Lorenzo: Hanya Hukuman Berat yang Bisa Stop Rider Agresif
Anindhya Danartikanya | 20 April 2018 12:30
Bola.net - - Pembalap Ducati Corse, Jorge Lorenzo kembali mengungkapkan rasa kecewanya pada Race Direction yang ia nilai tak terlalu tegas dalam memberikan hukuman kepada rider Repsol Honda, Marc Marquez di Argentina dua pekan lalu. Hal ini ia sampaikan lewat Crash.net di sela pekan balap MotoGP Austin, Texas pada Kamis (19/4).
Dalam balapan di Termas de Rio Hondo, Marquez diketahui melakukan manuver agresif kepada Aleix Espargaro dan Valentino Rossi, di mana Marquez dijatuhi hukuman mundur satu posisi dan mundur 30 detik untuk masing-masing insiden. Lorenzo pun yakin hukuman ini kurang berat jika Race Direction ingin Marquez mengubah gaya balapnya.
Hal besar harus terjadi untuk melakukan aksi yang besar pula demi mengubah sesuatu. Menurut saya, tak harus selalu seperti itu, tapi kadang hidup tak berjalan sesuai harapan. Kadang untuk mengubah sesuatu, hal besar harus terjadi. Tampaknya kini kami harus bertindak usai insiden Marc, Aleix dan Vale. Tapi harusnya hal ini sudah dilakukan sejak dulu, ujarnya.
Lorenzo sendiri pernah mengalami perselisihan kontroversial dengan Marquez, usai keduanya bertarung memperebutkan posisi kedua di Jerez, Spanyol pada 2013, di mana Marquez memaksa Lorenzo keluar lintasan di tikungan terakhir. Kala itu, Lorenzo bahkan menolak menjabat tangan Marquez.
Pendapat saya sekarang tetap sama seperti 2013, yakni lima tahun lalu: dalam olahraga berbahaya seperti ini, Race Direction harus melindungi pembalap. Tampil menggila saat melakukan 'lap panas' atau berkendara sendirian, sangatlah berbeda dengan saat Anda menaruh rider lain dalam risiko, ungkapnya.
Lorenzo juga kembali mengingat kesalahannya di masa lampau, di mana ia menabrak Alex de Angelis di GP250 Jepang 2005 hingga ia dijatuhi larangan satu kali balapan. Race Direction harus memberi hukuman berat untuk aksi ini. Itu satu-satunya cara agar rider yang melakukan aksi ini berhenti. Hal ini terjadi pada saya saat di GP250, saya sangat agresif, dan saya benar-benar mengubah strategi dan sudut pandang saya, tuturnya.
Lima kali juara dunia ini pun yakin bahwa kekacauan ini bermula dari inkonsistensi Race Direction. Ini bukan salah rider. Ini salah Race Direction. Jika mereka memberi hukuman berat, maka rider itu akan berhenti agresif. Mereka kadang memang bisa salah, tapi tak bisa dibiasakan. Belajar dari apa yang terjadi di Argentina boleh saja, tapi harusnya sudah terjadi sejak dulu. Usai Argentina, mereka harus satu level lebih baik, pungkas Lorenzo.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34 -
Update Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34 -
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Catalunya
Otomotif 6 September 2025, 20:33 -
Hasil Kualifikasi Moto2 Catalunya 2025: Sikat Jake Dixon, Daniel Holgado Sabet Pole
Otomotif 6 September 2025, 19:30
LATEST UPDATE
-
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 22:55 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:48 -
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
Otomotif 6 September 2025, 21:44 -
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
Otomotif 6 September 2025, 21:36 -
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Bangkit, Garuda Muda Menang Telak!
Tim Nasional 6 September 2025, 21:30 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:17 -
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
Otomotif 6 September 2025, 21:13 -
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:04
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24