Sudah Layakkah Valentino Rossi Dianggap 'Tua'?
Anindhya Danartikanya | 11 Oktober 2017 16:00
Bola.net - - Fakta bahwa Valentino Rossi kini telah berusia 38 tahun, menimbulkan berbagai opini di kalangan penggemar MotoGP. Beberapa mengaku kagum melihatnya masih kompetitif di usia yang tak lagi muda, tapi tak sedikit juga yang yakin The Doctor sudah tak mampu lagi tampil perkasa dan mengantongi banyak kemenangan. Di pihak manakah kamu?
Sejak menjalani debut di GP125 pada 1996 silam, Rossi memang diprediksi bakal menjadi salah satu rider terhebat di jagat Grand Prix. Hal ini ia buktikan lewat sembilan gelar dunia yang sudah ia koleksi : GP125 1997, GP250 1999, GP500 2001, serta MotoGP 2002, 2003, 2004, 2005, 2008 dan 2009. Ini belum termasuk puluhan, bahkan mungkin ratusan rekor yang ia gores.
Sayang, Rossi dianggap mulai meredup sejak mengambil keputusan yang mencengangkan, yakni hijrah ke Ducati Corse pada musim 2011-2012. Dalam masa-masa itu, nyatanya The Doctor hanya mampu meraih tiga podium dalam dua musim, finis di posisi lima besar pun harus susah payah. Yakin tak ada harapan, ia memutuskan kembali ke Yamaha pada awal 2013.
Keputusannya kembali ke Yamaha ini ternyata merupakan gagasan yang bagus, mengingat ia kembali tampil di papan atas. Namun kini, dengan usia yang telah menginjak 38 tahun, sudah waktunya kah Rossi dianggap 'tua'? Simak ulasan Tim Bola.net soal kiprah Rossi berikut ini, Bolaneters!
Terlahir Kembali
Pada 2014, Rossi resmi membentuk VR46 Riders Academy yang diisi rider-rider muda Italia. Meski Rossi berusia 35 tahun, berlatih dengan anak-anak muda justru membuatnya merasa lebih muda, dan mampu menyesuaikan diri dengan gaya balap generasi rider yang lebih baru.
Uniknya, 2014 juga dianggap sebagai tahun kebangkitan Rossi yang sesungguhnya. Dari 18 seri, 16 kali ia selalu masuk lima besar, mengoleksi 13 podium termasuk dua kemenangan. Rossi lah penantang utama Marc Marquez musim itu, walau akhirnya harus puas duduk di peringkat runner up dengan ketertinggalan 67 poin.
Skandal dan Dominasi
Sayang, skandal 'Sepang Clash' bersama Marquez merupakan titik awal kegagalannya meraih gelar ke-10. Lagi-lagi ia harus puas duduk di peringkat runner up, hanya tertinggal lima poin dari Jorge Lorenzo.
Meski begitu, performa Rossi sepanjang tahun tetap mendapat pujian dari sana-sini, mengingat ia tak lagi muda dan melawan para rider muda yang levelnya jauh lebih tinggi ketimbang lawan-lawannya yang terdahulu.
Kompetisi Kian Ketat
Sepanjang musim, The Doctor mengoleksi 10 podium yang dua di antaranya merupakan kemenangan. Ia juga mengakhiri musim di peringkat runner up, di belakang Marquez dengan ketertinggalan 49 poin.
Perlu diingat, 2016 menghadirkan sembilan pemenang berbeda, dengan peta persaingan yang sangat ketat, bahkan merupakan salah satu musim terketat dalam sejarah kelas tertinggi Grand Prix. Dan lagi-lagi, dalam usia yang tak lagi belia, Rossi membuktikan dirinya belum habis.
Cedera dan Kejutan
Ini jelas merugikan Rossi dalam kans merebut gelar, dan banyak orang meyakini bahwa usialah 'si pembawa sial' bagi Rossi, bahwa ia tak lagi mampu berlatih dan bahkan berkompetisi. Meski begitu, lagi-lagi Rossi mematahkan semua argumen itu.
