Quartararo: Disama-samakan dengan Marquez Itu Beban, Bukan Motivasi
Anindhya Danartikanya | 3 November 2020 10:11
Bola.net - Pembalap Petronas Yamaha SRT MotoGP, Fabio Quartararo, menyatakan dirinya sempat terlena saat dibanding-bandingkan dengan Marc Marquez, yakni saat ia masih berusia 14-15 tahun dan turun di CEV Moto3 2013 dan 2014. Namun, saat turun di kejuaraan dunia pada 2015, ia akhirnya sadar perbandingan itu adalah sebuah beban.
Saat mendominasi CEV Moto3 2013 dan 2014, Quartararo dijuluki 'The Next Marc Marquez' oleh banyak pihak. Kedatangannya di Grand Prix pun dinanti-nanti orang pada 2015. Ia bahkan dapat perlakukan spesial dari FIM, diperbolehkan menjalani debut Moto3 di Qatar ketika usianya belum genap 16 tahun. 'Dispensasi' ini dikenal dengan nama 'Quartararo Rule'.
"Rasanya menyenangkan saat orang-orang melihat saya punya potensi besar. Tapi ada momen di mana mereka mulai membanding-bandingkan saya dengan Marc. Kala itu, hal macam ini adalah motivasi. Tapi saya tak sadar bahwa sebenarnya itu lebih merupakan beban ketimbang motivasi," ujarnya via MotoGP Podcast: Last on The Brakes, Senin (2/11/2020).
Baru Temukan Jalan Sendiri pada 2018
Meski beberapa kali naik podium dan merebut pole dalam debutnya di Moto3, Quartararo justru tertekan dan justru dirundung cedera kaki yang cukup parah. Pada 2016, ia pun meninggalkan Estrella Galicia 0,0 demi pindah ke Leopard Racing, namun justru paceklik podium, dan akhirnya memutuskan naik ke Moto2 pada 2017.
Keputusan naik ke Moto2 dalam usia yang masih dini ini juga diakibatkan Quartararo yang tubuhnya sudah tinggi besar dalam usia 18 tahun. Sayang, ia belum punya banyak pengalaman hingga sulit tampil kompetitif walau didampingi tim prestisius, Pons Racing. Pada 2018, ia pun pindah ke Speed Up Racing, dan di sanalah ia menemukan 'jati diri' kembali.
"Saya mengakhiri musim 2015 dengan cara yang sangat buruk, mengalami patah kaki, dan membuat situasi 2016 dan 2017 juga jadi sangat buruk. Pada 2018, saya mulai menemukan jalan saya sendiri untuk tampil lebih baik. Jadi, saya rasa pengalaman saat saya masih muda kala itu membantu saya menjadi orang yang lebih baik sekarang," ujar El Diablo.
Petik Pelajaran dan Pengalaman Berharga
Menurut Quartararo, musim 2016 dan 2017 adalah musim paling kelam dalam kariernya di dunia balap motor. Berkat Speed Up Racing yang memintanya santai saja dan dan tak memberinya target muluk, ia justru bisa bekerja lebih tenang dan fokus, hingga akhirnya sukses menggebrak dengan kemenangan perdana di Moto2 Catalunya 2018.
Pengalamannya di Speed Up pun membuat rider Prancis ini sadar, bahwa masa-masa kelamnya dulu membuatnya dapat pelajaran agar lebih tangguh. "2016 dan 2017 adalah tahun-tahun terburuk dalam karier saya. Tak pernah dapat hasil baik, adanya hanya momen berat," kisah Quartararo.
"Tapi melihat tahun-tahun sekarang, saya merasa, 'Oke, hasilku buruk tapi aku dapat pengalaman', dan saya melupakan hal-hal buruk di belakang. Ini membantu saya bisa kuat dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, kesimpulannya, hasil-hasil saya kala itu memang negatif, tapi positif untuk pengalaman saya," tutupnya.
Sumber: MotoGP Podcast: Last on The Brakes
Video: Danilo Petrucci dan 6 Rider Berbeda yang Menang di MotoGP 2020
Baca Juga:
- MotoGP 2021 Kembali Gelar 20 Seri, Dorna Siapkan 3 Trek Cadangan
- 'Tiga Ridernya Bisa Juarai MotoGP, Yamaha Takkan Beri Team Order'
- Ramon Forcada Minta Franco Morbidelli-Valentino Rossi Tak Saling Bantu
- MotoGP Portugal di Portimao Resmi Tak Jadi Dihadiri Penonton
- Andrea Doviziozo Sebut Joan Mir Tak Perlu Menang demi Juarai MotoGP 2020
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil FP2 MotoGP Catalunya 2025: Wow! Joan Mir dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 6 September 2025, 15:46 -
Arai Agaska Jalani Debut WorldSSP300 dengan Status Wildcard di Seri Prancis 2025
Otomotif 6 September 2025, 15:20 -
Hasil Latihan Kedua Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Tercepat, Ungguli Charles Leclerc
Otomotif 5 September 2025, 23:07
LATEST UPDATE
-
Hansi Flick Belum Temukan Kombinasi Bek Tengah Terbaik Barcelona
Liga Spanyol 6 September 2025, 16:32 -
MU Bisa Raup Bonus Tambahan dari Transfer Antony ke Real Betis, Begini Caranya
Liga Inggris 6 September 2025, 16:11 -
Barcelona Pertimbangkan Lepas Ronald Araujo Jika Performa Tak Membaik
Liga Spanyol 6 September 2025, 16:01 -
Jadwal Live Streaming Pertandingan Livoli Divisi Utama 2025 di MOJI Hari Ini, 6 September 2025
Voli 6 September 2025, 15:52 -
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
Voli 6 September 2025, 15:48 -
Jadwal Lengkap Pertandingan Livoli Divisi Utama 2025, 3 September-19 Oktober 2025
Voli 6 September 2025, 15:48 -
Jadwal Lengkap Livoli Divisi Utama Putri 2025
Voli 6 September 2025, 15:48 -
Hasil FP2 MotoGP Catalunya 2025: Wow! Joan Mir dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 6 September 2025, 15:46 -
Inter Milan Siap Rebut Dusan Vlahovic Secara Gratis Tahun Depan
Liga Italia 6 September 2025, 15:38 -
Arai Agaska Jalani Debut WorldSSP300 dengan Status Wildcard di Seri Prancis 2025
Otomotif 6 September 2025, 15:20 -
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Makau, Kick-off Pukul 19.30 WIB!
Tim Nasional 6 September 2025, 15:19 -
Usai Pesta Enam Gol Lawan Chinese Taipei, Timnas Indonesia Diminta Jangan Lupa Diri
Tim Nasional 6 September 2025, 14:35
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24