Pertama Kalinya Setara: Tak Ada Lagi Pabrikan Konsesi di MotoGP 2023, Apa Bedanya?
Anindhya Danartikanya | 2 Maret 2023 11:22
Bola.net - MotoGP akan memasuki periode tak biasa pada 2023. Dari lima pabrikan peserta yang ada, kini tak satu pun memiliki hak konsesi. Alhasil, semua pabrikan, tim, dan pembalap kini berada dalam regulasi teknis yang benar-benar setara. Persaingan pun diharapkan bisa jauh lebih sengit.
Regulasi teknis mengenai hak-hak konsesi mulai diberlakukan di MotoGP sejak 2016, bertepatan dengan peralihan suplier ban tunggal dari Bridgestone ke Michelin, serta diperkenalkannya penyeragaman perangkat keras dan lunak sistem elektronik alias ECU (Electronic Control Unit).
Hak konsesi diberikan kepada para pabrikan baru, atau pabrikan yang terpuruk dan hanya mampu bertarung di papan bawah. Mereka mendapatkan hak-hak istimewa tertentu agar lebih leluasa mengembangkan motor menjadi lebih baik. Namun, tentu ada batasan yang harus dipatuhi.
Punya Hak Konsesi Tak Selalu Indah

Sejak regulasi konsesi diberlakukan pada 2016, ada tiga pabrikan yang pernah mendapatkan hak-hak konsesi, yakni Suzuki, Aprilia, dan KTM. Suzuki dan Aprilia sama-sama kembali ke MotoGP pada 2015, dan masing-masing kehilangan hak-hak konsesi pada 2017 dan 2023. KTM pun kehilangan hak konsesi pada 2021.
Memiliki hak-hak konsesi tak selamanya indah bagi sebuah pabrikan. Mereka memang mendapatkan kebebasan mengembangkan motor, tetapi ini juga mencoreng 'harga diri' mereka. Alhasil, pabrikan-pabrikan ini justru senang ketika kehilangan hak-hak konsesi, karena itu tanda bahwa mereka sudah kompetitif.
Fakta bahwa tak ada lagi pabrikan konsesi di MotoGP musim ini adalah bukti bahwa regulasi tersebut efektif mendorong persaingan menjadi merata. Pada 2023, semua pabrikan akan berlaga dengan regulasi yang sama dan memperkuat status MotoGP sebagai ajang balap motor terakbar di dunia.
Lalu, apa saja sih perbedaan hak antara pabrikan konsesi dan non-konsesi? Simak rinciannya berikut ya, Bolaneters!
Perbedaan Pabrikan Konsesi dan Non-konsesi

- pabrikan konsesi boleh menggunakan 9 mesin per musim, sementara pabrikan non-konsesi hanya boleh menggunakan 7 mesin per musim.
- pabrikan konsesi berhak tidak menyegel spesifikasi mesin sebelum musim dimulai, sementara pabrikan non-konsesi wajib menyegel spesifikasi mesin sebelum musim dimulai, alias berada dalam aturan 'engine freeze'.
- pabrikan konsesi mendapatkan jatah 6 wildcard per musim dan boleh diambil secara beruntun, sementara pabrikan non-konsesi hanya mendapatkan dapat jatah 3 wildcard per musim dan tak boleh diambil secara beruntun.
- pabrikan konsesi boleh menjalani tes tanpa batasan alokasi hari, sementara pabrikan non-konsesi hanya mendapatkan alokasi lima hari tes saat musim berjalan.
- para pembalap reguler pabrikan konsesi boleh turun dalam semua tes, sementara para pembalap reguler pabrikan non-konsesi hanya boleh turun dalam lima hari tes yang sudah ditentukan.
Lalu, apa yang harus dilakukan para pabrikan MotoGP demi kehilangan hak-hak konsesi?
Poin Konsesi

Demi kehilangan hak-hak konsesi, sebuah pabrikan MotoGP harus meraup total 6 poin konsesi dalam kurun dua musim. Poin-poin ini pun diakumulasikan dari podium yang mereka raih. Berikut rinciannya:
- Menang = 3 poin
- Finis kedua = 2 poin
- Finis ketiga = 1 poin
Jika sebuah pabrikan sudah mencapai 6 poin konsesi dalam kurun dua musim, maka mereka akan:
- kehilangan hak menjalani tes tanpa batasan alokasi hari (diterapkan secara efektif)
- kehilangan semua hak konsesi pada musim berikutnya
Namun, sebagai catatan, jika sebuah pabrikan non-konsesi MotoGP gagal meraih podium dalam semusim penuh, maka pada musim berikutnya mereka akan berubah menjadi pabrikan konsesi dan mendapatkan hak-hak spesial untuk mengembangkan motor.
Nah, apakah persaingan MotoGP 2023 bakal menjadi lebih sengit tanpa adanya pabrikan konsesi? Akankah ada pabrikan yang menjadi pabrikan konsesi pada 2024 akibat paceklik podium musim ini? Jangan lupa saksikan aksi para pembalap kesayanganmu ya, Bolaneters!
Baca juga:
- Serunya Kedatangan Para Pembalap WorldSBK di Mandalika, Berasa Liburan!
- Jadwal Lengkap Formula 1 GP Bahrain di Sirkuit Sakhir, 3-5 Maret 2023
- Jadwal Lengkap WorldSBK Mandalika di Trans7 dan SPOTV, 3-5 Maret 2023
- 5 Pembalap yang Masih Menanti Podium Perdana di MotoGP, Ada Rider Senior!
- Tandem Tangguh: Marc Marquez Sebut Joan Mir Bertalenta, Disiplin, Banyak Skill
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil FP1 Moto3 Malaysia 2025: Angel Piqueras Tercepat, Ungguli Jacob Roulstone
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:24
-
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Formula 1 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Jadwal Lengkap Balapan Formula 1 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
LATEST UPDATE
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
-
Teken Kontrak Baru di Inter Miami, Berapa Gaji Lionel Messi?
Bola Dunia Lainnya 24 Oktober 2025, 10:48
-
5 Bek di Pusaran Persaingan MU: Dilema Manis untuk Ruben Amorim
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 10:40
-
Hasil FP1 MotoGP Malaysia 2025: Fermin Aldeguer dan Pecco Bagnaia Terdepan
Otomotif 24 Oktober 2025, 10:39
-
Transfer Joao Mario ke Juventus Berujung Kekecewaan?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 10:26
-
Link Live Streaming Pertandingan French Open 2025 di Vidio, 21-26 Oktober 2025
Bulu Tangkis 24 Oktober 2025, 10:08
-
Jadwal Lengkap Pertandingan French Open 2025, 21-26 Oktober 2025
Bulu Tangkis 24 Oktober 2025, 10:08
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56







