Bola.net Unseen: Bergabung dalam Aksi Tolak Kekerasan pada Jurnalis
Serafin Unus Pasi | 25 Januari 2019 13:15
Bola.net - Terus berulangnya kekerasan pada jurnalis dan impunitas yang terus-menerus terjadi mengundang keprihatinan jurnalis di Kota Malang. Mereka melakukan aksi keprihatinan yang dilakukan di depan Balai Kota Malang, Jumat (25/01) pagi.
Aksi ini diikuti puluhan orang jurnalis, termasuk jurnalis Bola.net. Dalam aksi ini, para peserta menuntut adanya keadilan bagi para jurnalis yang menjadi korban dalam menjalankan pekerjaan jurnalistiknya.
Keprihatinan atas kekerasan yang terus berulang ini dipantik pemberian remisi bagi I Nyoman Susrama oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Susrama adalah otak pembunuhan jurnalis Radar Bali, AA Bagus Narendra Prabangsa.
Pemberian remisi oleh Jokowi dinilai sebagai sebuah tacit endorsement dari pemerintah agar publik bisa menggunakan cara-cara biadab untuk membungkam jurnalis. Padahal, kerja jurnalis dilindungi Undang-Undang No 40 tahun 1999 tentang Pers.
Bagi jurnalis Bola.net, mengikuti aksi ini bukan hanya karena tergabung dalam salah satu organisasi profesi di bidang jurnalistik. Mengikuti aksi ini, baginya, merupakan sebuah ungkapan keprihatinan ihwal hal yang tiap hari dihadapi dalam dunia jurnalistik.
Ancaman, teror, maupun gangguan bukan hanya dihadapi jurnalis di desk 'serius', seperti politik, ekonomi, atau kriminal. Bagi jurnalis olahraga, hal ini juga kerap ditemui.
Beberapa jurnalis sudah sempat merasakan teror ini ketika mencoba membongkar sejumlah kasus di bidang olahraga, khususnya sepak bola -yang terkenal dekat dengan dunia politik. Seorang rekan bahkan sempat harus diungsikan karena mengupas skandal kepemilikan saham sebuah klub di barat Pulau Jawa.
Rekan yang lain, ketika mengulik soal dualisme federasi beberapa waktu lalu, sempat menghadapi sejumlah ancaman dari salah satu pihak yang berseteru.
Belakangan, yang masih segar di ingatan kita, di Ghana, seorang jurnalis yang membongkar skandal match fixing Ahmed Hussein-Suale ini ditemukan tewas pada Rabu (16/01) waktu setempat. Ia ditembak dua kali di dada, satu kali di leher dalam jarak dekat di tepian Kota Accra, Ibu Kota Ghana. Menurut polisi, ia tewas di tempat.
Kami yakin, pers adalah pilar keempat demokrasi. Upaya kekerasan apa pun terhadap jurnalis akan merobohkan pilar ini dan mengubur kita kembali ke zaman kegelapan.
Karenanya, kami berharap kekerasan seperti ini dihentikan. Pemerintah harus memberi contoh penghormatan pada undang-undang, bukan justru menginjaknya demi kepentingan sesaat.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Sempat Digosipkan Pindah ke Inggris dan Kroasia, Mengapa Thom Haye Gabung Almere City?
Open Play 16 September 2024, 09:36 -
LFP Desak PSG Bayar Utang Gaji Kylian Mbappe yang Mencapai 55 Juta Euro
Open Play 16 September 2024, 09:32 -
Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Dituding Belum Kembalikan Paspor Lama, PSSI Bereaksi
Open Play 16 September 2024, 09:26 -
Video: Hasil Drawing Liga Champions 2024/2025
Open Play 30 Agustus 2024, 15:49 -
Putra Fajar Utama Menjuarai Darts National Competition 2024 Series 4
Open Play 21 Agustus 2024, 12:34
LATEST UPDATE
-
Man of the Match Arsenal vs Atletico Madrid: Viktor Gyokeres
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:17 -
Man of the Match Barcelona vs Olympiakos: Fermin Lopez
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:05 -
Mengintip Forum Diplomasi: AWMUN XII Hadirkan 5 Dewan PBB di Bali.
News 22 Oktober 2025, 08:00 -
Gak Jadi Main di Benua Lain! Laga Barcelona vs Villarreal di Miami Resmi Dibatalkan
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 06:47 -
Daftar Peraih Man of The Match Liga Champions 2025/2026
Liga Champions 22 Oktober 2025, 05:59 -
Setelah Cetak Hat-trick Perdana, Fermin Lopez Pede Tatap Laga El Clasico
Liga Champions 22 Oktober 2025, 04:59 -
Hasil Union Saint-Gilloise vs Inter Milan: Tim Tamu Bantai Tuan Rumah Tanpa Ampun
Liga Champions 22 Oktober 2025, 04:35
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04