Karier MotoGP Menanjak, Petrucci Jaga Kesehatan Psikis
Anindhya Danartikanya | 9 Januari 2019 14:30
Bola.net - - Perjalanan karier Danilo Petrucci memang merupakan salah satu kisah menarik di MotoGP. Berawal dari perannya sebagai test rider Ducati di arena Superbike beberapa tahun lalu, ia justru resmi membela tim pabrikan mereka di MotoGP mulai tahun ini. Dalam wawancaranya bersama Pecino GP, Petrucci mengaku bahwa perjalanannya tak mudah.
Petrucci menjalani debut MotoGP pada 2012 dengan motor CRT bersama Ioda Racing. Saking buruknya performa Petrucci, ia sempat bertekad pensiun pada akhir 2014 dan ingin mencoba peruntungan di enduro. Ia pun teringat sempat dilecehkan penggemar usai terjatuh akibat tertabrak rider lain di Misano, San Marino pada musim debutnya.
"Usai balapan, saya ada di paddock dekat motorhome. Beberapa orang meminta tanda tangan saya. Saat mereka hendak memberikan pena, salah satu memandang saya dan berkata, 'Kau yang tadi jatuh'. Saya bilang, 'Ya, aku yang jatuh di lap terakhir tadi.' Kemudian ia berkata 'tidak', ia tak mau tanda tangan saya. Saya takkan lupa peristiwa itu," ujarnya.
'Tangan dengan Lima Jari'
Petrucci pun diminta membela Ducati lewat Alma Pramac Racing pada 2015. Ia senang dapat motor mumpuni, namun kesehatan psikisnya tak mendukung. Rider Italia ini mengaku jalan pikirannya selalu dipengaruhi hasil balap. Jika performanya buruk, suasana hatinya akan ikut buruk selama berhari-hari dan merugikan orang di sekelilingnya. Hal inilah yang membuatnya bekerja sama dengan psikolog sejak awal 2017.
"Psikolog saya bilang saya harus paham bahwa hidup seperti tangan dengan lima jari. Ada Danilo sebagai anak, bocah normal, teman, kakak dan pebalap, dan yang satu inilah yang tidak 'sehat'. Ia berkata pada saya, 'Tanganmu tidak sakit, hanya satu jari yang menyakiti, jadi kau bisa lanjut melakukan banyak hal lain'," tutur rider 28 tahun ini.
Petrucci pun mengaku dapat nasihat penting dari psikolognya. "Ia bilang saya harus memilah-milah. Danilo si pebalap tak boleh memengaruhi segalanya, dan Danilo si normal tak boleh memengaruhi sisi balap. Saya bisa bermasalah dengan keluarga saya, tapi itu tak boleh memengaruhi Danilo si pebalap. Ini masalah yang sulit dikendalikan, karena teori dan cara praktik sungguh berbeda," lanjutnya.
Sulitnya Hidup Normal di Terni
Petrucci yang berasal dari kota kecil bernama Terni di Italia, juga mengaku sulit menjaga privasi. Kota ini pernah melahirkan dua juara dunia, yakni Libero Liberati di GP500 1957 dan Paolo Pileri di GP125 1975. Atas hal ini, wajar saja bila para penduduk mengharapkan Petrucci meraih prestasi serupa dan popularitasnya semakin menanjak seiring fakta ia membela tim pabrikan Ducati.
Hal ini pun membuat Petrucci kesulitan jika ingin bepergian dengan kawan-kawannya. "Sampai sekarang, saya masih sering kumpul dengan teman-teman sekolah. Dengan mereka, saya orang yang normal. Saya tak suka diperlakukan seperti sebuah karakter. Saya suka diperlakukan seperti Danilo yang dulu. Saya suka hidup normal, tak suka jadi pusat perhatian. Kadang ini sulit, karena di kota saya tak ada orang terkenal kecuali saya," ungkapnya.
Lebih Beruntung dari Rossi
Meski begitu, Petrucci mengaku dirinya bersyukur bisa lebih beruntung daripada sang kawan dekat sekaligus lawannya, Valentino Rossi. Petrucci mengaku senang masih bisa bepergian dengan teman-temannya, sementara Rossi yang merupakan sembilan kali juara dunia justru harus susah payah menghindar dari perhatian publik.
"Saat saya pergi ke bar, semua orang coba bicara dengan saya soal motor. Tiga menit pertama sih oke-oke saja, tapi lalu saya muak. Saat pergi makan malam di restoran, semua orang menoleh pada saya. Agak tidak nyaman, karena saya harus hati-hati soal segala hal. Tapi saya masih beruntung bisa nongkrong dengan teman-teman saya, karena jika melihat Vale, ia selalu berada di rumah, ia tidak sering pergi," tutupnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Catalunya
Otomotif 6 September 2025, 20:33 -
Hasil Kualifikasi Moto2 Catalunya 2025: Sikat Jake Dixon, Daniel Holgado Sabet Pole
Otomotif 6 September 2025, 19:30 -
Hasil Latihan Ketiga Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Ungguli Charles Leclerc
Otomotif 6 September 2025, 18:37 -
Hasil Kualifikasi Moto3 Catalunya 2025: David Almansa Rebut Pole Perdana
Otomotif 6 September 2025, 18:32
LATEST UPDATE
-
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 22:55 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:48 -
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
Otomotif 6 September 2025, 21:44 -
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
Otomotif 6 September 2025, 21:36 -
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Bangkit, Garuda Muda Menang Telak!
Tim Nasional 6 September 2025, 21:30 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:17 -
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
Otomotif 6 September 2025, 21:13 -
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:04
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24