PB Perbakin Segera Evaluasi Pelatih
Editor Bolanet | 30 Juli 2012 23:57
Pemicunya, Diaz yang turun gelanggang di nomor 10 meter air rifle putri, tercecer di peringkat 55 dari 56 peserta. Hasil kurang memuaskan atlet putri berusia 16 tahun tersebut, dinilai tak lepas dari campur tangan pelatih, .
Semula, Diaz ingin berangkat ke Royal Artileri Barracks, meski waktu masih menunjukkan pukul 06.00 waktu setempat. Namun, rencana penembak asal Jawa Timur tersebut, harus ditunda karena tidak diizinkan pelatih lantaran pertandingan baru akan dimulai pukul 08.30. Akhirnya, kedatangan Diaz ke tempat pertandingan sangat mepet. Dia harus mempersiapkan peralatannya di saat lawan-lawannya sudah mempersiapkan diri dengan baik.
Alhasil, atlet yang baru duduk di kelas 3 SMA tersebut, terlihat gugup. Skor yang dicatat hanya 382 poin, lebih rendah dibanding perolehannya pada Kejuaraan Asia di Qatar, yaitu 388 poin. Padahal, dia berambisi bisa memperbaiki poin, minimal mampu mengumpulkan 390 poin.
Kepala Bidang Kepelatihan PB Perbakin, Glenn Clifton Apfel mengatakan, kasus yang dialami Diaz tidak boleh terulang kembali. Sebab, hal tersebut akan merugikan atlet dan bisa menyebabkan trauma. Apalagi, Diaz atlet muda yang memiliki masa depan sangat panjang di cabang menembak.
“Jangan korbankan atlet dengan kondisi-kondisi yang seharusnya tidak terjadi di ajang sebesar Olimpiade. Kasihan atletnya. Karena, dia pasti punya ambisi tertentu untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa ini,” kata Glenn.
Dikatakannya lagi, yang kini perlu dilakukan sekarang yakni memulihkan kondisi mental Diaz agar tidak larut dalam penyesalan yang berkepanjangan. Sebagai atlet muda berusia 16 tahun, Diaz bisa mengalami trauma dengan kesalahan di lapangan.
Apalagi kesalahan yang terjadi bukan karena dirinya, melainkan akibat pelatih yang belum siap ketika hendak menuju lapangan pertandingan.
Bagi PB Perbakin, adanya kasus ini bisa menjadi evaluasi dalam hal penunjukan pelatih yang akan mendampingi atlet di ajang internasional nantinya. Sebab setiap pertandingan itu, sebelumnya pasti ada technical meeting. Jadi, paling tidak manajer atau pelatih yang ditunjuk minimal bisa memahami bahasa Inggris,” tandasnya. (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Suarez: Mereka Mencemooh Karena Takut Saya
Bola Dunia Lainnya 2 Agustus 2012, 16:35
-
Suarez Sebut Fans Britania Raya Tak Punya Respek
Bola Dunia Lainnya 2 Agustus 2012, 11:09
-
Olimpiade: Brasil dan Britania Raya ke Perempat Final
Bola Dunia Lainnya 2 Agustus 2012, 06:00
-
Olimpiade: Akhir Tragis Untuk Spanyol
Bola Dunia Lainnya 2 Agustus 2012, 05:01
LATEST UPDATE
-
Prediksi Lazio vs Juventus 27 Oktober 2025
Liga Italia 24 Oktober 2025, 19:37
-
Prediksi BRI Super League: Persik Kediri vs PSM Makassar 25 Oktober 2025
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 18:35
-
Prediksi BRI Super League: Bali United vs Persita Tangerang 25 Oktober 2025
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 18:29
-
Prediksi Real Madrid vs Barcelona 26 Oktober 2025
Liga Spanyol 24 Oktober 2025, 18:29
-
Saksikan dan Nonton Liga Inggris 2025/26: Chelsea vs Sunderland Tayang di Vidio
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 18:26
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 25-26 Oktober 2025
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 18:15
-
Prediksi Sassuolo vs AS Roma 26 Oktober 2025
Liga Italia 24 Oktober 2025, 17:53
-
Prediksi Aston Villa vs Manchester City 26 Oktober 2025
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 17:09
-
Manuver Baru Menkeu Purbaya: Rekrut 'Hacker' Perkuat Sistem Coretax
News 24 Oktober 2025, 16:56
-
Cara Cek BLT Kesra 2025 dengan Mudah: Panduan Lengkap Penerima dan Pendaftaran
News 24 Oktober 2025, 16:55
-
Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 16:46
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56







