Selalu Garang di Moto2, Mengapa Luthi Gagal di MotoGP?
Anindhya Danartikanya | 21 Desember 2018 10:00
Bola.net - - Thomas Luthi dikenal sebagai rider papan atas di setiap kelas balap Grand Prix yang ia tekuni, baik GP125, GP250 maupun Moto2. Namun mengapa ia justru terpuruk di MotoGP? Kepada Motorsport.com, rider asal Swiss ini pun berkisah panjang lebar mengenai musim debutnya di kelas tertinggi yang berjalan tak sesuai harapan.
Luthi yang merupakan juara dunia GP125 2005, dikenal sebagai rider yang kerap mengancam di Moto2, bahkan sukses menduduki peringkat runner up pada 2016 dan 2017. Prestasi inilah yang membuat Marc VDS Honda menggaetnya untuk MotoGP 2018, meski usianya telah menginjak 31 tahun.
Luthi pun ditandemkan dengan Franco Morbidelli, yakni rival beratnya dalam persaingan juara dunia Moto2 2017. Sayangnya, Luthi mengalami kecelakaan hebat di Sepang, Malaysia pada akhir 2017 dan cedera engkel, membuatnya harus absen dalam uji coba MotoGP di Valencia dan Jerez. Hal inilah yang diyakini Luthi sebagai awal suramnya MotoGP 2018.
Masalah Internal Marc VDS Bikin Pusing
Luthi pun mengaku debutnya di Qatar awal tahun ini tak terlalu buruk, di mana ia finis di posisi 16. Meski begitu ia mengaku tak punya petunjuk apa pun soal manajemen balap di MotoGP, dan saat masa belajarnya masih berlangsung, Marc VDS malah dilanda masalah internal di antara para petingginya.
Konflik ini membuat Marc VDS mundur dari MotoGP 2019 dan membuat nasib Luthi dan Morbidelli terkatung-katung. "Masalah terjadi dalam tim kami, yang lebih merugikan saya ketimbang Franco. Lingkungan Franco mungkin membuatnya agak lebih independen ketimbang saya. Inilah poin yang bisa saya pelajari," ungkap Luthi.
Morbidelli langsung 'diselamatkan' oleh mentornya di VR46 Riders Academy, Valentino Rossi yang merupakan ikon Yamaha, dan dipastikan membela Petronas Yamaha SRT musim depan. Luthi sendiri sempat berusaha keras mencari tim baru, dan akhirnya memutuskan kembali ke Moto2 bersama Dynavolt Intact GP, menggantikan Xavi Vierge.
Bingung Selalu Jalan di Tempat
Luthi terus-terusan tak mampu mencari kepercayaan diri saat mengendarai RC213V, dan sempat bertanya-tanya apakah memboyong crew chief-nya dari Moto2, Gilles Bigot, merupakan kesalahan. Ia juga heran mengapa dirinya sama sekali tak mampu meraih poin dan kesulitan mengejar Morbidelli, yang mengakhiri musim di peringkat 15 dengan koleksi 50 poin dan merebut gelar debutan terbaik.
"Itu yang selalu saya pikirkan. Apa yang terjadi? Franco bisa mengalami kemajuan, sementara saya jalan di tempat bersama banyak masalah. Jelas kooperasi kru dan dukungan teknis sangat penting. Kadang saya merasa tersesat. Terdengar bodoh, tapi itulah yang saya rasakan. Saya tak tahu apa yang harus saya lakukan karena tak ada kemajuan. Tentu saya frustrasi dan kecewa, dan saya tak tahu apa penyebabnya," ujarnya.
Motivasi Terjun Bebas
Luthi, yang sempat dikenal sebagai salah satu rival kuat Dani Pedrosa di masa lalu, mengaku kesulitan bertarung di MotoGP tanpa dukungan teknis dan mental dari tim. Ditambah fakta bahwa Marc VDS dipastikan mundur dari MotoGP, motivasinya pun terus berkurang setiap hari.
"Saya jelas ingin bertarung sampai bendera finis berkibar di balapan terakhir. Tapi jelas saya tak bisa melakukannya sendiri. Ada kalanya motivasi saya terjun bebas. Saya tak menyalahkan siapa pun, tapi memang rasanya sungguh sulit tanpa kesuksesan. Lagipula tim kami tak punya masa depan (di MotoGP). Semua orang sudah pergi. Jadi semuanya bertumpuk jadi satu," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil Balapan Moto3 Catalunya 2025: Angel Piqueras Menang, Kalahkan Jose Antonio Rueda
Otomotif 7 September 2025, 16:40 -
Yamaha dan Pramac Minta Jack Miller Bantu Toprak Razgatlioglu Cepat Adaptasi di MotoGP 2026
Otomotif 7 September 2025, 16:15 -
Hasil Sesi Pemanasan MotoGP Catalunya 2025: Marco Bezzecchi Tercepat, Ungguli Alex Marquez
Otomotif 7 September 2025, 14:59 -
Jadwal Siaran Langsung MotoGP Catalunya 2025 di Vidio, 5-7 September 2025
Otomotif 7 September 2025, 14:47 -
Nonton Live Streaming MotoGP Catalunya 2025 di Vidio dan SPOTV
Otomotif 7 September 2025, 14:47
LATEST UPDATE
-
Masa Depan Cerah Benjamin Sesko di Manchester United: Potensi Bomber Kelas Dunia
Liga Inggris 7 September 2025, 23:40 -
Kisah 20 Tahun Presnel Kimpembe di PSG Resmi Berakhir
Liga Eropa Lain 7 September 2025, 22:22 -
Daftar Pembalap Formula 1 dengan Kemenangan Terbanyak Sepanjang Sejarah
Otomotif 7 September 2025, 21:39 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:29 -
Update Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:28 -
Klasemen Sementara Formula 1 2025 Usai Seri Italia di Monza
Otomotif 7 September 2025, 21:27
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24