Diprediksi butuh 30-40 hari masa pemulihan dari cedera kaki, ia justru pulih lebih cepat. Hanya 22 hari pascaoperasi, ia tampil kompetitif dengan menduduki posisi ketiga di kualifikasi. Sesi balap pun lebih mengherankan lagi. Selepas start, ia langsung merangsek ke posisi kedua, membuntuti Lorenzo dengan ketat selama 11 lap.
Rossi yang akhirnya finis kelima mengaku agak kesakitan di paruh kedua balapan, namun menyatakan bahwa rasa sakit bukanlah masalah utamanya, melainkan masalah ban. Performa, motivasi dan kegigihan Rossi pun langsung mendapat berbagai pujian dan banyak acungan jempol.
Usia Jaminan Tua?
Nah, coba kita rangkum soal kiprah Rossi di MotoGP selama lima musim terakhir, di kala banyak orang menganggap ia sudah waktunya pensiun.
Pertama, menduduki peringkat runner up dengan margin poin yang tak jauh tertinggal di tiga tahun terakhir.
Kedua, masih bersenang-senang dan mampu bertarung sengit dengan rider-rider yang jauh lebih muda.
Ketiga, masih menjadi ancaman dalam perebutan kemenangan dan bahkan gelar dunia.
Keempat, kembali dari cedera cukup cepat sekaligus tetap tampil kompetitif.
Maka, sudah layakkah seorang Valentino Rossi, yang berusia 38 tahun, dianggap 'tua'? Apakah usia yang bertambah merupakan jaminan bahwa jiwa, talenta dan semangat juga ikut menua dan surut?
Masa Depan VR46
Meski begitu, perpanjangan kontrak ini punya satu syarat, dan syarat itu bukan kewajiban yang harus dilakukan Yamaha, melainkan kewajiban yang harus dilakukan Rossi untuk dirinya sendiri. Bila ia terbukti masih mampu tampil garang di enam seri pertama 2018, maka dengan senang hati ia akan menandatangani perpanjangan kontrak.
Sahabat sejak kecil sekaligus asisten pribadinya, Alessio 'Uccio' Salucci pun mengaku tak yakin Rossi akan gantung helm begitu saja pada akhir 2018. Saya rasa ia akan melanjutkannya. Jika ia terus punya performa baik, saya tak lihat alasan untuk berhenti. Vale cukup cerdas dan rendah hati untuk paham kapan ia harus pensiun. Tapi momen itu belum datang, tuturnya.
Jadi, Bolaneters, masih betah dan penasaran dalam menyaksikan aksi si legenda hidup ini, 'kan?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil Kualifikasi Moto2 Catalunya 2025: Sikat Jake Dixon, Daniel Holgado Sabet Pole
Otomotif 6 September 2025, 19:30 -
Hasil Latihan Ketiga Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Ungguli Charles Leclerc
Otomotif 6 September 2025, 18:37 -
Hasil Kualifikasi Moto3 Catalunya 2025: David Almansa Rebut Pole Perdana
Otomotif 6 September 2025, 18:32
LATEST UPDATE
-
Hasil Armenia vs Portugal: Ronaldo dan Felix Sumbang Dua Gol, Selecao Menang Telak 5-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:11 -
Hasil Inggris vs Andorra: Taktik Tuchel Berbuah Manis, Three Lions Menang 2-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:06 -
Situasi Pelik Inter Milan terkait Lautaro Martinez jelang Duel Kontra Juventus
Liga Italia 7 September 2025, 00:11 -
AC Milan Masih Minati Vlahovic: Ada Kendala dan Pesaing yang Harus Diwaspadai
Liga Italia 6 September 2025, 23:55 -
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 22:55 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:48 -
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
Otomotif 6 September 2025, 21:44 -
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
Otomotif 6 September 2025, 21:36
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24