Marc Marquez Sebut Honda Tak Kompak, Akar Masalah Jebloknya Performa Motor
Anindhya Danartikanya | 19 Agustus 2022 10:21
Bola.net - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, menyatakan sulitnya RC213V untuk dikendarai bukanlah masalah terbesar Honda Racing Corporation (HRC) di MotoGP. Menurutnya, jebloknya performa mereka justru diakibatkan tak kompaknya koordinasi antara departemen balap yang bekerja di Jepang dan yang bekerja di sirkuit.
Marquez menyatakan bahwa saat ini, tak satu pembalap Honda saja yang sulit tampil kompetitif, melainkan semua. Ini mengartikan proyek mereka sedang dalam masa kritis. Marquez bahkan mengakui, sebelum absen untuk operasi keempat, ia sendiri sudah merasa RCV sangat sulit dikendarai. Baginya, ini peringatan darurat.
Rider Spanyol ini menyatakan bahwa kekurangan RCV terasa di segala aspek, sehingga ia yakin kendala yang dialami Honda sangatlah mengakar. Ia menyebut bahwa informasi dan data yang diraih oleh tim Honda di sirkuit tidak diserap betul-betul oleh tim Honda yang bekerja di pabrikan mereka yang ada di Jepang.
"Masalah kami besar, tidak kecil. Masalah kami bukan kurang di sana-sini saja, melainkan menyeluruh. Jadi, masalah kami bukanlah motor, melainkan proyeknya, yakni di area koordinasi. Padahal, semua informasi di dalam tim adalah hal terpenting dalam masa sulit," ujarnya lewat MotoGP.com, Kamis (18/8/2022).
Harus Ubah Konsep Cara Kerja dan Koordinasi
"Informasi-informasi yang kami dapat harusnya mengalir ke semua area dengan baik. Jika ini bisa dilakukan, apalagi jika orang-orangnya fokus dan termotivasi, jelas kami bisa keluar dari masa sulit. Sebagai pembalap, saya akan coba membantu. Target kami adalah mencoba memahami cara kerja kami untuk proyek 2023," tutur Marquez.
Delapan kali juara dunia ini juga menyatakan bahwa HRC harus mengubah konsep cara kerja mereka, terutama aspek koordinasi. Ia meyakini dirinya bukan orang yang tepat untuk mendikte apa yang harus dilakukan HRC. Namun, menurutnya HRC harus memperbaiki komunikasi antara tim yang ada di Jepang dan di sirkuit.
"Honda bekerja jauh lebih keras dari sebelum-sebelumnya. Anda bisa melihatnya. Namun, kami harus mengubah konsep dan cara koordinasi tim. Saya bukan orang yang layak menentukan apa yang harus mereka lakukan, karena Honda adalah pabrikan yang meraih gelar dunia paling banyak," ujar Marquez.
"Meski begitu, mereka harus memahami cara mengatur segalanya lebih baik. Pasalnya, kini balapan makin banyak dan tes makin sedikit. Cara kerja Honda di pabrikan makin krusial ketimbang di sirkuit. Namun, tim yang ada di sirkuit juga harus bekerja sama dengan pabrikan," lanjut pembalap berusia 29 tahun ini.
Tak Perlu Tiru Cara Kerja Pabrikan Eropa
Melihat para pabrikan Eropa kini mengungguli para pabrikan Jepang, Marquez pun tak gentar. Menurutnya, HRC tak perlu meniru cara kerja Eropa karena cara kerja Jepang pun sudah mampu membuat mereka menjadi pabrikan tersukses dalam sejarah Grand Prix. Hanya saja, mereka harus menyesuaikan diri dengan perubahan.
"Saya tak bilang Honda harus kerja seperti pabrikan Eropa. Toh, cara kerja Jepang juga berjalan sangat baik selama bertahun-tahun, dan kami meraih banyak gelar. Namun, cara kerja memang harus berubah karena kompetisi juga berubah. Contohnya saja pembalap muda. Mereka berdatangan dan gaya balap juga berubah," ucapnya.
"Alhasil, Anda harus menemukan cara untuk memperbaiki diri. Honda sudah bekerja keras, tetapi dalam masa sulit seperti ini, yang penting tidak panik. Kepanikan bakal jadi musuh terbesar kami. Kami hanya harus menganalisis situasi. Saya percaya pada mereka, hanya saja mereka harus bekerja dengan cara yang sama," tutup Marquez.
Dalam 12 seri pertama musim ini, 'skor sementara' Jepang vs Eropa adalah 3-9. Tiga kemenangan Jepang seluruhnya disabet Yamaha lewat Fabio Quartararo. Sembilan kemenangan Eropa terdiri dari 4 kemenangan Pecco Bagnaia (Ducati), 3 kemenangan Enea Bastianini (Ducati), 1 kemenangan Aleix Espargaro (Aprilia), dan 1 kemenangan Miguel Oliveira (KTM).
