MotoGP Mandalika 2024 Saksi Rivalitas VR46 Riders Academy, Pecco Bagnaia: Seperti Latihan di Motor Ranch

Anindhya Danartikanya | 1 Oktober 2024 12:41
MotoGP Mandalika 2024 Saksi Rivalitas VR46 Riders Academy, Pecco Bagnaia: Seperti Latihan di Motor Ranch
Marco Bezzecchi (72), Franco Morbidelli (21), dan Pecco Bagnaia (1) saat bertarung di MotoGP Mandalika 2024. (c) VR46 Racing Team

Bola.net - Empat anggota VR46 Riders Academy boleh jadi gagal menang dalam balapan utama MotoGP Indonesia di Mandalika, Lombok, Minggu (29/9/2024). Namun, tiga di antaranya bertarung seru dalam memperebutkan posisi ketiga, membuktikan mereka tetap merupakan rival sengit meski juga bersahabat.

Salah satu murid Valentino Rossi, yang juga adiknya sendiri, Luca Marini, sayangnya harus gagal finis usai terlibat dalam kecelakaan yang dipicu Jack Miller pada lap pembuka. Namun, Pecco Bagnaia, Franco Morbidelli, dan Marco Bezzecchi kompak sengit memperebutkan podium hampir sepanjang balapan.

Advertisement

Tadinya, Morbidelli paling mengancam dalam balapan ini. Ia terus menempel rider Italia lainnya, Enea Bastianini, yang berupaya keras mengejar Pedro Acosta. Namun, ban depan lunak Morbidelli semakin aus, memaksanya sekadar berebut posisi keempat dengan Bezzecchi dan Bagnaia.

1 dari 2 halaman

Pecco Bagnaia Sebut Lebih Sulit Salip Marco Bezzecchi

Pecco Bagnaia Sebut Lebih Sulit Salip Marco Bezzecchi

Marco Bezzecchi dan Franco Morbidelli bersalaman usai bertarung di MotoGP Mandalika 2024. (c) VR46 Racing Team

Tak lama, Bastianini jatuh, sehingga ketiga rider ini memperebutkan tempat terakhir di zona podium. Aksi saling salip menegangkan pun terjadi. Namun, Bagnaia akhirnya menyalip Morbidelli pada Lap 23 dan meraih posisi ketiga sampai finis. Menurut Bagnaia, pertarungan ini terasa seperti saat mereka latihan flat track di Motor Ranch.

"Rasanya seperti latihan di The Ranch. Kami mengepot bersama-sama," ujarnya kepada GPOne sambil tertawa. "Saya sulit menyalip Marco, karena traksi GP23 lebih baik. Bedanya tak besar, tetapi di trek dengan grip rendah seperti ini, hal itu membantu. Namun, Franco, yang motornya sama dengan motor saya (GP24), lebih mudah disalip."

Morbidelli, yang akhirnya finis keempat, juga mengaku sangat senang bisa bertarung dengan kawan-kawannya dari VR46 Riders Academy. Juara dunia Moto2 2017 dan runner up MotoGP 2020 ini bahkan yakin bahwa duelnya dengan Bastianini juga membuat fans Italia sangat bersemangat.

2 dari 2 halaman

Bagus untuk Dunia Balap Motor Italia

"Ini bagus untuk dunia balap motor Italia dan balap motor secara umum. Kami adalah kelompok yang baik, dan meski kami melalui perjalanan yang berbeda-beda, kami bertarung bersama di papan atas dan ini menyenangkan. Bertarung wheel-to-wheel dengan Enea juga menyenangkan," ungkap Morbidelli.

Bezzecchi sendiri harus legawa finis kelima. Pasalnya, ia sempat melakukan kesalahan start sehingga harus kehilangan banyak posisi saat balapan baru dimulai. Selain itu, ia juga mengaku tak bisa memanfaatkan ban depan lunak sebaik Morbidelli.

"Masalah saya adalah start, karena jika Anda berada di belakang seseorang dengan ban depan lunak, maka Anda akan kesulitan. Saat berada di belakang Franco, saya mencoba segalanya untuk menyalipnya. Pada suatu titik, saya tak lagi bisa mencoba karena ban saya sudah aus," pungkas 'Bez'.

Sumber: GPOne

LATEST UPDATE