedera yang cukup mengganggu. Christian Pulisic dan Adrien Rabiot dipastikan absen, sementara Pervis Estupinan dan Alexis Saelemaekers diragukan tampil. Kondisi ini bisa jadi celah yang ingin dimanfaatkan Pioli saat kembali ke markas lamanya.

1 dari 5 halaman

Pioli Fokus pada Momen Sekarang

Pioli Fokus pada Momen Sekarang

Pemain Fiorentina, Amir Richardson (kiri) berebut bola dengan gelandang Roma, Manu Kone. (c) Alfredo Falcone/LaPresse via AP

Dalam konferensi pers di Viola Park, Pioli mengaku tak ingin terlalu larut dalam nostalgia menjelang duel melawan mantan timnya. “Saya ingin kembali ke San Siro di waktu yang berbeda, tetapi sekarang saya tidak memikirkan emosi yang akan datang. Saya fokus pada momen kami sekarang, meskipun saya pernah merasakan emosi luar biasa di sana,” ujar Pioli, dikutip Sempre Milan.

Pelatih berusia 59 tahun itu menegaskan bahwa perasaannya terhadap para pemain Milan akan ia simpan hingga setelah pertandingan. “Saya sudah menjalani perjalanan penting bersama mereka. Akan menyenangkan bertemu kembali, tetapi saya akan memikirkannya setelah pertandingan. Saya punya terlalu banyak hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu,” tambahnya.

Pioli bahkan sempat melontarkan candaan ringan. “Saya akan memainkan laga ke-500 saya, dan keesokan harinya saya berusia 60 tahun, jika Tuhan sepak bola mengizinkan,” ujarnya sambil tertawa.

2 dari 5 halaman

Dahaga Kemenangan Fiorentina

Dahaga Kemenangan Fiorentina

Rolando Mandragora dari Fiorentina merayakan gol pembuka dalam laga Serie A antara Cagliari dan Fiorentina di Unipol Domus, Cagliari, Italia, Minggu, 24 Agustus 2025 (c) Gianluca Zuddas/LaPresse via AP

Situasi sulit Fiorentina membuat tekanan terhadap Pioli semakin besar. Timnya sudah enam laga tak meraih kemenangan di Serie A. Ia pun menegaskan bahwa yang mereka butuhkan hanyalah satu hal: kemenangan. “Kami hanya kehilangan satu hal: kemenangan. Di kepala kami, yang hilang adalah poin. Kekalahan membuat kami kehilangan rasa percaya diri dan harga diri,” ujarnya.

Pioli menekankan bahwa semangat dan tekad tim masih ada. “Kami orang-orang yang beruntung, tetapi kami juga punya jiwa, dan kami semua ingin memberikan sesuatu kembali. Kemenangan tidak datang secara kebetulan. Saya yakin kami akan keluar dari situasi ini; komitmen dan persatuan tim memberi saya kepercayaan diri,” tegasnya.

3 dari 5 halaman

Adu Taktik Lawan Allegri dan Rencana Membatasi Modric

Adu Taktik Lawan Allegri dan Rencana Membatasi Modric

Gelandang AC Milan, Luka Modric (kiri), berjalan melewati pelatih Massimiliano Allegri usai digantikan dalam laga Serie A melawan Cremonese di San Siro, Sabtu, 23 Agustus 2025 (c) AP Photo/Luca Bruno

Laga ini juga menjadi pertemuan terbaru antara Pioli dan Massimiliano Allegri, dua pelatih Italia dengan filosofi berbeda. “Max adalah pelatih hebat dan sedang melakukan pekerjaan luar biasa. Mereka memiliki pemain-pemain yang kuat dan seimbang, cepat, serta lincah,” puji Pioli.

Ia menyadari betul ancaman yang dimiliki Milan di bawah Allegri. “Angka-angka berbicara sendiri, dan mereka kebobolan lebih sedikit dari yang tampak di statistik. Kami sudah mempersiapkan diri dengan mempertimbangkan situasi yang bisa membuat mereka kesulitan,” ucapnya.

Selain Allegri, Pioli juga menyoroti peran Luka Modric yang kini menjadi bagian penting dari lini tengah Milan. “Saya bertemu dengannya dua tahun lalu saat liburan. Melihat dia bermain di usia ini dengan konsistensi seperti itu menunjukkan betapa hebatnya dia. Kami akan mencoba membatasinya,” kata Pioli.

4 dari 5 halaman

San Siro dan Bayangan Masa Lalu

San Siro dan Bayangan Masa Lalu

Christian Pulisic merayakan gol bersama rekan setimnya dalam pertandingan Serie A antara AC Milan dan Napoli di San Siro, Senin, 29 September 2025. (c) AP Photo/Luca Bruno

Bagi Pioli, San Siro bukan sekadar stadion. Tempat itu menjadi saksi perjalanan emosionalnya bersama Milan, termasuk saat membawa Rossoneri meraih Scudetto pada 2022. Kini, ia kembali ke sana dengan warna ungu Fiorentina, membawa beban kebangkitan di tengah tekanan dan nostalgia.

Bisa jadi, pertemuan ini bukan hanya soal tiga poin, melainkan juga tentang perjalanan seorang pelatih yang mencoba menata ulang keyakinannya setelah masa-masa indah berlalu. Di San Siro, tempat di mana banyak kenangan terukir, Pioli kembali berdiri di tepi lapangan—kali ini dengan misi yang jauh lebih pribadi.

LATEST UPDATE