Kisah Heroik Srikandi Loncat Indah Gladies-Linar Persembahkan Medali untuk Indonesia di SEA Games 2025

Afdholud Dzikry | 20 Desember 2025 08:16
Kisah Heroik Srikandi Loncat Indah Gladies-Linar Persembahkan Medali untuk Indonesia di SEA Games 2025
Gladies Lariesa Garina Haga dan Linar Betiliana mempersembahkan perunggu dari Loncat Indah nomor sinkronisasi menara putri di SEA Games 2025. (c) istimewa

Bola.net - Perjuangan heroik mewarnai keberhasilan Tim Loncat Indah Indonesia di SEA Games 2025. Medali perunggu sukses diamankan di hari terakhir perlombaan dengan penuh drama.

Pasangan Gladies Lariesa Garina Haga dan Linar Betiliana menjadi pahlawan bagi Merah Putih. Mereka tampil memukau di nomor Women's Synchronized Platform di Suvarnabhumi Campus, Thailand.

Advertisement

Duet srikandi ini berhasil mengumpulkan total poin 211,74 dari dewan juri. Namun, di balik podium tersebut, tersimpan kisah perjuangan melawan rasa sakit dan mental yang terguncang.

Linar Betiliana ternyata harus memaksakan diri tampil dalam kondisi cedera. Sementara Gladies sempat mengalami demam panggung hebat hingga kakinya lemas.

1 dari 3 halaman

Sempat Merosot, Bangkit di Momen Krusial

Gladies mengaku sempat dilanda kepanikan luar biasa sebelum melompat. Kakinya terasa lemas karena serangan gugup yang datang tiba-tiba.

Peringkat mereka bahkan sempat anjlok dari posisi dua ke posisi lima. Namun, mental baja membuat mereka bangkit di lompatan-lompatan terakhir.

"Tadi sempat lemes gitu kakinya karena ngerasa gugup sebelum lomba, tapi Puji Tuhan pas sudah tampil mulai bisa ngatasin," ujar Gladies.

"Awalnya enggak nyangka juga bisa perunggu, awalnya tuh sempat sudah dari peringkat 2 turun ke peringkat 4 atau 5 pas lompatan ke-3," tambahnya.

"Aku terus ngelakuin yang terbaik aja akhirnya bisa peringkat 3," ucap Gladies penuh syukur.

2 dari 3 halaman

Bertanding dengan Pinggang 'Ketarik'

Kisah lebih dramatis dialami oleh Linar Betiliana yang harus bertaruh nyawa menahan sakit. Ia mengalami cedera pinggang serius tepat saat latihan hari pertama di Thailand.

Linar bahkan harus menjalani terapi pijat sesaat sebelum naik ke papan loncat. Ia memaksakan tubuhnya demi mengibarkan bendera Indonesia.

"Alhamdulillah bisa berjalan lancar, aku sempat cedera pas latihan hari pertama," ungkap Linar.

"Pinggang aku ketarik, jadi sebelum tanding juga tadi sempat pijet dulu biar agak enakan," jelasnya.

"Jadi ya sudah aku coba paksain terus akhirnya bisa peringkat 3, aduh bersyukur banget Alhamdulillah banget," sambung Linar dengan lega.

3 dari 3 halaman

Target Meleset, Tapi Tetap Bangga

Pelatih tim loncat indah, Ronaldy Herbintoro, tetap mengapresiasi kerja keras luar biasa anak asuhnya. Meski target awal meleset, hasil ini dinilai maksimal mengingat kondisi fisik atlet yang tidak prima.

Target medali perak terpaksa lepas karena faktor cedera yang dialami Linar. Namun, semangat juang mereka dinilai patut diacungi jempol.

"Alhamdulillah kita bisa perunggu walau memang target awal kita sebenarnya medali perak ya," kata Ronaldy.

"Karena ada cedera Linar jadi agak meleset perunggu tapi tetap kita bersyukur," pungkas pelatih yang akrab disapa Robin tersebut.

Tim pelatih kini akan fokus meningkatkan porsi latihan untuk menghadapi event selanjutnya. Keselarasan gerakan dan kekuatan otot akan menjadi menu utama evaluasi pasca SEA Games 2025.

LATEST UPDATE