Marc Marquez Sempat Diminta Sang Ayah Jadi Pembalap Mobil Usai Cedera, Kini Justru Jadi 9 Kali Juara Dunia

Anindhya Danartikanya | 12 Oktober 2025 15:40
Marc Marquez Sempat Diminta Sang Ayah Jadi Pembalap Mobil Usai Cedera, Kini Justru Jadi 9 Kali Juara Dunia
Pembalap Ducati Lenovo Team, Marc Marquez (c) Ducati Corse

Bola.net - Ayah Marc Marquez, Julia Marquez, mengaku sempat menyarankan putranya tersebut untuk beralih jadi pembalap mobil saja setelah mengalami rentetan cedera selama berlaga di balap motor. Namun, Marc tetap gigih berjuang di MotoGP, dan akhirnya kini mengantongi sembilan gelar dunia.

Salah satu cedera parah Marc adalah diplopia atau penglihatan ganda akibat kecelakaan di Moto2 Malaysia 2011. Ia juga menjalani banyak operasi pada 2019-2023, termasuk di bahu kanan dan kiri, serta lengan kanan yang patah di Jerez pada Juli 2020. Ini belum ditambah cedera ibu jari kanan dan kiri, serta arm pump pada 2023.

Advertisement

Marc pun sempat terpikir pensiun usai sulit kompetitif dengan Repsol Honda meski sudah pulih. "Bagi Marc, terlalu banyak (kunjungan) rumah sakit, terlalu banyak rehabilitasi. Melihat orang lain balapan sementara ia tidak bisa, itu masa yang sangat sulit, karena balap motor adalah hasratnya. Ia tidak bisa hidup tanpa balapan," ujar Julia via Diario AS, Senin (6/10/2025).

1 dari 2 halaman

Cedera Penglihatan Ganda Marc Marquez Bikin Cemas

Cedera Penglihatan Ganda Marc Marquez Bikin Cemas

Pembalap Ducati Lenovo Team, Marc Marquez (c) Ducati Corse

Namun, Marc ingin menguji dirinya sendiri sekali lagi, dengan pindah ke Gresini Racing pada 2024, di mana ia ternyata terbukti masih kompetitif. Tahun ini, ia pindah ke Ducati Lenovo Team dan justru jadi juara dunia lagi. Julia, yang sudah mendampingi Marc balapan sejak belia, mengaku tak kuasa melihat putranya sering kesakitan.

"Saya melihatnya dalam kondisi sangat buruk dua kali. Saat ia mengalami gangguan penglihatan ganda ketika di Moto2 selama lima atau enam bulan, dan cedera lengannya. Dengan cedera mata itu, mungkin ia lebih khawatir karena masih sangat muda, kariernya masih panjang," ungkap Julia.

"Penglihatannya ke atas memengaruhi posisi berkendaranya. Saat melihat ke bawah dan lurus, ia melihat dengan normal, tapi ketika melihat ke atas, penglihatannya ganda. Saya sempat bilang padanya bahwa kami harus pindah ke balap mobil, dan selesai," lanjut pria asal Spanyol tersebut.

2 dari 2 halaman

Sudah Jadi Pembalap yang Mentalnya Tangguh

Meski begitu, Julia menyatakan bahwa Marc tak pernah benar-benar mempertimbangkan peluang pindah ke ajang balap mobil. Julia mengaku ia memberikan saran tersebut agar sang putra tetap bisa bersenang-senang melaju cepat dengan situasi yang lebih aman ketimbang berlaga di ajang balap motor.

"Saya mengatakan itu untuk menyemangatinya, agar ia bisa melakukan hal lain agar lebih ceria. Namun, ia sudah jadi sosok yang sangat tangguh, karena ia hanya merenung selama 5-10 menit, menganalisis, bereaksi, lalu bilang kami harus meninggalkan ruang konsultasi, dan senyumnya kembali muncul," kisah Julia.

"Marc adalah pembalap yang kuat. Ia selalu menjadi pembalap yang kuat. Secara mental, ia sangat tangguh dan memiliki tekad yang luar biasa. Ia tidak pernah menyerah pada apa pun," pungkasnya.

Sumber: Diario AS

LATEST UPDATE