Livio Suppo: Sprint Race MotoGP Cuma Bisa Bikin Pembalap Lelah Lahir-Batin

Anindhya Danartikanya | 30 Maret 2023 16:12
Livio Suppo: Sprint Race MotoGP Cuma Bisa Bikin Pembalap Lelah Lahir-Batin
MotoGP Portugal 2023 di Sirkuit Algarve, Portimao. (c) AP Photo/Jose Breton

Bola.net - Eks Manajer Tim MotoGP ternama, Livio Suppo, mengaku tak senang melihat format baru musim 2023, yang kini menambahkan sprint race pada hari Sabtu. Kekhawatiran Suppo bahwa para rider mendapatkan tambahan beban fisik dan mental pun terbukti oleh kekacauan yang terjadi dalam Seri Portugal pada 24-26 Maret 2023 lalu.

Akibat adanya sprint race, kini penentuan rider yang lolos ke sesi Kualifikasi 1 (Q1) dan Kualifikasi 2 (Q2) hanya ditentukan oleh kombinasi catatan waktu dari sesi latihan pertama (P1) dan kedua (P2). Hal ini bikin para rider harus gaspol berebut catatan waktu terbaik pada hari Jumat. Di Portugal, terdapat delapan kecelakaan terjadi di sesi P2.

Advertisement

Jadwal pada hari Sabtu lebih menegangkan. Usai sesi latihan bebas (FP) untuk mengecek setup, para rider harus menjalani sesi Q1 dan Q2. Sebelum menjalani sprint race, mereka juga harus memenuhi komitmen di luar lintasan, seperti jumpa fans yang biasanya digelar oleh MotoGP dan berbagai sponsor yang mendukung mereka.

1 dari 2 halaman

Spektakuler Tapi Risikonya Tinggi

Spektakuler Tapi Risikonya Tinggi

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Sprint race yang berdurasi lebih pendek juga dianggap berbahaya, karena para rider ngotot sejak start sampai finis tanpa harus memikirkan konsumsi ban. Di Portugal, terjadi kecelakaan antara Joan Mir dan Fabio Quartararo, serta Luca Marini dan Enea Bastianini. Bastianini bahkan mengalami cedera retak tulang belikat.

"Jelas sprint race spektakuler dan memenuhi ekspektasi. Masalahnya, format ini berlebihan, karena bikin rider tak memikirkan balapan pada hari Jumat, dan terlalu memikirkan kualifikasi, yang berarti ambil risiko tinggi. Pada praktiknya, mereka menjalani tiga sesi kualifikasi, bahkan empat sesi bagi rider yang masuk Q1," ujar Suppo via GPOne, Kamis (30/3/2021).

Suppo menyatakan sesi FP pada Sabtu pagi juga tak punya pengaruh berarti untuk para pembalap, yang seharusnya rehat lebih banyak sebelum menjalani sesi kualifikasi dan sprint race yang menegangkan. Suppo juga menyatakan bahwa padatnya jadwal seri MotoGP 2023 hanya akan bikin pembalap kelelahan.

2 dari 2 halaman

Seperti Anak Kecil Diberi Mainan Berbahaya

Seperti Anak Kecil Diberi Mainan Berbahaya

MotoGP Portugal 2023 di Sirkuit Algarve, Portimao. (c) AP Photo/Jose Breton

"Sabtu memiliki format berlebihan untuk fisik dan psikis. Ada sesi latihan bebas yang tak ada gunanya, karena catatan waktu tak ada gunanya dalam sesi itu. Setelahnya, ada kualifikasi dan sprint race. Belum lagi ada tambahan komitmen lain. Bagi saya, ini keterlaluan. Apalagi musim ini ada 21 seri, kebanyakan digelar berdekatan," ucapnya.

Di lain sisi, Suppo juga yakin kekacauan di Portugal dipengaruhi fakta bahwa itu merupakan seri perdana musim ini, ketika para pembalap belum beradaptasi. "Portugal adalah seri pertama dan mereka semua bersemangat. Saya berharap mulai saat ini para rider lebih tenang, walau itu adalah tugas mereka," tuturnya.

"Meski begitu, format baru ini bagai memberikan mainan berbahaya kepada anak kecil, sulit bagi mereka untuk memahaminya. Bahkan tanpa cedera pun, mereka akan kelelahan pada akhir musim. Menurut saya ini berlebihan. Lebih baik balapan pada Minggu dibuat lebih penting," pungkas eks Manajer Tim Ducati, Honda, dan Suzuki ini.

Sumber: GPOne

LATEST UPDATE