EFI Rancang Kejuaraan Menpora Cup 2013
Editor Bolanet | 5 Maret 2013 18:30
- Equestrian Federation Indonesia (EFI) bergerak aktif dalam upaya mempersiapkan atlet berkuda menghadapi berbagai kejuaraan baik nasional dan internasional. Di antaranya, tengah merancang kejuaraan equestrian bertajuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Cup pada bulan Agustus 2013 mendatang.
Agenda tersebut masih dimantapkan. Yang pasti, kami perlu menggelar pertandingan secara berkesinambungan guna menambah jam terbang para atlet. Selain itu, Menpora Cup sudah menjadi agenda tahunan EFI. Siapapun Menpora-nya, Menpora Cup harus bergulir, terang Ketua Bidang Trilomba EFI, Prasetyono Sumiskum usai bertemu Menpora Roy Suryo, di kantor Menpora, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3) siang.
Dikatakannya, EFI memerlukan dukungan dari berbagai pihak supaya mempu melakukan hal yang terbaik, dan terus mengukir prestasi berkuda di Indonesia. Dengan begitu, sekaligus dapat mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia.
Nomor-nomor yang nanti dipertandingkan dalam Menpora Cup, tidak hanya senior, melainkan junior. Sebab, atlet junior juga menjadi target pembinaan EFI, sambung pria yang juga menjabat sebagai Manajer Pemusatan Pelatihan Nasional (Pelatnas) Equestrian proyeksi SEA Games 2013 tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Prasetyono tidak hanya bertemu Roy Suryo, melainkan Staf Khusus Menpora Ivana Lie yang ikut mendampingi. Kepada Menpora, Prasetyono melaporkan jika EFI sudah masuk sebagai anggota KONI melalui Munaslub di Bandung beberapa waktu lalu. Ditambahkannya, hal tersebut merupakan penghargaan besar yang bisa membawa nama baik olahraga berkuda Indonesia.
Selain itu, Prasetyono juga menjelaskan beberapa program yang akan dilakukan EFI dalam waktu dekat, antara lain pada bulan Maret akan mengikuti tes event SEA Games di Myanmar dan kualifikasi tahap pertama yang diselenggarakan di Parompong, Lembang, Bandung, Jawa Barat, 9-12 Maret. Beberapa atlet berkuda Indonesia juga ikut diterima Menpora.
Kehadiran kami, sekaligus melaporkan prestasi di ajang internasional di Bangkok, Thailand pada 23-23 Februari 2013. Kami mengirimkan tiga atlet ke kejuaraan junior (16-21 tahun), Adam Firdaus, Riko Ganda Febryanto dan Marcho Momuat. Adam Firdaus, sukses menjadi juara kedua, katanya.
Lebih jauh dikatakannya, tiga atlet muda tersebut, didampingi Adi Katompo sebagai pelatih. Mereka beradu kemampuan dengan atlet dari sembilan negara peserta. Di ajang yang menjadi kalender resmi FEI (Federasi Equestrian Internasional) tersebut, para peserta menggunakan kuda pinjaman (borrowed horse). Ketika undian, Adam kebagian menunggangi kuda bernama Panomtien. Diceritakannya, Adam dan Panomtien bersaing dengan atlet-atlet lain dari negara Thailand, Australia, Filipina, Malaysia, Jepang, Kamboja, Singapura, Taiwan dan Hong Kong.
Para peserta harus melewati serangkaian rintangan dengan tinggi antara 105-110cm. Catatan waktu Adam 70,84 detik. Adam tercepat dibanding seluruh pesaingnya, tuturnya.
Namun, kuda Adam Panomtien, menjatuhkan satu rintangan yang berarti empat angka kesalahan. Sedangkan atlet tuan rumah Channikorn Siyano dengan kudanya, Lam-Luk, menyelesaikan rintangan dengan waktu 75,59 detik namun tanpa angka kesalahan. Channikorn pun keluar sebagai juara disusul Adam dan kemudian atlet Thailand lainnya Pimolmas Kitchaisawad di posisi ketiga yang mengoleksi empat angka kesalahan dengan waktu 74,82 detik. (esa/kny)
Agenda tersebut masih dimantapkan. Yang pasti, kami perlu menggelar pertandingan secara berkesinambungan guna menambah jam terbang para atlet. Selain itu, Menpora Cup sudah menjadi agenda tahunan EFI. Siapapun Menpora-nya, Menpora Cup harus bergulir, terang Ketua Bidang Trilomba EFI, Prasetyono Sumiskum usai bertemu Menpora Roy Suryo, di kantor Menpora, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3) siang.
