MotoGP Resmi Ubah Prosedur Start Gara-Gara Taktik Kontroversial Marc Marquez di Seri Austin
Anindhya Danartikanya | 7 Mei 2025 11:46
Bola.net - MotoGP resmi mengubah prosedur startnya akibat kekacauan Seri Austin, Amerika Serikat, yang dipicu taktik rider Ducati Lenovo Team, Marc Marquez. Keputusan ini diambil oleh Grand Prix Commission (GPC), yang berisi Federasi Balap Motor Internasional (FIM), Asosiasi Pabrikan (MSMA), Asosiasi Tim Balap (IRTA), dan Dorna Sports.
Sesaat sebelum start balapan pada 30 Maret 2025 itu, hujan gerimis turun sehingga para rider berbeda pilihan ban. Sebagian besar memilih ban slick usai hujan mulai reda, tetapi beberapa memilih ban basah, termasuk Marquez. Uniknya, sesaat sebelum warm up lap, Marquez berlari ke pit lane dan berniat ganti ke motor kedua dengan setelan kering.
Melihat taktik Marquez, sembilan rider lain ikut berlari untuk melakukan hal yang sama. Race Direction lalu mengibarkan bendera merah tanda start ditunda atas alasan keselamatan. Uniknya, 10 pembalap yang berlari tersebut mengira, dengan berganti motor, mereka 'hanya' akan dihukum menjalani warm up lap dan start dari pitlane.
Tidak Bedakan Kasus Keputusan Pribadi dengan Kasus Kendala Teknis
Padahal, hukuman yang mereka kira tak sesuai buku Regulasi FIM Grand Prix saat itu. Menurut regulasi, jika mereka ganti motor sesaat sebelum warm up lap, maka mereka harus menjalani warm up lap dari pit lane, lalu kembali ke posisi startnya sesuai kualifikasi, dan dijatuhi hukuman berupa ride through penalty selepas start.
Melihat kekacauan ini, GPC memutuskan mengubah aturan prosedur start menjadi lebih sederhana dan mudah dimengerti. Rapatnya pun digelar di Jerez, Spanyol, pada 25 April 2025. Dokumen resminya diterbitkan di situs FIM pada 30 April 2025, dan diumumkan kepada publik di MotoGP.com pada Selasa (5/6/2025).
Untuk menyederhanakan prosedur dan protokol sebelumnya, mulai sekarang MotoGP akan menjatuhkan penalti bagi pembalap yang meninggalkan atau tidak bergabung ke grid, tanpa membedakan apakah pembalap tersebut keluar dari grid karena kendala teknis atau untuk mengganti ban akibat perubahan cuaca.
Hukumannya Juga Diganti
Hukuman ride through penalty pun diubah menjadi dua long lap penalty bagi pembalap yang keluar grid. Aturan ini juga berlaku untuk Moto2, Moto3, dan MotoE. "Jika pembalap meninggalkan grid atas alasan apa pun, ia wajib memulai warm up lap dari pit lane, kembali ke posisi grid semula, dan menjalani dua long lap penalty standar," tulis MotoGP.
"Ketentuan ini juga berlaku bagi pembalap yang tidak menuju grid sama sekali. Sesuai aturan yang berlaku saat ini, jika seorang pembalap melewatkan warm up lap, maka ia harus start balapan dari pit lane. Dalam semua situasi ini, pergantian motor diperbolehkan di kelas MotoGP, di mana setiap pembalap memiliki dua motor," lanjut mereka.
MotoGP juga menyatakan, penalti keterlambatan waktu bagi pembalap yang memulai balapan dari pit lane tetap tidak berubah. Selain itu, batas maksimum 10 pembalap yang boleh memulai balapan dari pit lane juga tetap diberlakukan. Namun, aturan ini tidak berlaku untuk warm up lap.
Agar Pembalap, Tim, dan Fans MotoGP Mudah Memahami
Kejuaraan balap motor terakbar di dunia ini juga berharap perubahan aturan prosedur start ini tak hanya memudahkan pemahaman pembalap dan tim MotoGP, Moto2, Moto3, dan MotoE, melainkan juga memudahkan pemahaman para penggemar balap motor.
"Tidak memungkinkan untuk menentukan apakah seorang pembalap meninggalkan grid karena masalah teknis yang nyata atau hanya untuk mengganti setelan motor/ban, sehingga penalti harus disamaratakan dalam kedua kasus tersebut," tulis mereka.
"Regulasi baru ini menyederhanakan aturan bagi semua pihak, termasuk penggemar dan penonton, sekaligus tetap memberikan keuntungan bagi pembalap yang telah memilih ban dengan tepat," pungkas mereka. Aturan ini pun efektif diberlakukan mulai Seri Prancis di Le Mans, 9-11 Mei 2025.
Sumber: MotoGP
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
Liga Italia 22 Oktober 2025, 16:56
LATEST UPDATE
-
Prediksi KRC Genk vs Real Betis 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 21:27 -
Sejarah Baru: Arsenal Raih 100 Kemenangan di Liga Champions
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:16 -
Arsenal Resmi Jadi 'Raja Bola Mati' di Eropa
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 21:08 -
Real Madrid vs Juventus: Duel Panas Dua Bintang Turki, Arda Guler dan Kenan Yildiz
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:01 -
Prediksi Go Ahead Eagles vs Aston Villa 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 20:59 -
Prediksi FCSB vs Bologna 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 20:17 -
Prediksi Freiburg vs FC Utrecht 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 19:35 -
Prediksi Lille vs PAOK 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 19:28 -
Prediksi Persib Bandung vs Selangor FC 23 Oktober 2025
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 18:14 -
Frankfurt Mencari Pijakan, Liverpool Berambisi Mempertahankan Superioritasnya
Liga Champions 22 Oktober 2025, 18:02
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04