Cerita Sulitnya Berburu Atribut SEA Games 2019 di Filipina
Asad Arifin | 30 November 2019 20:10
Bola.net - Opening Ceremony SEA Games 2019 dibuka pada Sabtu (30/11/2019). Namun, beberapa event sudah digelar sejak 26 November 2019. Namun, sejauh ini terlihat belum ada booth penjualan atribut SEA Games di beberapa venue.
Pertandingan yang sudah dimulai sebelum pembukaan adalah sepak bola putra dan putri, polo air, ice skating, floorball, netball, dan polo. Namun, pantauan Bola.com dari beberapa venue hampir tak ada booth yang menjual atribut bernuansa SEA Games.
Contohnya adalah di Stadion Rizal Memorial yang menggelar pertandingan cabang olahraga sepak bola. Kawasan di luar stadion steril dari pedagang kaki lima karena terdapat penjagaan ketat dari petugas keamanan.
Begitu juga dengan venue ice skating yang berada di SM Megamall Ice Ring, Mandaluyong. Meskipun berada di dalam pusat perbelanjaan, namun tak tampak adanya booth yang menjual maskot atau atribut lain seputar SEA Games 2019.
Pemandangan serupa juga terlihat di Sub Media Center yang berada di World Trade Center, Manila. Hampir tak ada apapun yang mencirikan negara tuan rumah sedang menggelar event akbar dua tahunan tersebut.
Situasi tersebut ternyata tak mengherankan karena masyarakat Filipina memang terlihat tak peduli dengan adanya SEA Games 2019. Mayoritas dari mereka yang ditemui hanya tahu negaranya menggelar SEA Games, namun tak terlalu antusias.
GOR Terbesar di Dunia
Opening ceremony ini digelar di GOR terbesar di dunia yang berkapasitas 55.000 tempat duduk. Ini merupakan pertama kali upacara pembukaan SEA Games digelar di arena tertutup (indoor).
Philippine Arena yang dibangun mulai 17 Agustus 2011 diklaim sebagai GOR multifungsi terbesar di dunia. Pada 25 Desember 2013, Discovery Channel menayangkan sebuah film dokumenter tentang Philippine Arena berjudul Man Made Marvels: Quake Proof.
Dalam film dokumenter itu, Andrew James, arsitek dari Populous, perusahaan arsitektur khusus untuk arena indoor mengatakan Philippine Arena tidak hanya didesain tahan gempa dan angin topan, tetapi juga ramah lingkungan.
Dibangun di komplek lahan seluas 140 hektare, arsitek membangun banyak serapan air. Selain itu, pohon-pohon yang besar juga ditanam di sekitar gedung.
Disadur dari: Bola.com/Penulis Zulfirdaus Harahap/Editor Wiwig Prayugi
Published: 30 November 2019
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ini 5 Pemain Kunci Timnas Indonesia yang Diprediksi Tampil di Piala Dunia 2030
Tim Nasional 14 Oktober 2025, 12:11
-
Kata Eks Kapten Timnas Indonesia Soal Patrick Kluivert: Konsekuensinya Mundur
Tim Nasional 14 Oktober 2025, 12:06
LATEST UPDATE
-
Klub Spanyol ini Ingin Boyong Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:34
-
MU vs Brighton, Setan Merah Diprediksi Bakal Raih Kemenangan Ketiga Beruntun
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:14
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56









