Profil Jorge Martin, Juara Dunia MotoGP 2024 yang Berjaya Bareng Tim Satelit Ducati
Anindhya Danartikanya | 17 November 2024 21:20
Bola.net - Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, sukses mengunci gelar dunia usai finis ketiga dalam balapan MotoGP Barcelona 2024 di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Montmelo, Spanyol, pada Minggu (17/11/2024).
Balapan ini dimenangi oleh rider Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia, diikuti oleh pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, di posisi kedua. Martin sendiri finis di posisi ketiga, dan hasil ini cukup untuk membantunya mengunci gelar dunia. Ia pun sukses menggeser Bagnaia dari tahta terpuncak MotoGP.
Martin memulai karier di dunia balap motor sejak belia, tetapi kiprah internasionalnya dimulai di Red Bull Rookies Cup 2012. Sayang, kala itu ia kerap dirundung cedera dan hanya duduk di peringkat 12. Namun, pada 2013, ia mencoba lagi dan tampil kompetitif. Ia jadi runner up di belakang Karel Hanika.
Pada 2014, Martin malah tampil jauh lebih dominan, meraih 10 podium, termasuk kemenangan. Ia pun sukses menyabet gelar juara, membekuk juara dunia Moto3 2017 dan MotoGP 2020, Joan Mir. Pada tahun yang sama, ia berlaga di Moto3 Junior World Championship, tetapi hanya ikut tiga seri dan menduduki peringkat 34.
Debut di Moto3, Setim dengan Pecco Bagnaia
Prestasi Martin di Rookies Cup pun membuatnya dilirik oleh Aspar Team untuk diturunkan di Grand Prix, tepatnya di kelas Moto3 pada 2015. Kala itu, Martin mengendarai motor Mahindra, bertandem dengan Pecco Bagnaia dan Juanfran Guevara. Sayangnya, kolaborasi berdurasi dua musim ini tak membuahkan hasil mentereng.
Alhasil, pada 2017, Martin memutuskan pindah ke Gresini Racing, mengendarai Honda. Saat itulah Martin mulai tampil kompetitif. Ia mengakhiri musim di peringkat 4, mengoleksi 9 pole, 9 podium, dan 1 kemenangan. Prestasi lebih mentereng ia sajikan pada 2018, ketika ia jadi juara dunia usai menyabet 11 pole, 10 podium, termasuk 7 kemenangan.
Prestasi Martin di Moto3 ini membuatnya digaet oleh Red Bull KTM Ajo di kelas Moto2 pada 2019. Mengendarai sasis KTM, Martin tampil kompetitif, tetapi kurang konsisten. Ia hanya menduduki peringkat 11 usai meraih 2 podium saja. Namun, usai skuad ini kembali memakai sasis Kalex pada 2020, barulah Martin tampil garang. Ia menduduki peringkat 5, usai meraih 6 podium dan 2 kemenangan.
Nyaris Bela KTM Sebelum ke Pramac Ducati di MotoGP
Performa Martin di Moto2 2020 membuatnya mulai diperbincangkan untuk naik ke kelas MotoGP pada 2021. Kala itu, ia dikabarkan masih terikat kontrak dengan KTM, dan digadang-gadang membela Red Bull KTM Tech 3. Namun, Martin menolak membela mereka, mereka harus membayar sejumlah denda agar lepas dari kontrak KTM. Martin lebih memilih membela Ducati lewat Pramac Racing.
Mengendarai motor Desmosedici GP21 spek pabrikan, ia mampu langsung meraih pole dan naik podium di Seri Doha, di mana ia memimpin 18 lap pertama, meski akhirnya harus legawa finis ketiga. Sayangnya, tren positif Martin terhambat akibat kecelakaan di Portimao, di mana ia mengalami retak di delapan tulang berbeda dan harus absen empat balapan.
Usai pulih dari cedera, Martin sempat takut kembali mengendarai motor dan terpikir pensiun dini. Namun, ia akhirnya memutuskan untuk mencoba lagi untuk tampil kompetitif. Kerja kerasnya pun tak sia-sia, ia meraih kemenangan perdana di Seri Styria, yang juga kemenangan perdana Pramac di MotoGP. Ia mengakhiri musim 2021 di peringkat 9 dan jadi rookie of the year.
