10 Ultras 'Tergila' di Eropa
Editor Bolanet | 14 November 2013 16:05
Oleh karena itu tak jarang suporter yang hadir memadati stadion juga disebut sebagai pemain ke-12, lantaran dukungan penuh mereka selalu mampu membuat pemain tuan rumah tampil dengan penuh percaya diri.
Namun jangan salah, tak jarang pula ada banyak kelompok suporter yang merasa tak cukup mendukung tim kesayangan mereka hanya di dalam stadion. Beberapa bahkan sering terlibat perkelahian dan tindakan kriminal, hanya atas nama klub atau tim sepakbola yang didukung. Selain itu, mereka acapkali menampilkan koreografi masif, menggunakan kembang api, chant ofensif, dan masih banyak hal luar biasa lain di tribun stadion, untuk mengintimidasi kubu lawan.
Kelompok semacam ini sering dikenal dengan sebutan Ultras dan jumlahnya kini sudah tak terhitung, terutama di kompetisi sepakbola Eropa. Julukan Ultras sendiri berawal dari Italia, namun kini juga banyak digunakan sebagai istilah umum untuk menyebut suporter militan di dalam dunia sepakbola.
Berikut kali ini Bolanet sajikan 10 kelompok Ultras yang memiliki reputasi 'menakutkan' di daratan Eropa. Beberapa di antaranya pernah kedapatan tindakan kriminal, yang tentunya tak sepantasnya ditiru atau dijadikan inspirasi suporter Indonesia. (bola/rer)
St. Pauli
St Pauli mungkin merupakan satu-satunya Ultras di Eropa yang menyatakan secara tegas penolakan terhadap paham rasisem, fasisme, dan homofobia.
Mereka juga dikenal sebagai salah satu kelompok suporter yang memiliki pengikut wanita lebih banyak daripada kelompok fans lain yang ada di Jerman. Beberapa anggota mereka bahkan datang dari kalangan artis, di antaranya Sigur Ros, The Gaslight Anthem, dan Asian Dub Foundation.
Saint Etienne
Ya, meski secara prestasi klub Saint Etienne masih jauh dari Marseille, namun mereka-lah yang memegang predikat sebagai Ultras tergila di Prancis. Setiap ada tim yang berkunjung ke kandang Etienne pasti pernah merasakan 'keramahan' dari suporter lokal.
Koreografi dan teknik penggunaan flare serta pernik lainnya, tak diragukan lagi merupakan yang terbaik di tanah Prancis.
Mereka pernah dilarang oleh federasi sepakbola setempat untuk menggunakan flare dan kembang api di tahun 2012 dan menghadiri laga di stadion. Namun dalam waktu kurang dari 24 jam, petisi berisi 4.000 tandatangan diajukan pada pihak yang berwenang dan akhirnya hukuman pun ditunda.
APOEL
Ultras APOEL kemudian menjadi terkenal di seluruh daratan Eropa karena pandangan politik mereka. Para fans percaya bahwa negara Siprus harusnya berada di bawah pemerintah Yunani. Tak heran jika di setiap koreografi dan atraksi lain yang ditampilkan oleh ultras APOEL akan selalu nampak sedikit elemen dari bendera Yunani.
Legia Warsawa
Selain terkenal karena kekompakannya, Ultras Legia Warsawa juga kondang karena reputasinya terlibat dalam banyak kasus kekerasan dan intimidasi dengan suporter tim lain. Selain itu, kegilaan mereka juga makin bertambah karena jelas-jelas menyatakan diri sebagai kelompok dengan haluan politik sayap kiri.
Kesimpulannya, jika anda berkunjung ke Polandia dan kebetulan mampir ke salah satu gang gelap di sudut Stadion miliki Legia Warsawa, anda tidak akan ingin bertemu salah satu anggota Ultras mereka.
Ajax Amsterdam
Kala klub bermain di Amsterdam arenA, sudah pasti anda akan bisa melihat bendera Israel dikibarkan di salah satu sudut stadion. Namun patut diingat bahwa ini sama sekali tak melambangkan pandangan politik fans Ajax.
Sebaliknya, fans garis keras Ajax ingin menyimbolkan bahwa mereka adalah bagian dari kaum Yahudi. Meskipun hal ini sering menimbulkan kritik dan cibiran dari kelompok suporter yang lainnya.
Napoli
Hingga saat ini, reputasi fans Napoli masih tetap terjaga. Mereka tercatat menjadi kelompok pendukung terbesar keempat yang ada di Italia. Namun opini publik tentang mereka sedikit tercoreng dengan adanya laporan mengenai beberapa kasus penusukan kepada fans dari tim lawan yang menyambangi San Paolo.
Red Star Belgrade
Selain itu, Delije juga dikenal menjalin persaudaraan dengan suporter garis keras dari klub Olympiakos dan Spartak Moscow.
