Alex Briggs Ungkap Momen Terbaik dan Terburuk Selama Kerja dengan Valentino Rossi
Anindhya Danartikanya | 3 Februari 2021 12:34
Bola.net - Eks mekanik Valentino Rossi, Alex Briggs, mengungkapkan momen terbaik dan terburuknya selama bekerja dengan sang sembilan kali juara dunia tersebut di MotoGP. Kepada Fox Sports Australia, Briggs mengaku sangat mensyukuri kesempatan-kesempatan emas yang selama ini ia dapat, sebelum akhirnya memilih pensiun pada akhir 2020.
Sebelum bekerja dengan Rossi di GP500 2000, Briggs diketahui merupakan eks mekanik Daryl Beattie dan Mick Doohan. Bersama Doohan, ia pun sukses meraih lima gelar dunia. Setelah Doohan pensiun mendadak pada 1999, barulah Briggs bersama rekan-rekannya di Repsol Honda bekerja dengan Rossi di Nastro Azzurro Honda pada 2000.
"Mick merupakan rider yang sangat agresif, seperti petinju sebelum bertarung. Ia selalu siap menjalani balapan. Sikap macam ini seringnya jadi amarah ketika situasinya tak tepat, dan Mick akan memberitahu Anda. Ia ingin memenangkan segalanya. Ia ingin jadi yang utama," kisah Briggs pada Jumat (21/11/2020).
Roda Kehidupan Terus Berputar

Uniknya, Rossi memberikan dinamika kerja sama yang menurut Briggs sangat berbeda daripada Doohan. Rossi sendiri dikenal lebih ceria dan tak punya tempramen yang meledak-ledak. Saking kagumnya pada Rossi, Briggs pun berkata pada Doohan, "Kawan, usai bekerja denganmu, dia adalah impian," guraunya.
Bersama Rossi, Briggs pun sukses meraih tujuh gelar dunia di kelas tertinggi. Puncaknya terjadi pada 2001-2005, saat Rossi merebut lima gelar dunia secara beruntun, bersama Honda dan Yamaha. Meski meraup sukses besar dengan Doohan dan Rossi, Briggs tak memungkiri roda kehidupan juga berputar bagi mereka. Kadang, masa-masa kelam juga mereka alam.
"Saya rasa dari setiap momen 'tinggi', pasti juga banyak momen 'rendah'. Saya menyaksikan sendiri saat Mick cedera di Jerez (1999), dan itu adalah akhir dari kariernya. Itu cukup menyakitkan. Namun, jika harus menyebutkan satu kekecewaan, mungkin balapan di Valencia (2006). Saya lupa tahunnya, tapi kala itu Nicky (Hayden) merebut gelar dunia," tutur Briggs.
Momen Favorit: MotoGP 2004 dan Kemenangan di Welkom
Briggs sendiri memutuskan pensiun usai Petronas Yamaha SRT menolak permintaan Rossi untuk melanjutkan tradisinya sejak lama, yakni memboyong seluruh anggota krunya tiap kali pindah tim. SRT pun hanya mengizinkan Rossi membawa crew chief, teknisi data, dan pelatih balapnya. Alhasil, Briggs pun tak punya tempat.
Saat meninggalkan Valencia, yakni trek digelarnya seri penutup 2020, Briggs mengaku sedih, namun juga bangga atas kiprahnya mendampingi Rossi. Ia pun menyatakan bahwa momen favoritnya adalah saat Rossi sukses memenangi MotoGP Welkom, Afrika Selatan, dan merebut gelar dunia pada 2004 bersama Yamaha.
"Saya merenungkan semuanya. Ketika meninggalkan trek, melihat segalanya, rasanya sedih tapi juga baik. Bertahun-tahun saya melihat perbukitan di sekitar trek dan saya menikmatinya. Momen favorit saya adalah musim dan kemenangan pertama dengan Yamaha. Motor kami tidak sempurna, namun semakin baik. Melihat Vale meraih target hebat dan terlibat dalam evolusi motor rasanya fantastis," tutup Briggs.
Sumber: Fox Sports Australia
Video: Dimas Ekky Ingin Mandalika Racing Team Jadi Batu Loncatan Rider Indonesia
Baca Juga:
- Loris Reggiani Kembali Serang Marc Marquez: Cedera Ini Salahmu Sendiri
- Uji Coba Pramusim Moto2-Moto3 2021 Ikut Dipindahkan ke Qatar
- Tunda Kontrak, Sirkuit Buriram Takkan Gelar MotoGP Thailand 2021
- Terkendala Biaya, Sirkuit Brno Undur Diri dari MotoGP 2021
- Jorge Martin: Sudah Juarai Moto3, Kini Saatnya Kuasai MotoGP
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC SS600 2025
Otomotif 6 Desember 2025, 15:33
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC AP250 2025
Otomotif 6 Desember 2025, 14:45
-
Hasil Race 1 ARRC AP250 Thailand 2025: Menang, Fadillah Arbi Aditama Kunci Gelar Juara
Otomotif 6 Desember 2025, 14:39
LATEST UPDATE
-
Hasil Leeds United vs Liverpool: Perih, Ao Tanaka Bikin The Reds Nggak Jadi Menang
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:21
-
Ditarik Keluar di Laga Bournemouth vs Chelsea, Seberapa Parah Cedera Liam Delap?
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:21
-
Chelsea Ditahan Imbang Bournemouth, Enzo Maresca: Yang Penting Enggak Kalah!
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:07
-
Hasil Inter vs Como: Nerrazzurri Menang Telak, Kudeta AC Milan Dari Puncak Klasemen
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:42
-
Man of the Match Betis vs Barcelona: Ferran Torres
Liga Spanyol 7 Desember 2025, 02:42
-
Jay Idzes Tampil Apik, Bantu Sassuolo Benamkan Klubnya David De Gea di Zona Degradasi
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:10
-
Arsenal Kalah Setelah 18 Laga Unbeaten Gara-gara Duo Bek Tengah Cedera?
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:59
-
Tidak Cari-cari Alasan, Mikel Arteta akui Arsenal Layak Kalah dari Aston Villa
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:44
-
Rekor Unbeaten Berakhir, Mikel Arteta Minta Arsenal Lekas Bangkit
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:32
-
Man of the Match Man City vs Sunderland: Phil Foden
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:26
-
Hasil Man City vs Sunderland: Diwarnai Kartu Merah, The Citizens Menang Telak
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:12
-
Man of the Match Bournemouth vs Chelsea: Robert Sanchez
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:07
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26




