Pulang ke Indonesia, Nainggolan Malah Diabaikan sang Ayah
Heri | 7 Juni 2018 07:48
Bola.net - - Radja Nainggolan mengenang masa lalunya yang cukup rumit. Dalam wawancara yang cukup personal dengan stasiun televisi Belgia VTM, Nainggolan mengungkapkan masa kecilnya yang suram.
Saat kecil, Nainggolan hidup dalam kemiskinan. Dalam situasi sulit seperti itu, sang ayah justru meninggalkannya dan keluarganya untuk kembali ke Indonesia. Alhasil, sang ibu harus bekerja keras untuk bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.
Kondisinya saat itu sungguh sulit. Ia bahkan pernah merasakan hidup satu bulan tanpa listrik. Karenanya, ia berusaha keras untuk membantu ibunya ketika sudah mendapatkan penghasilan sendiri sebagai pemain sepakbola.
Masa Kecil yang Suram
Saat itu ada tiga orang yang tinggal di rumah kami. Ayah saya sudah meninggalkan kami. Ibu saya harus membayar banyak utang. Dia mendapat gaji 1.300 euro dengan bekerja 10 jam per hari. Kami bisa makan makanan yang sama tiga kali dalam sepekan. Kami juga pernah hidup sebulan tanpa listrik, kenang Nainggolan.
Lantaran masa kecilnya yang berat itu, Nainggolan menjadi sangat sayang kepada sang ibu. Saat karier sepakbola membawanya ke Italia, ia sempat tak betah karena ingin pulang bersama keluarganya. Namun ia kemudian menguatkan diri dan akhirnya bisa sukses.
Saya sempat tak mau pergi ke Italia. Saya ingin pulang ke Belgia setelah enam bulan berada di Italia, tapi saudara saya meyakinkan untuk bertahan. Saya mendapat gaji 1.400 euro per bulan di pescara, dan saya bisa mengirimkan 500 euro kepada ibu saya setiap bulannya.
Namun pengalaman Nainggolan dengan sang ayah cukup negatif. Ia bahkan sudah berusaha memberikan kesempatan untuk menjalin kembali hubungan dengan sang ayah, tapi ia merasa diabaikan.
Ayah saya? Saya pulang ke Indonesia empat tahun lalu. Saya ingin memberikan ayah saya kesempatan sekali lagi. Saya ingin bisa memaafkannya. Tapi dia mengabaikan saya dan malah meminta uang kepada saya.
Kecewa Gagal ke Piala Dunia
Tidak berangkat ke Piala Dunia adalah pukulan telak bagi saya karena saya sudah melewatkan satu Piala Dunia sebelumnya. Setelah pensiun nanti, saya tidak mau tetap berada di sepakbola, terlalu banyak penjilat di sini. Saya selalu mengatakan apa yang saya rasakan. Itu masalah saya, tapi saya akan selalu seperti itu, urai nainggolan.
Meski selalu bersikap terbuka dan terkesan tempramental, tapi Nainggolan juga punya sisi lembut. Sebagai seorang ayah, ia tak pernah lupa mengantarkan anak-anaknya berangkat ke sekolah.
Saya ini seorang profesional. Saya berlatih dan bekerja keras. Saya juga seorang ayah yang setiap pagi mengantarkan anak-anaknya ke sekolah. Soal tato dolar di tubuh saya, saya membuatnya di las Vegas. Saat itu saya kalah banyak dalam judi dan saya membuat tato untuk mengingat hari itu.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Link Live Streaming AS Roma vs Lille - Nonton Liga Europa di Vidio
Liga Eropa UEFA 2 Oktober 2025, 22:46 -
Prediksi AS Roma vs Lille 2 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 1 Oktober 2025, 11:16 -
Link Live Streaming AS Roma vs Hellas Verona - Nonton Serie A di Vidio
Liga Italia 28 September 2025, 19:00
LATEST UPDATE
-
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs India: Suhail Ahmad
Tim Nasional 10 Oktober 2025, 23:19 -
Ranking FIFA Timnas Indonesia vs Irak: Skuad Garuda Tantang Tim Peringkat ke-7 Asia
Tim Nasional 10 Oktober 2025, 19:19 -
Masa Depan di Milan Tidak Jelas, Maignan Diincar Juventus
Liga Italia 10 Oktober 2025, 18:41
LATEST EDITORIAL
-
3 Pemain Manchester United yang Berpotensi Cabut Januari Nanti, Mainoo Salah Satunya
Editorial 10 Oktober 2025, 15:51 -
Jangan Cari Penjaga Gawang MU, Ini 5 Kiper Terbaik Premier League Musim Ini
Editorial 10 Oktober 2025, 15:12 -
Nasib 6 Pemain MU yang Dilepas Ruben Amorim Musim Ini, Adakah yang Sukses?
Editorial 10 Oktober 2025, 14:27 -
6 Striker Baru Premier League dengan Harga Fantastis, Siapa yang Paling Gacor?
Editorial 10 Oktober 2025, 13:50 -
Dari Wirtz hingga Sancho: 5 Pemain Baru Premier League yang Kesulitan di Awal Musim
Editorial 9 Oktober 2025, 14:49