Klasemen Sementara MotoGP 2022
- Fabio Quartararo - Monster Energy Yamaha MotoGP - Yamaha - 180
- Aleix Espargaro - Aprilia Racing - Aprilia - 158
- Francesco Bagnaia - Ducati Lenovo Team - Ducati - 131
- Enea Bastianini - Gresini Racing MotoGP - Ducati - 118
- Johann Zarco - Prima Pramac Racing - Ducati - 114
- Jack Miller - Ducati Lenovo Team - Ducati - 107
- Brad Binder - Red Bull KTM Factory Racing - KTM - 98
- Alex Rins - Team SUZUKI ECSTAR - Suzuki - 84
- Maverick Viñales - Aprilia Racing - Aprilia - 82
- Miguel Oliveira - Red Bull KTM Factory Racing - KTM - 81
- Jorge Martin - Prima Pramac Racing - Ducati - 81
- Joan Mir - Team SUZUKI ECSTAR - Suzuki - 77
- Marco Bezzecchi - Mooney VR46 Racing Team - Ducati - 61
- Marc Marquez - Repsol Honda Team - Honda - 60
- Luca Marini - Mooney VR46 Racing Team - Ducati - 56
- Takaaki Nakagami - LCR Honda IDEMITSU - Honda - 45
- Pol Espargaro - Repsol Honda Team - Honda - 42
- Alex Marquez - LCR Honda CASTROL - Honda - 27
- Franco Morbidelli - Monster Energy Yamaha MotoGP - Yamaha - 26
- Fabio Di Giannantonio - Gresini Racing MotoGP - Ducati - 18
- Darryn Binder - WithU Yamaha RNF MotoGP Team - Yamaha - 10
- Andrea Dovizioso - WithU Yamaha RNF MotoGP Team - Yamaha - 10
- Remy Gardner - Tech3 KTM Factory Racing - KTM - 9
- Raul Fernandez - Tech3 KTM Factory Racing - KTM - 5
- Stefan Bradl - Repsol Honda Team - Honda - 0
- Michele Pirro - Aruba.it Racing - Ducati - 0
- Lorenzo Savadori - Aprilia Racing - Aprilia - 0
Sumber: MotoGP
Baca juga:
- Marc Marquez Soal Comeback Balapan: Tunggu Jawabannya Pekan Depan
- Jadwal Siaran Langsung MotoGP Austria di Trans7 dan MNC Sports, 19-21 Agustus 2022
- Jadwal Lengkap MotoGP Austria di Sirkuit Red Bull Ring, 19-21 Agustus 2022
- 6 Mantan Kekasih Valentino Rossi: Siapa yang Paling Cakep?
- Ducati: Sulit Juarai MotoGP Bareng Pecco Bagnaia, Tapi Belum Mustahil
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Luca Marini Dukung Diogo Moreira Bela LCR Honda, Sebut Motor Honda Mudah Dipelajari
Otomotif 4 September 2025, 13:52 -
Bos Honda Beber Alasan Pertahankan Luca Marini di MotoGP 2026, Punya Reputasi Bagus
Otomotif 4 September 2025, 12:27
LATEST UPDATE
-
Kata-kata Pertama Miliano Jonathans Setelah Debut Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 12:24 -
Patrick Dorgu Terkejut dengan Keputusan Manchester United di Bursa Transfer
Liga Inggris 6 September 2025, 12:17 -
Jadwal Timnas Indonesia di FIFA Matchday September 2025, Live SCTV, Indosiar, dan Vidio
Tim Nasional 6 September 2025, 12:11 -
Gawat! Man City Bisa Tanpa 10 Pemain Saat Derby Kontra MU
Liga Inggris 6 September 2025, 12:05 -
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 12:04 -
Harga Emas Antam dan Perhiasan Kompak Naik Hari Ini, Simak Rincian Lengkapnya
News 6 September 2025, 11:41 -
Pakar Cedera Ungkap Detail Kondisi Matheus Cunha di Manchester United
Liga Inggris 6 September 2025, 11:28 -
Efek Tamparan Gattuso, Italia Bangkit dengan Perkasa
Piala Dunia 6 September 2025, 11:10 -
Manchester United Masih Belum Lepaskan Pandangannya dari Eks Pemain Chelsea Ini
Liga Inggris 6 September 2025, 11:05 -
Gattuso: Italia Harus Ambil Risiko untuk Bisa Menang
Liga Inggris 6 September 2025, 10:52 -
Harga 75 Juta Poundsterling Tapi Belum Juga Moncer di MU, Benjamin Sesko Kena Sentil
Liga Inggris 6 September 2025, 10:49 -
Rasa Hormat Fans Timnas Indonesia pada Jhon Benchy, Didier Drogba-nya Chinese Taipei
Tim Nasional 6 September 2025, 10:18
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24