Emtek Media Hadirkan Indonesia Connect Outlook 2026 by Liputan6: Mengupas Tiga Pilar Ekonomi dan Program MBG
Editor Bolanet | 5 Desember 2025 16:54
Bola.net - Emtek Media kembali menggelar forum strategis bertajuk Indonesia Connect Outlook 2026 by Liputan6. Acara bergengsi ini membedah peta jalan perekonomian nasional di tengah tantangan global.
Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK), Sutanto Hartono, hadir membuka wawasan mengenai masa depan bangsa. Ia menyoroti tiga sektor vital yang menjadi pondasi utama pembangunan.
Fokus pembahasan mencakup dinamika ekonomi makro, program Makan Bergizi Gratis (MBG), hingga isu krusial ketahanan pangan. Ketiga aspek ini dinilai saling berkaitan dalam memperkuat struktur ketahanan nasional.
Para pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, pengusaha, hingga akademisi turut urun rembuk dalam forum ini. Dialog konstruktif diharapkan mampu melahirkan solusi konkret bagi tantangan di tahun mendatang.
Pembahasan mendalam mengenai efisiensi industri dan kesejahteraan sosial menjadi sorotan utama. Berikut adalah rangkuman poin-poin krusial yang dipaparkan dalam forum tersebut.
Efisiensi Industri Pemicu Kesejahteraan

Topik pertama yang menjadi sorotan utama adalah arah perekonomian nasional. Fokus utamanya terletak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Hal tersebut harus berjalan beriringan dengan peningkatan efisiensi di sektor industri. Efisiensi ini menjadi kunci agar perusahaan lokal mampu berkompetisi di pasar yang lebih luas.
Sutanto Hartono menekankan pentingnya daya saing perusahaan dalam menyerap tenaga kerja. Kinerja korporasi yang sehat akan berdampak langsung pada lingkungan sosial sekitarnya.
"Sehingga memungkinkan perusahaan Indonesia untuk bersaing dan dapat memperluas lapangan kerja dan dengan kinerja yang membaik, mampu untuk memberikan kesejahteraan yang lebih tinggi bagi masyarakat maupun masyarakat sekitarnya," ungkap Sutanto di The Hall Senayan City, Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Rekor Implementasi Program MBG
Beralih ke topik kedua, program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat porsi pembahasan khusus. Program andalan Presiden Prabowo Subianto ini dinilai sebagai terobosan sosial yang signifikan.
Kecepatan eksekusi program ini menjadi sorotan dunia internasional. Dalam waktu singkat, jangkauan penerima manfaatnya telah meluas secara drastis.
Sutanto mengapresiasi akselerasi program ini sebagai sebuah prestasi nasional. Skala implementasinya dinilai sangat masif dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
"Patut dicatat sebagai suatu prestasi yang membanggakan bahwa program makan bergizi gratis ini adalah program makanan bergizi gratis yang paling cepat diimplementasikan di seluruh dunia, dimana kurang dari satu tahun sudah bisa melayani lebih dari 40 juta penduduk Indonesia," jelasnya.
Multiplier Effect Ekonomi Kerakyatan
Dampak MBG ternyata melampaui sekadar pemberian asupan pangan semata. Program ini menciptakan multiplier effect yang nyata bagi ekonomi di akar rumput.
Terbukanya lapangan kerja baru menjadi dampak positif yang tak terelakkan. Penyediaan makanan bagi puluhan juta warga menggerakkan roda ekonomi di berbagai pelosok daerah.
Selain dampak ekonomi, investasi ini menyasar kualitas sumber daya manusia jangka panjang. Generasi muda dipersiapkan untuk memiliki intelektualitas yang lebih prima.
"Di samping peningkatan gizi, anak usia muda yang di masa datang akan memiliki tingkat kesehatan dan intelektual yang juga lebih baik dibanding generasi sebelumnya," tambah Sutanto.
Benteng Hadapi Geopolitik Global
Pilar terakhir yang tak kalah krusial adalah isu ketahanan pangan nasional. Sektor ini menjadi benteng pertahanan negara dalam menghadapi ketidakpastian global.
Dinamika geopolitik dan ancaman krisis iklim menuntut kemandirian pangan yang kuat. Indonesia Connect Outlook 2026 menempatkan isu ini sebagai prioritas strategis.
Sutanto menegaskan bahwa stabilitas bangsa sangat bergantung pada kedaulatan pangan. Hal ini menjadi kunci dalam menghadapi perubahan situasi dunia yang cepat.
"Agenda ketahanan pangan menjadi pilar vital dalam memastikan kemandirian dan stabilitas bangsa terutama dalam menghadapi dinamika geopolitik dan krisis iklim global," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Cek NIK DTSEN: Cara Cek Desil Bansos 2025
News 5 Desember 2025, 11:15
-
Market Update: IHSG Menguat Jelang Tutup Pekan, Cermati Potensi Cuan Saham Telekomunikasi
News 5 Desember 2025, 10:59
-
Seleksi PPPK Sekolah Rakyat 2025 Resmi Dibuka: Harapan Baru Bagi 3.003 Tenaga Pendidik
News 4 Desember 2025, 15:48
-
Presiden Donald Trump Tidur Ketika Sidang Kabinet
News 4 Desember 2025, 15:44
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Pertama Formula 1 GP Abu Dhabi 2025: Lando Norris Asapi Max Verstappen
Otomotif 5 Desember 2025, 17:57
-
Skuad Timnas Voli Putri Indonesia SEA Games 2025: Megawati "Megatron" Is Back!
Voli 5 Desember 2025, 17:47
-
Sepakat Satu Suara! Cabor dan Pemerintah Kunci Target 80 Emas SEA Games 2025
Olahraga Lain-Lain 5 Desember 2025, 17:34
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di SEA Games 2025
Tim Nasional 5 Desember 2025, 16:55
-
Dicadangkan di2 Laga Liverpool, Mohamed Salah Langsung Jadi Incaran Saudi Pro League
Liga Inggris 5 Desember 2025, 16:25
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26










