Pol Espargaro: Sejak Awal Saya Tahu Honda Tercipta untuk Saya
Anindhya Danartikanya | 15 Juli 2021 12:44
Bola.net - Pol Espargaro boleh jadi belum meraih hasil mentereng selama membela Repsol Honda sejak awal musim MotoGP 2021. Namun, rider berusia 30 tahun ini sangat yakin dirinya punya kecocokan karakter dengan RC213V sejak pertama kali mengendarainya pada masa pramusim. Ia yakin ini hanyalah soal waktu adaptasi.
Sejak sama-sama berlaga di kelas-kelas balap yang lebih ringan, Espargaro dan Marc Marquez memang kerap disebut memiliki gaya balap yang sangat mirip. Atas alasan inilah Repsol Honda menggaet Espargaro untuk dijadikan tandem Marquez, dengan harapan setidaknya bisa menyamai performa sang delapan kali juara dunia.
Berkebalikan dengan kebanyakan rider atau eks rider Honda lainnya, Polyccio menyatakan bahwa RC213V sejatinya bukanlah motor yang paling sulit dijinakkan di MotoGP. Namun, untuk meraih hasil baik di atas motor tersebut, seorang rider harus menemukan keseimbangan dari gaya balap, karakter motor, dan setupnya.
Semua Motor MotoGP Memang Sulit, Tak Hanya Honda
"Sejak pertama kali naik Honda, saya langsung tahu motor ini milik saya. Motor ini cocok untuk gaya balap saya, dan saya sangat suka. Semua bilang Honda sangat sulit dikendarai, tapi bagi saya tak sesulit itu. Ini bukan soal sulit atau tidaknya sebuah motor, karena toh semua motor memang sulit dikendarai," ujarnya via MotoGP.com, Rabu (14/7/2021).
"Anda harus bekerja super keras di atas motor apa pun. Ini tergantung cara Anda berkendara, lebih sulit di atas motor ini atau di atas motor itu. Dalam kasus saya, saya sangat menyukai Honda dan saya merasa motor ini cocok untuk saya. Saya suka berkendara mencapai limit dan terjatuh akibat ban depan yang selip," ungkap Espargaro.
Dalam sembilan seri pertama, Espargaro pun mencatat jumlah kecelakaan terbanyak dengan 13 insiden. Namun, ia tak mempermasalahkannya. Pasalnya, menurutnya dengan cara inilah seorang pembalap bisa memahami limit performa motor. Uniknya, ini metode kerja yang juga diterapkan Marquez selama berkarier di MotoGP.
Sudah Jadi Rutinitas, Bahkan Sejak Masih di KTM
"Saya orang yang selalu mengerahkan segalanya meski kadang konsekuensinya buruk, contohnya saat jatuh tiga kali dalam satu pekan balap. Tapi inilah pendekatan saya pada pekan balap. Saya selalu menjalani pekan balap seolah itu yang terakhir dalam karier saya. Saya rasa, ini satu-satunya cara berkendara di MotoGP," tutur Espargaro.
Rider Spanyol ini bahkan menyatakan metode kerja dalam mencari limit performa ini sudah ia lakukan selama empat tahun membela KTM, tepat sebelum ia pindah ke Honda. "Saya merasa inilah rutinitas saya. Saya pun memberitahu Honda, karena saya merasa cara mencari kemajuan adalah mencari limit performa motor," ungkapnya.
"Cara mengetahui limitnya adalah saat Anda kecelakaan. Anda akan tahu limitnya ketika ban depan Anda terkunci dan kemudian mengalami highside. Saat ini saya kerap mengalaminya, dan saya pun berharap hal ini bisa membawa saya ke tempat yang bisa saya banggakan kelak," pungkas juara dunia Moto3 2013 ini.
Sumber: MotoGP
Video: Angka Covid-19 Meningkat, Australia Batalkan MotoGP dan Formula 1
Baca Juga:
- 'Klasemen' Kecelakaan Tengah Musim MotoGP 2021: Pol Espargaro Memimpin
- Cedera Lutut Rumit, Franco Morbidelli Bisa Absen 4 Balapan Lagi
- Tunggu Keputusan Valentino Rossi, Petronas SRT Kesengsem Banyak Rider Muda
- Andrea Dovizioso Masih Sisakan 3 Uji Coba MotoGP Bareng Aprilia
- Maverick Vinales Tegas Tolak Vakum Setahun dari MotoGP
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto2 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto3 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen MotoGP 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Link Live Streaming MotoGP 2025, Ayo Dukung Pembalap Jagoanmu!
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22
LATEST UPDATE
-
Persib Bandung vs Selangor FC: Jadwal, Jam Kick-off, Siaran TV, dan Link Streaming
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 23:27 -
Prediksi Nottingham Forest vs Porto 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 23:10 -
Dean Huijsen Beri Sinyal Comeback di El Clasico Kontra Barcelona
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 23:08 -
Jadwal Persib vs Selangor: Maung Bandung Siap Amankan Poin Penuh di Kandang
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 22:58 -
Hasil AFC Champions League Two: Tanpa Ronaldo, Al Nassr Tetap Perkasa di India
Asia 22 Oktober 2025, 22:57 -
Link Live Streaming Galatasaray vs Bodo/Glimt - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:47 -
Senne Lammens, Kiper Baru yang Kini Tak Tergantikan di Manchester United
Liga Inggris 22 Oktober 2025, 22:31 -
Prediksi Celta Vigo vs Nice 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 22:28 -
Erling Haaland Lampaui Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol 12 Laga Beruntun!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:04 -
Prediksi AS Roma vs Viktoria Plzen 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 21:51 -
Hebatnya Kylian Mbappe: Jumlah Golnya Setara dengan Total Gol Juventus Musim Ini
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:46
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04