Kaki Para Rider Terbakar, Honda Tanpa Poin untuk Pertama Kali dalam 40 Tahun di MotoGP
Anindhya Danartikanya | 20 Juni 2022 13:07
Bola.net - MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring pada Minggu (19/6/2022), benar-benar menjadi mimpi buruk bagi Honda. Tak hanya karena sang penguasa trek, Marc Marquez, absen, tapi juga hasil finis terbaik pembalapnya adalah posisi 16 lewat Stefan Bradl, sementara tiga rider lainnya gagal finis.
Sejak Sachsenring menggelar Grand Prix Jerman untuk pertama kali pada 1998, Honda menjadi pabrikan tersukses di kelas tertinggi (GP500/MotoGP) lewat 17 kemenangan. Bahkan, 11 kemenangan terakhir diraih secara beruntun, yakni 3 lewat Dani Pedrosa dan 8 lewat Marc Marquez.
Alhasil, ini adalah pertama kalinya Honda gagal meraih satu pun poin dalam balapan GP500/MotoGP dalam kurun 40 tahun. Terakhir hal ini terjadi dalam GP500 Prancis di Sirkuit Nogaro pada 9 Mei 1982. Kali ini, mereka juga harus legawa melihat kemenangan jatuh ke tangan Yamaha lewat Fabio Quartararo.
Kesialan Honda dimulai pada Lap 6, ketika rider LCR Honda Castrol, Alex Marquez, masuk ke pit akibat kendala teknis. Tak sampai satu lap kemudian, giliran sang tandem, Takaaki Nakagami, terjatuh keras di Tikungan 8. Pada Lap 22, rider Repsol Honda, Pol Espargaro, masuk ke pit usai tersandung masalah fisik.
Kaki Pol Espargaro dan Stefan Bradl Terbakar

Rusuk Espargaro kesakitan usai dua kali kecelakaan hebat pada sesi FP1, dan kondisi fisiknya turun drastis usai terkena gelombang panas yang melanda Jerman. Suhu motornya mencapai 100°C, dan bagian dalam sepatu botnya mencapai 50°C. Tak hanya kakinya terbakar, ia juga pusing karena tak bisa bernapas dengan udara segar.
Bradl, sebagai pengganti Marc Marquez dan tuan rumah, jadi rider Honda satu-satunya yang bertahan. Namun, ia hanya finis ke-16, alias pulang tanpa poin. Bradl juga tak lepas dari kendala fisik. Juara dunia Moto2 2011 harus bertahan dari serangan panas, dan ia pun melempar kritik tajam pada Honda karena tak punya inovasi fairing yang apik.
"Sungguh disayangkan pabrikan seperti Honda tak bisa merakit fairing yang bisa mendinginkan pembalap dan motor. Usai membuntuti beberapa rider dalam beberapa tikungan pertama, saya tak bisa mengerem karena tangan kanan dan tuas rem saya menjadi sangat panas, sehingga tak bisa mengendalikan motor," tuturnya lewat The Race.
"Usai dua lap, saya harus mundur demi dapat udara segar untuk motor dan tubuh saya. Saya hanya coba finis, tapi secara fisik ini sudah kelewat batas. Kaki kanan saya juga terbakar akibat sangat panas. Sungguh tak bisa diterima bahwa kami harus menghadapi situasi macam ini. Kami harus memperbaikinya," ungkap test rider Honda ini.
Takaaki Nakagami Keluhkan Hal yang Sama

Espargaro juga mengaku rusuknya semakin kesakitan akibat kondisi ekstrem ini. "Rusuk saya butuh waktu untuk pulih, dan saat dibebani terus menerus dengan naik motor MotoGP, maka kondisinya terus memburuk. Saya disuntik penghilang rasa sakit sebelum balapan, namun kondisi panas tak membantu, justru bikin bengkak," kisahnya.
"Saya juga tak bisa bernapas. Saya jadi agak pusing, ditambah lagi kaki saya kepanasan. Masalahnya, kami sudah melewati dua tahun begini terus, sejak saya tiba (di Honda). Saya pun merasa sangat kesakitan, sehingga memutuskan berhenti. Saya tak bisa lanjut. Kondisinya terlalu ekstrem," lanjut juara dunia Moto2 2013 ini.
Nakagami uniknya sudah merasakan kendala ini sejak Sabtu, bahkan ketika cuaca Sachsenring lebih sejuk. Ia pun semakin waswas ketika mendengarkan keluhan Bradl dan Espargaro. Sama seperti mereka, rider Jepang ini merasakan panas luar biasa di kaki kanan.
"Di FP4, saya dapat masalah yang sama. Sensasi terbakar muncul dari kaki kanan, untungnya masalah saya lebih sedikit ketimbang Stefan. Kami memodifikasi bagian dalam sepatu bot, dan pada fairing kami menempelkan selotip reflektif demi menghindarinya. Namun, saya hanya balapan selama tujuh lap, jadi masalah saya tak terlalu besar," pungkasnya.
Sumber: The Race
Baca Juga:
- Tunggu 3 Bulan, Lewis Hamilton Akhirnya Podium Lagi di Formula 1 Kanada
- Dapat Long Lap Penalty, Jack Miller Tetap Bisa Naik Podium di Sachsenring
- Yakin Takkan Dibantu Team Order, Johann Zarco: Dukungan Ducati Sudah Mentok
- Pecco Bagnaia Marah Gagal Finis Lagi, Tak Terima Jatuh di Sachsenring
- Menang Dominan di Sachsenring, Fabio Quartararo Justru Kesulitan Atur Konsumsi Ban
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil Latihan MotoGP Malaysia 2025: Pedro Acosta Tercepat, Ungguli Johann Zarco
Otomotif 24 Oktober 2025, 15:42
-
Hasil Latihan Moto2 Malaysia 2025: Manuel Gonzalez Tercepat, Asapi Jake Dixon
Otomotif 24 Oktober 2025, 14:34
-
Klub Spanyol ini Ingin Boyong Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:34
LATEST UPDATE
-
Prediksi Lazio vs Juventus 27 Oktober 2025
Liga Italia 24 Oktober 2025, 19:37
-
Prediksi BRI Super League: Persik Kediri vs PSM Makassar 25 Oktober 2025
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 18:35
-
Prediksi BRI Super League: Bali United vs Persita Tangerang 25 Oktober 2025
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 18:29
-
Prediksi Real Madrid vs Barcelona 26 Oktober 2025
Liga Spanyol 24 Oktober 2025, 18:29
-
Saksikan dan Nonton Liga Inggris 2025/26: Chelsea vs Sunderland Tayang di Vidio
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 18:26
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 25-26 Oktober 2025
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 18:15
-
Prediksi Sassuolo vs AS Roma 26 Oktober 2025
Liga Italia 24 Oktober 2025, 17:53
-
Prediksi Aston Villa vs Manchester City 26 Oktober 2025
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 17:09
-
Manuver Baru Menkeu Purbaya: Rekrut 'Hacker' Perkuat Sistem Coretax
News 24 Oktober 2025, 16:56
-
Cara Cek BLT Kesra 2025 dengan Mudah: Panduan Lengkap Penerima dan Pendaftaran
News 24 Oktober 2025, 16:55
-
Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 16:46
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56