Dikatakannya, EFI memerlukan dukungan dari berbagai pihak supaya mempu melakukan hal yang terbaik, dan terus mengukir prestasi berkuda di Indonesia. Dengan begitu, sekaligus dapat mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia.
Nomor-nomor yang nanti dipertandingkan dalam Menpora Cup, tidak hanya senior, melainkan junior. Sebab, atlet junior juga menjadi target pembinaan EFI, sambung pria yang juga menjabat sebagai Manajer Pemusatan Pelatihan Nasional (Pelatnas) Equestrian proyeksi SEA Games 2013 tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Prasetyono tidak hanya bertemu Roy Suryo, melainkan Staf Khusus Menpora Ivana Lie yang ikut mendampingi. Kepada Menpora, Prasetyono melaporkan jika EFI sudah masuk sebagai anggota KONI melalui Munaslub di Bandung beberapa waktu lalu. Ditambahkannya, hal tersebut merupakan penghargaan besar yang bisa membawa nama baik olahraga berkuda Indonesia.
Selain itu, Prasetyono juga menjelaskan beberapa program yang akan dilakukan EFI dalam waktu dekat, antara lain pada bulan Maret akan mengikuti tes event SEA Games di Myanmar dan kualifikasi tahap pertama yang diselenggarakan di Parompong, Lembang, Bandung, Jawa Barat, 9-12 Maret. Beberapa atlet berkuda Indonesia juga ikut diterima Menpora.
Kehadiran kami, sekaligus melaporkan prestasi di ajang internasional di Bangkok, Thailand pada 23-23 Februari 2013. Kami mengirimkan tiga atlet ke kejuaraan junior (16-21 tahun), Adam Firdaus, Riko Ganda Febryanto dan Marcho Momuat. Adam Firdaus, sukses menjadi juara kedua, katanya.
Lebih jauh dikatakannya, tiga atlet muda tersebut, didampingi Adi Katompo sebagai pelatih. Mereka beradu kemampuan dengan atlet dari sembilan negara peserta. Di ajang yang menjadi kalender resmi FEI (Federasi Equestrian Internasional) tersebut, para peserta menggunakan kuda pinjaman (borrowed horse). Ketika undian, Adam kebagian menunggangi kuda bernama Panomtien. Diceritakannya, Adam dan Panomtien bersaing dengan atlet-atlet lain dari negara Thailand, Australia, Filipina, Malaysia, Jepang, Kamboja, Singapura, Taiwan dan Hong Kong.
Para peserta harus melewati serangkaian rintangan dengan tinggi antara 105-110cm. Catatan waktu Adam 70,84 detik. Adam tercepat dibanding seluruh pesaingnya, tuturnya.
Namun, kuda Adam Panomtien, menjatuhkan satu rintangan yang berarti empat angka kesalahan. Sedangkan atlet tuan rumah Channikorn Siyano dengan kudanya, Lam-Luk, menyelesaikan rintangan dengan waktu 75,59 detik namun tanpa angka kesalahan. Channikorn pun keluar sebagai juara disusul Adam dan kemudian atlet Thailand lainnya Pimolmas Kitchaisawad di posisi ketiga yang mengoleksi empat angka kesalahan dengan waktu 74,82 detik. (esa/kny)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Galih Rasiono Beraksi di Hari Kedua Kejurnas AE Kawilarang
Olahraga Lain-Lain 3 Maret 2013, 02:00
LATEST UPDATE
-
Update Klasemen Pembalap Asia Talent Cup 2025
Otomotif 25 Oktober 2025, 15:54
-
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Malaysia di Sepang
Otomotif 25 Oktober 2025, 14:40
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen MotoGP 2025
Otomotif 25 Oktober 2025, 14:39
-
Man of the Match AC Milan vs Pisa: Luka Modric
Liga Italia 25 Oktober 2025, 13:42
-
Hasil Kualifikasi Moto2 Malaysia 2025: Daniel Holgado Sabet Pole Usai Bekuk Barry Baltus
Otomotif 25 Oktober 2025, 13:37
-
Jadwal BRI Super League di Indosiar Hari Ini, Sabtu 25 Oktober 2025
Bola Indonesia 25 Oktober 2025, 12:34
LATEST EDITORIAL
-
4 Striker Terbaik Versi Harry Kane, Nama Thierry Henry Tak Masuk Daftar
Editorial 24 Oktober 2025, 22:47
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56










