Kata BMKG, Hujan Berhenti di MotoGP Mandalika Memang Sudah Waktunya, Bukan Karena Pawang
Gia Yuda Pradana | 22 Maret 2022 12:14
Bola.net - Deputi bidang Meteorologi Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan bahwa berhentinya hujan di MotoGP Mandalika sudah diprediksi oleh BMKG. Dengan kata lain, peran pawang hujan dianggap tidak membantu berhentinya hujan.
"Jadi sebenarnya, kemarin waktu berhentinya (hujan) itu bukan karena pawang hujan. Karena durasi waktunya sudah selesai," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/3).
BMKG telah memperkirakan cuaca di Mandalika tiga hari sebelum race day atau puncak MotoGP. BMKG memperkirakan tanggal 17-19 Maret 2022 akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat.
Pada 20 Maret 2022 atau race day MotoGP telah diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas lebat disertai petir.
"Tanggal 20 (Maret) diperkirakan juga hujan lebat disertai badai petir. Kenapa perkiraannya itu? Karena pada waktu itu terjadi bibit siklon tropis 93f yang dampaknya itu memberikan potensi pertumbuhan hujan di Mandalika," jelas Guswanto.
Maka itu, berhentinya hujan saat MotoGP Mandalika bukan karena pawang hujan. Melainkan durasi hujan sudah selesai ketika pawang hujan itu melakukan aksinya. Puncak hujan itu berakhir pada sekitar 16:15 WITA.
"Buktinya kan dari awal pawang itu sudah bekerja, tapi kan enggak berhenti juga," kata Guswanto.
"Bukan karena pawang hujan. Karena durasi waktunya sudah selesai, kalau dilihat perkiraan lenngkap, di tanggal itu memang (hujan) selesai di jam itu, kira-kira jam 16:15 WITA, tinggal rintik-rintik itu bisa dilakukan balapan," jelasnya.
Teknologi Modifikasi Cuaca
Sementara, pemerintah juga telah mengerahkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk antisipasi hujan lebat dalam durasi yang berpotensi menghentikan balap MotoGP.
TMC ini digunakan untuk mempercepat turunnya hujan. Dengan cara, menaburi garam di awan konfektif yang mengandung uap air hingga membentuk awan hujan.
"Jadi teknologi yang dimaksud adalah teknologi mempercepat terjadinya hujan. Karena diberi inti kondensasi yang berupa NaCl atau garam," kata Guswanto.
"Bukan untuk menahan (hujan), bukan. Jadi mempercepat biasanya," imbuhnya.
Aksi Pawang Hujan di MotoGP Mandalika
Diberitakan, gelaran MotoGP Mandalika sukses mengajikan pengalaman unik tak hanya bagi penonton namun juga pembalap yang ikut serta. Salah satunya adalah aksi pawang hujan di saat event berlangsung.
Hari Minggu (20/3), sirkuit internasional Mandalika akan menggelar balapan MotoGP perdana. Balapan ini seharusnya dimulai pada Pkl 14.00 WIB.
Namun beberapa saat sebelum balapan dimulai, hujan deras mengguyur kawasan Mandalika. Saking derasnya hujan yang turun, balapan harus ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan.
Panitia melakukan sejumlah upaya untuk bisa menghentikan hujan ini. Salah satunya adalah menggunakan jasa pawang hujan.
Pawang hujan yang diketahui bernama Rara Isti Wulandari ini cukup banyak disorot kamera selama jeda. Alhasil warganet ramai-ramai mengomentari aksi sang pawang hujan tersebut di media sosial. Aksinya pun mendapat perhatian pra kru tim MotoGP dan para pembalap.
Disadur dari: Merdeka.com/Ahda Bayhaqi, 21 Maret 2022
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Curhatan Penonton MotoGP Mandalika: Becek Habis Hujan dan Transportasi Kacau
- Tinggalkan Mandalika, Para Rider MotoGP: Terima Kasih Fans Indonesia, Kalian The Best!
- Momen Kocak Franco Morbidelli Pinjam Motor Polisi Mandalika demi Pulang ke Italia
- Kecelakaan Marc Marquez dan Momen-momen Penting di MotoGP Mandalika 2022
- Alex Rins Pamer 'Suvenir' Aspal MotoGP Mandalika yang Masuk ke Baju Balap
- Unyu! Rayakan Podium di Mandalika, Fabio Quartararo Traktir Anak-Anak Kecil Makan Es Krim
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Para Pemenang Baru di MotoGP 2025: Semuanya dari Tim Satelit, Termasuk Raul Fernandez
Otomotif 20 Oktober 2025, 12:10
LATEST UPDATE
-
Prediksi Persib Bandung vs Selangor FC 23 Oktober 2025
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 18:14 -
Frankfurt Mencari Pijakan, Liverpool Berambisi Mempertahankan Superioritasnya
Liga Champions 22 Oktober 2025, 18:02 -
Tradisi Apik Monaco, Tren Positif Tottenham
Liga Champions 22 Oktober 2025, 17:21 -
Karya Jurnalistik Akan Masuk Revisi UU Hak Cipta, Menteri Hukum: Harus Dilindungi
News 22 Oktober 2025, 17:17 -
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
Liga Italia 22 Oktober 2025, 16:56 -
Cek Jadwal Aksi Pemain Indonesia di Liga Europa 2025/26: Tayang di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 16:12
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04