Ongkos Mahal, Ogah Berangkat

Editor Bolanet | 20 Juli 2010 17:58

Bola.net - Setelah mendapatkan medali emas di cabang sepak bola Olimpiade 1928, Uruguay pun ditunjuk FIFA menjadi sebagai tuan rumah Piala Dunia 1930. Penunjukan itu resmi dilakukan di Barcelona pada tanggal 18 Mei 1929. Karena itu masih piala dunia yang pertama kalinya dan belum adanya sistem kualifikasi, maka anggota FIFA yang saat itu jumlahnya belum begitu banyak , semuanya diundang untuk ikut. Tapi ternyata selain tuan rumah, hanya negara-negara dari Benua Amerika, yaitu Argentina, Brazil, Peru, Paraguay, Chile, Bolivia dan Amerika Serikat saja yang menyatakan bersedia datang. Sementara negara-negara Eropa ternyata tidak bersedia datang. Alasannya biaya berlayar ke Uruguay yang terletak di seberang Samudera Atlantik sangatlah mahal. Karena itu Federasi Sepak bola Uruguay mencoba usaha lain yaitu dengan mengundang anggota Football Association (FA) Britania Raya, yang saat ini belum masuk anggota FIFA. Namun, sama saja FA pun menolak undangan itu. Sampai dua bulan menjelang piala dunia dimulai, belum ada satu pun tim dari Eropa yang menyatakan kesanggupannya untuk datang. Ketua FIFA akhirnya turun tangan untuk melobi negara-negara Eropa. Tuan rumah yang tak ingin mencoreng 100 tahun kemerdekaannya itu bahkan menjanjikan akan menanggung semua ongkos dan transportasi dari tim Eropa. Tiga minggu menjelang turnamen itu dimulai, akhirnya ada 4 tim Eropa yang bersedia datang yaitu Rumania, Prancis, Yugoslavia dan Belgia. Akhirnya, Piala Dunia 1930 berlangsung dengan 13 peserta dari dua benua. Kesuksesan menjadi tuan rumah pun dilengkapi Uruguay dengan menjadi juara piala dunia pertama. Namun Uruguay pun menyimpan dendam dengan keengganan tim-tim Eropa untuk ikut datang. Akibatnya Uruguay ogah mengikuti Piala Dunia 1934 di Italia dan Piala Dunia 1938 di Prancis. Penolakan Uruguay datang di Italia membuatnya menjadi satu-satunya juara bertahan yang tidak mengikuti piala dunia berikutnya. (bola/bola)

TAG TERKAIT

BERITA TERKAIT