Marc Marquez Ogah Ikut Reli Dakar Pakai Motor: Bakal Cedera dan Takkan Finis!

Sangat Menghormati Reli Dakar

Danilo Petrucci saat ikut Reli Dakar 2022 Arab Saudi (c) KTM Images/Rally Zone

"Saya suka segala hal yang berkaitan dengan motor. Namun, saya takkan pernah mau naik motor (di Dakar). Saya mengenal diri saya sendiri dan itu bisa bikin saya cedera. Itu sudah jelas," ungkap Marquez dalam wawancaranya dengan Teledeporte, seperti yang dikutip Todo Circuito, Kamis (12/1/2023).

"Jika kompetisi yang saya ikuti berkaitan dengan mesin dan adrenalin, maka itu berarti saya harus siap menghadapi tantangan. Jadi, saya takkan membodohi Anda. Dakar adalah balapan yang sangat saya hormati, jadi saya takkan tahu-tahu bilang, 'Aku akan ikut Dakar'," lanjut delapan kali juara dunia ini.

Marquez juga menyatakan bahwa dirinya adalah pembalap yang sama sekali tak menyukai kekalahan. Jadi, andai ia ikut Reli Dakar suatu saat nanti, persiapannya harus benar-benar matang dan dilakukan secara profesional. Ini mengartikan bahwa ia tak mau ikut Reli Dakar hanya berdasarkan keinginan untuk iseng.

Tidak Suka Kalah, Persiapan Harus Matang

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) Honda Racing Corporation

"Persiapan ikut Dakar harus sangat matang. Anda harus mencoba menemukan cara melakukannya. Selain itu, saya ini berjiwa kompetitif. Saya tidak suka kalah. Jadi, jika saya ikut balapan, maka artinya saya harus tampil baik. Jika tidak, maka akan ada tekanan dari media," ungkap pembalap berusia 29 tahun ini.

Marquez mengaku membuka diri pada kesempatan berlaga di Dakar ketika ia sudah pensiun dari MotoGP. Ia bahkan sudah sering berdiskusi dengan Sainz, mengingat saat ini ia tinggal di Madrid, Spanyol, sehingga mereka sering bertemu di gym. Satu hal yang pasti, ia ogah turun di kategori motor seperti Petrucci.

"Mungkin ini bisa terjadi pada masa depan. Namun, saat ini saya belum mempertimbangkan. Meski begitu, saya pastikan, saya tak mempertimbangkan naik motor. Saya bahkan takkan finis. Jika berkompetisi, maka Anda butuh persiapan matang dan pengalaman. Pasalnya, itu balapan paling sulit di dunia," tutupnya.

Sumber: Todo Circuito