Saling Menyalahkan: Kronologi Cekcok Aprilia vs Michelin Soal Kecelakaan Horor Jorge Martin di Tes Sepang

Anindhya Danartikanya | 8 Februari 2025 16:35
Saling Menyalahkan: Kronologi Cekcok Aprilia vs Michelin Soal Kecelakaan Horor Jorge Martin di Tes Sepang
Pembalap Aprilia Racing, Jorge Martin (c) Aprilia Racing

Bola.net - Aprilia Racing dan penyuplai tunggal ban MotoGP, Michelin, cekcok dan perang verbal soal penyebab kecelakaan horor Jorge Martin. Seperti yang diketahui, rider Spanyol itu terlempar dua kali dari motornya dalam tes pramusim di Sepang, Malaysia, Rabu (5/2/2025).

Dua highside ini terjadi pada sesi pagi. Yang pertama di Tikungan 1, di mana Martin mampu bangkit dan lanjut berkendara. Yang kedua di Tikungan 2, yang bikin Martin didera retak tulang metakarpal kelima tangan kanan, serta retak tulang metatarsal ketiga, keempat, dan kelima kaki kiri.

Advertisement

CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, menyatakan telemetri tak menunjukkan kesalahan motor dan pembalap. Ia juga menyebut ban Martin sudah mencapai suhu ideal. Baginya, ini 'menarik' karena Martin jatuh dengan set ban yang sama dalam kedua insiden, yakni ban belakang medium yang asimetris.

1 dari 3 halaman

Michelin Sinyalir Aprilia Cari-Cari Alasan

Michelin Sinyalir Aprilia Cari-Cari Alasan

Jorge Martin saat kecelakaan hebat di Tikungan 2 pada hari pertama tes pramusim MotoGP Sepang 2025. (c) Dorna Sports/MotoGP

Motorsport Manager Michelin Motorsport, Piero Taramasso, membantah indikasi Rivola, menyebut investigasi pihaknya menunjukkan tak ada masalah pada ban Martin. "Ketika ada insiden seperti ini, kita selalu mencari alasan. Logis saja, karena ban bagian dari motor dan sistem keseluruhan," ujarnya via Sky Sport Italia, Kamis (6/2/2025).

Taramasso juga menegaskan ban yang dipakai Martin diproduksi tahun lalu, belum pernah dipanaskan, sehingga punya semua kualitas pendukung performa tinggi. Pria asal Italia ini juga memberikan sinyal bahwa Michelin bukanlah pihak yang bersalah dalam insiden ini jika dilihat dari semua data yang diberikan Aprilia kepada mereka.

"Agak aneh Jorge tetap memakai ban itu selama 13 lap. Biasanya, saat ban tak bekerja dengan baik, rider kembali ke garasi dan minta ganti usai 2-3 lap. Dan seperti yang dibilang Massimo, tekanan dan suhunya baik-baik saja. Dari yang kami lihat dan dari data yang kami punya, tak ada masalah," lanjut Taramasso. Namun, drama berlanjut.

2 dari 3 halaman

Michelin Berikan Analisa dari Investigasi Lanjutan

Michelin Berikan Analisa dari Investigasi Lanjutan

Pembalap Aprilia Racing, Jorge Martin (c) Aprilia Racing

Pada Jumat (8/2/2025), Taramasso memberikan penjelasan lebih lanjut. Michelin mendapati perbedaan suhu antara permukaan dan bagian dalam ban Martin. Menurutnya, suhu permukaan ban Martin memang sudah ideal, tetapi suhu bagian dalamnya 15 derajat lebih rendah jika dibandingkan ban medium Marco Bezzecchi saat Martin terjatuh.

Ia menyebutkan 'suhu permukaan ban' yang diukur oleh tim-tim MotoGP sejatinya adalah suhu udara dalam ban. Suhu ini tentu berbeda dengan 'suhu bagian dalam ban', yang sejatinya adalah suhu karet ban. "Kesimpulannya jelas. Ketika Jorge meninggalkan garasi, suhu (karet bannya) lebih rendah 15 derajat. Ini cukup besar," tuturnya.

Taramasso juga menyatakan kondisi trek sangat memengaruhi suhu ban. "Ini jelas parameter besar yang dikombinasikan dengan kondisi trek. Ingat, trek ini sangat licin, berangin, dingin, hanya 30 derajat, ketika biasanya di sini suhu treknya 50 derajat. Selain itu, ada hujan semalaman. Jadi, ada kondisi buruk, bannya tidak siap, itulah alasan kecelakaannya terjadi," ungkapnya, yang segera ditepis oleh Aprilia.

3 dari 3 halaman

Aprilia Tuntut Michelin Rapat dengan Semua Tim MotoGP

Aprilia secara publik menolak penjelasan Taramasso. Dalam rilis resmi pada Jumat malam, mereka menyebut operasi Martin di Barcelona, Spanyol, berjalan lancar. Namun, dalam rilis yang sama, Rivola mengaku pihaknya tak mau mengiyakan Michelin. Ia justru menuntut Taramasso untuk rapat langsung dengan semua tim MotoGP.

"Saya senang operasi Jorge berjalan baik, dan kini kami mengharapkan pemulihan yang cepat. Kesehatannya adalah prioritas. Soal kecelakaannya, saya ingin menegaskan bahwa data kami sama sekali tidak mengonfirmasi pernyataan yang dibuat oleh Piero Taramasso," ujar eks Sporting Director Scuderia Ferrari di Formula 1 ini.

"Saya percaya bahwa keselamatan para pembalap harus jadi prioritas, dan saya sudah menyarankannya untuk mengadakan pertemuan dengan semua tim demi mencapai kesepakatan yang konstruktif mengenai apa yang sudah jelas merupakan situasi kritis, seperti yang dibuktikan dari sejumlah cedera," pungkas Rivola.

Akankah Aprilia dan Michelin bakal berbaikan dan satu suara mengenai penyebab kecelakaan Martin? Jangan lewatkan perkembangan kabarnya hanya di Bola.net ya!

Sumber: Sky Sport Italia, Aprilia Racing

LATEST UPDATE