Ngerinya, dilaporkan bahwa beberapa anggota dari Delije juga merupakan bagian dari Arkan's Tiger, sebuah kelompok yang dituding bertanggung jawab atas pembantaian etnis Kroasia selama masa peperangan.
Dinamo Zagreb
Jika Delije dari Red Star Belgrade mengumbar pandangan fanatik pada pemerintahan Serbia, maka Bad Blue Boys juga memiliki pandangan yang sama terhadap pemerintahan Kroasia. Mereka ada di belakang Franjo Tudman, yang kemudian terpilih menjadi Presiden pertama di negara itu.
Hajduk Split
Ultras klub ini dikenal dengan nama Torcida. Mereka mengklaim diri sebagai kelompok suporter tertua yang ada di Eropa. Apabila anda kebetulan berkunjung ke markas Hajduk, maka anda tak bakal kesulitan menemukan grafiti yang menggambarkan identitas Torcida. Mengapa demikian? Gambar-gambar itu ada di hampir semua tempat!
Olympique Marseille
Reputasi mereka kini sudah terkenal di seantero Eropa, mungkin bahkan dunia. Atmosfir laga kandang ketika tim bermain di Stade Velodrome benar-benar sulit untuk dilupakan oleh siapapun yang pernah menjejakkan kaki di sana.
Keriuhan penonton akan makin bertambah andai laga yang digelar merupakan pertandingan Liga Champions atau PSG. Suasana yang diciptakan benar-benar tak bisa disamai oleh suporter lain di seluruh Eropa.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Lengkap Serie A 2025/2026
Liga Italia 21 September 2025, 08:02 -
Lazio vs Roma di Derby della Capitale, Gasperini: Menang Harga Mati
Liga Italia 21 September 2025, 07:31 -
Man of the Match Udinese vs AC Milan: Christian Pulisic
Liga Italia 21 September 2025, 07:19 -
Lazio Lagi Terpuruk, Pedro Justru Sebut Derby della Capitale Momen Sempurna untuk Bangkit!
Liga Italia 21 September 2025, 07:00 -
Man of the Match Hellas Verona vs Juventus: Gift Orban
Liga Italia 21 September 2025, 06:03
LATEST UPDATE
-
Resep Ampuh Amorim: Agresivitas dan Mentalitas Baru Antarkan MU Kalahkan Chelsea
Liga Inggris 22 September 2025, 05:00 -
Man of the Match Barcelona vs Getafe: Ferran Torres
Liga Spanyol 22 September 2025, 04:20 -
Man of the Match Inter Milan vs Sassuolo: Federico Dimarco
Liga Italia 22 September 2025, 04:14 -
Prediksi BRI Super League: Borneo FC vs Persis Solo 22 September 2025
Bola Indonesia 22 September 2025, 04:08 -
Hasil Barcelona vs Getafe: Ferran Torres Brace, Blaugrana Menang 3-0
Liga Spanyol 22 September 2025, 04:05 -
Prediksi BRI Super League: Arema FC vs Persib Bandung 22 September 2025
Bola Indonesia 22 September 2025, 04:02 -
Hasil Inter Milan vs Sassuolo: Cheddira Sempat Bikin Tegang, Inter Tetap Menang
Liga Italia 22 September 2025, 03:52 -
Cetak Gol ke-100, Bruno Fernandes Pantas Diabadikan dalam Sejarah Manchester United
Liga Inggris 22 September 2025, 03:30 -
Maresca Bongkar Alasan Sebenarnya Garnacho Batal Masuk Saat Chelsea Kalah dari MU
Liga Inggris 22 September 2025, 02:45 -
Harry Kane Tinggal 2 Gol Lagi! Bakal Pecahkan Rekor Ronaldo dan Haaland di Liga Top Eropa
Bundesliga 22 September 2025, 02:15 -
Duo Barcelona Mundur dari Ballon d'Or! Pedri dan Lewandowski Pilih Absen, Kenapa?
Liga Champions 22 September 2025, 01:45 -
Link Nonton Live Streaming Barcelona vs Getafe - La Liga di Vidio
Liga Spanyol 22 September 2025, 01:00 -
Man of the Match Arsenal vs Manchester City: Erling Haaland
Liga Inggris 22 September 2025, 00:55
LATEST EDITORIAL
-
10 Pemain Tercepat Raih 50 Gol Liga Champions: Haaland Lampaui Ronaldo dan Messi
Editorial 19 September 2025, 22:58 -
6 Pemain yang Bisa Jadi Solusi Pertahanan Chelsea di Bursa Transfer Januari
Editorial 18 September 2025, 23:53 -
7 Pemain Liverpool yang Awal Kariernya Lambat tapi Menjadi Legenda: Wirtz & Kerkez Berikutnya?
Editorial 18 September 2025, 23:22 -
5 Pelatih dengan Kartu Merah Terbanyak: Mourinho atau Simeone Paling yang Sering Diusir?
Editorial 18 September 2025, 22:49