Proyek Ambisius, Aprilia Turunkan Motor Baru di MotoGP 2020
Anindhya Danartikanya | 8 Januari 2020 09:42
Bola.net - CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, menyatakan pihaknya meluncurkan proyek ambisius di MotoGP 2020, yakni menurunkan mesin yang benar-benar baru untuk RS-GP. Langkah ini membuat Aprilia jadi pabrikan yang dinanti-nanti dalam uji coba pramusim di Sepang, Malaysia nanti.
Aprilia kembali ke MotoGP sebagai tim pabrikan seutuhnya pada 2015 lalu, namun hasil terbaik mereka saat ini hanya empat kali finis keenam, tiga diraih Aleix Espargaro dan satu diraih Andrea Iannone. Tak kunjung memperebutkan podium, Aprilia sadar harus melakukan perombakan.
Rivola, yang merupakan eks Sporting Director Toro Rosso, Scuderia Ferrari, dan Minardi Formula 1, dihadirkan pada awal 2019 untuk memimpin departemen balap Aprilia. Beberapa kemajuan pun hadir, salah satunya adalah kemauan Piaggio Group sebagai induk Aprilia untuk menggelontorkan dana lebih besar untuk proyek MotoGP.
Biaya besar membuat Manajer Teknis Aprilia Racing, Romano Albesiano, lebih leluasa mengembangkan RS-GP. Meski masih tutup mulut mengenai detail perubahannya, kabarnya Aprilia akan mengganti mesin 75° V4 dengan mesin 90° V4, konsep yang juga dimiliki Honda dan Ducati.
Perjalanan Masih Panjang, Tapi Optimistis
Konsep mesin 90° V4 pun diyakini akan memberikan kecepatan puncak yang lebih tinggi dan punya engine braking yang lebih stabil. Atas alasan inilah pabrikan asal Italia tersebut akan menjadi salah satu pusat perhatian di uji coba Sepang pada 2-4 dan 7-9 Februari mendatang.
"Kami punya proyek ambisius dan kami tahu kami tidaklah sebesar para kompetitor, tapi perjalanan kami masih panjang dan kami optimistis. Saya bisa bilang, pada 2019 setidaknya ada tanda-tanda positif dalam perkembangan kami, baik dalam tim maupun performa," ungkap Rivola.
Dalam uji coba Valencia dan Jerez pada November lalu, Aprilia tak membawa mesin baru ini, dan sempat membuat Aleix Espargaro dan Andrea Iannone naik pitam. Meski begitu, Rivola meyakini bahwa menunda debut mesin baru tersebut sampai uji coba Sepang adalah keputusan tepat.
Harus Banyak Belajar, Pusing Kasus Iannone
"Kami akan menurunkan motor baru di Malaysia pada Februari dan kami mempersiapkannya sebagai program yang cukup ambisius. Dengan motor ini, ada banyak elektronik yang harus dirakit. Kami punya banyak hal untuk dipelajari, dan kami butuh waktu," tutur Rivola.
Sayangnya, Aprilia punya satu hal lagi yang membuat mereka pusing. Saat ini, Iannone tengah tersandung kasus dugaan pemakaian doping, dan dijatuhi larangan berkompetisi di ajang balap apa pun selama hasil analisa sampel B pada urinnya belum keluar.
Pada sampel A urin Iannone yang dianalisa di Jerman pada Desember lalu, terbukti adanya steroid anabolik androgenik (AAS) yang termasuk substansi terlarang versi Agen Anti-Doping Dunia (WADA). Jika sampel B Iannone terbukti juga mengandung AAS, maka ia terancam dilarang balapan selama empat tahun.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Filipina 8 Desember 2025
Tim Nasional 7 Desember 2025, 19:08
-
Adenanta Putra Bicara Peluang Promosi ke ASB1000 Bareng Astra Honda di ARRC 2026
Otomotif 7 Desember 2025, 17:40
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC ASB1000 2025
Otomotif 7 Desember 2025, 16:48
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 6-9 Desember 2025
Liga Inggris 7 Desember 2025, 16:46
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di SEA Games 2025
Tim Nasional 7 Desember 2025, 16:38
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC SS600 2025
Otomotif 7 Desember 2025, 15:53
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC AP250 2025
Otomotif 7 Desember 2025, 15:03
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26