Pada 2022, Martin meraih 4 podium dan puasa kemenangan, serta kembali mengakhiri musim di peringkat 9. Namun, gebrakan ia lakukan pada 2023. Ia tiba-tiba menjadi kandidat juara dunia, mengancam Bagnaia yang merupakan juara bertahan. Sepanjang musim, ia mengoleksi 14 podium dan 9 kemenangan Grand Prix, serta 8 podium dan 4 kemenangan Sprint. Sayangnya, ia harus legawa jadi runner up.
Balas Dendam yang Sukses
Martin pun bertekad balas dendam pada 2024. Ia kembali menjadi rival terberat Bagnaia dalam perebutan gelar dunia. Keduanya sama kuat, tetapi juga sama-sama kerap melakukan kesalahan sendiri. Namun, Martin terus memimpin klasemen pembalap sejak awal musim, kecuali setelah Seri Jerman dan Seri Austria.
Juga seperti musim 2023, perebutan gelar dunia antara Martin dan Bagnaia harus mencapai seri terakhir. Menjelang Seri Barcelona, Martin unggul 24 poin atas Bagnaia, dan butuh 2 poin tambahan demi mengunci gelar dunia. Usai Sprint, Bagnaia memangkas margin menjadi 19 poin dari Martin. Martin pun tinggal berusaha finis di posisi 9 besar pada balapan Grand Prix jika ingin mengunci gelar dunia.
Martin sukses menyabet mahkota juara usai finis ketiga dalam balapan tersebut. Dengan begitu, ia pun sukses menjadi pembalap tim satelit pertama yang sukses merebut gelar dunia kelas para raja sejak Valentino Rossi bersama Nastro Azzurro Honda, serta menjadi yang pertama di era MotoGP, yang bergulir mulai 2002 untuk menggantikan GP500.
Dengan hasil ini pula, Martin dan Pramac meninggalkan kubu Ducati sebagai juara dunia. Martin diketahui akan membela Aprilia Racing pada 2025, sementara Prima Pramac Racing akan menjadi tim satelit Yamaha.
Berikut profil singkat dan statistik prestasi Jorge Martin.
Profil dan Prestasi Jorge Martin
Nama lengkap: Jorge Martín Almoguera
Julukan: Martinator
Tempat, tanggal lahir: Madrid, 29 Januari 1998
Nomor balap: 89
Prestasi Jorge Martin:
- 2012: Red Bull Rookies Cup - Peringkat 12
- 2013: Red Bull Rookies Cup - Runner up
- 2014: Red Bull Rookies Cup - Juara
- 2014: Moto3 Junior World Championship - Peringkat 34 (hanya ikut 3 balapan)
- 2015: Moto3 Mapfre Team Mahindra - Peringkat 17
- 2016: Moto3 Pull & Bear Aspar Mahindra - Peringkat 16
- 2017: Moto3 Del Conca Gresini Honda - Peringkat 4
- 2018: Moto3 Del Conca GresiniHonda - Juara
- 2019: Moto2 Red Bull KTM Ajo - Peringkat 11
- 2020: Moto2 Red Bull KTM Ajo - Peringkat 5
- 2021: MotoGP Pramac Racing - Peringkat 9
- 2022: MotoGP Prima Pramac Racing - Peringkat 9
- 2023: MotoGP Prima Pramac Racing - Runner up
- 2024: MotoGP Prima Pramac Racing - Juara
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Fans Berat MotoGP, Max Verstappen Dikabarkan Bakal Beli LCR Honda atau Trackhouse Racing
Otomotif 8 September 2025, 13:50 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Bryan Mbeumo Jadi Pemain Tercepat Kedua di Premier League Musim Ini, Siapa Nomor Satu?
Liga Inggris 8 September 2025, 12:38
LATEST UPDATE
-
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV dan Indosiar - FIFA Matchday
Tim Nasional 8 September 2025, 19:30 -
Reshuffle Kabinet Merah Putih: Siapa Pengganti Dito Ariotedjo di Kursi Menpora?
Bola Indonesia 8 September 2025, 19:01 -
Profil Dito Ariotedjo: Mantan Menpora Termuda yang Kena Reshuffle Presiden Prabowo
News 8 September 2025, 18:37 -
Jadwal Timnas Indonesia di FIFA Matchday September 2025, Live SCTV, Indosiar, dan Vidio
Tim Nasional 8 September 2025, 17:28
LATEST EDITORIAL
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48