Sama-Sama Berbahaya, Waspadai Perbedaan Penyakit Campak dan Rubella

Anindhya Danartikanya | 3 November 2019 09:10
Sama-Sama Berbahaya, Waspadai Perbedaan Penyakit Campak dan Rubella
Amati perbedaan campak dan rubella. (c) AFP

Bola.net - Campak dan rubella merupakan dua penyakit yang jadi perhatian utama pemerintah. Keduanya dikenal ganas karena cukup mematikan dan menyebabkan cacat. Indonesia pun telah berkomitmen mencapai eliminasi penyakit campak (measles) dan pengendalian penyakit rubella (Congenital Rubella Syndrome) pada 2020.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit Campak dan Rubella tak bisa diobati seperti penyakit pada umumnya. Pengobatan yang diberikan kepada penderita hanya bersifat pendukung. Namun tak perlu khawatir, karena kedua penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi.

Advertisement

Oleh sebab itu, Indonesia memberikan imunisasi campak sebagai salah satu program imunisasi nasional. Sayangnya masih banyak orang yang salah mengartikan antara penyakit campak dan rubella. Mereka menilai dua penyakit ini sama, tetapi sebenarnya berbeda.

Melansir Bola.com, berikut rangkuman perbedaan penyakit campak dan rubella, beserta gejala dan penyebabnya.

1 dari 3 halaman

Perbedaan Penyakit Campak dan Rubella

Penyakit Campak

Campak dikenal juga sebagai Morbili atau Measles. Penyakit ini sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Campak akan sangat berbahaya bila disertai dengan komplikasi pneumonia, diare, meningitis, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Penyakit ini biasanya diawali dengan gejala demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk dan/atau pilek dan/atau mata merah (conjunctivitis).

Penyakit Rubella

Rubella adalah penyakit yang mirip dengan campak, yang juga ditularkan melalui saluran pernapasan saat pengidapnya itu batuk atau bersin. Seperti halnya campak, Rubella juga disebabkan oleh virus. Namun, virus Rubella akan mudah mati apabila terkena sinar ultra violet, bahan kimia, bahan asam dan pemanasan.

Rubella pada anak biasanya hanya menimbulkan gejala demam ringan atau bahkan tanpa gejala apapun, sehingga sering tidak terdata. Sedangkan pada orang dewasa sering menimbulkan sakit sendi (arthritis atau arthralgia).

Virus Rubella sangat berbahaya bagi wanita hamil karena dapat mengakibatkan keguguran atau bayi lahir dengan cacat bawaan yang disebut congenital rubella syndrome (CRS).

2 dari 3 halaman

Dampak Penyakit Campak dan Rubella

Dampak Penyakit Campak

Menurut ahli WHO, Ann Lindstrand, campak dan rubella adalah penyakit menular dengan banyak komplikasinya. Akibatnya akan menimbulkan bercak pada kulit, demam tinggi, dehidrasi dan kelelahan. Kondisi ini sangatlah menyakitkan bagi anak-anak.

Penyakit ini juga akan menyebabkan peradangan telinga luar (otitis), radang otak (ensefalitis), pneumonia (radang paru), kebutaan hingga kematian.

Dampak Penyakit Rubella

Dampak dari penyakit rubella biasanya cukup sulit dideteksi pada anak. Seperti dijelaskan sebelumnya, Rubella sangatlah berbahaya untuk wanita hamil terutama di awal kehamilan.

Penyakit rubella dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan permanen pada bayi berupa ketulian, gangguan penglihatan hingga kebutaan, kelainan jantung dan pengecilan otak.

3 dari 3 halaman

Gejala Penyakit Campak dan Rubella

  • Demam tinggi
  • Batuk-batuk
  • Coryza, atau hidung berair dan bersin-bersin
  • Conjungtivitis, yang merupakan infeksi pada membran luar mata. Akibatnya, mata berwarna merah dan berair
  • Fotofobia, yaitu, mata secara fisik sensitif terhadap cahaya
  • Enanthem hadir (yaitu ruam yang terletak di membran yang menghasilkan lendir)
  • Bintik Koplik (ruam kecil) pada membran epitel yang melapisi bagian dalam mulut
  • Ruam maculopapular (merah datar yang memiliki tonjolan kecil)
  • Ruam ini menyebar dari kepala ke bawah hingga ke anggota badan

Disadur dari: Bolacom/Penulis: Novie Rachmayanti/Editor: Yus Mei Sawitri/Dipublikasi: 2 November 2019

TAG TERKAIT

LATEST UPDATE