Cerita Inspiratif Jean-Philippe Mateta: Dari Chateauroux Hingga Debut di Timnas Prancis di Usia 28 Tahun, Bersaing Dengan Para Bintang Top

Dimas Ardi Prasetya | 14 Oktober 2025 16:59
Cerita Inspiratif Jean-Philippe Mateta: Dari Chateauroux Hingga Debut di Timnas Prancis di Usia 28 Tahun, Bersaing Dengan Para Bintang Top
Jean-Philippe Mateta mencetak gol di laga Islandia vs Prancis, Selasa (14/10/2025). (c) AP Photo/Brynjar Gunnarsson

Bola.net - Tidak banyak pemain yang bisa berkata mereka menunggu hampir satu dekade untuk mewujudkan mimpi berseragam Timnas Prancis. Jean-Philippe Mateta adalah salah satunya. Di usia 28 tahun, penyerang Crystal Palace itu akhirnya mendapat kesempatan emas memperkuat Les Bleus, hasil dari perjalanan panjang dan penuh kerja keras sejak masa mudanya.

Lahir di Sevran, Prancis, Mateta meniti karier dari level bawah sepak bola Prancis. Ia memulai di tim muda Chateauroux B sebelum menembus tim utama Chateauroux pada musim 2015/2016. Di klub kecil itu, bakatnya mulai terlihat lewat ketajaman di depan gawang dan fisik kuat yang menjadi ciri khasnya.

Advertisement

Penampilan impresifnya membuat Lyon tertarik merekrutnya pada 2016. Namun di Lyon, Mateta harus bersabar. Ia lebih sering bermain di tim cadangan (Lyon B) dan hanya mendapat kesempatan terbatas di tim utama. Demi menit bermain, ia kemudian dipinjamkan ke Le Havre pada musim 2017/2018, di mana ia mulai menunjukkan potensi sebenarnya.

Musim luar biasa di Le Havre dengan 20 gol dari 38 laga membuat klub Jerman Mainz 05 memboyongnya pada 2018. Di Bundesliga, Mateta berkembang pesat. Ia tampil konsisten selama tiga musim dan menjadi salah satu pemain muda Prancis yang menarik perhatian, meski masih jauh dari radar timnas senior.

1 dari 3 halaman

Menemukan Rumah Baru di Crystal Palace

Menemukan Rumah Baru di Crystal Palace

Selebrasi Jean-Philippe Mateta di laga Community Shield Crystal Palace vs Liverpool, Minggu (10/08/2025). (c) AP Photo/Dave Shopland

Setelah membangun reputasi di Jerman, Mateta mencari tantangan baru. Pada Januari 2021, Crystal Palace mendatangkannya dari Mainz, awalnya dengan status pinjaman. Adaptasinya tak langsung mudah, ia harus bersaing dengan pemain berpengalaman di Premier League dan berjuang menyesuaikan diri dengan gaya permainan Inggris yang cepat dan keras.

Meski sempat kesulitan, Mateta tak pernah menyerah. Musim demi musim ia terus bekerja keras hingga akhirnya Palace mempermanenkan kontraknya pada 2022. Di bawah asuhan manajer baru, performanya meningkat drastis. Ia menjadi andalan di lini depan dengan kemampuan menahan bola, gerak tanpa bola yang cerdas, dan penyelesaian akhir yang semakin tajam.

Musim 2023/2024 menjadi titik balik besar. Mateta tampil luar biasa dengan catatan 19 gol dari39 laga dan beberapa kontribusi penting dalam kemenangan tim. Penampilan itu membuat namanya kembali diperhitungkan di Prancis, sesuatu yang sempat tampak mustahil beberapa tahun sebelumnya.

Kerja keras dan konsistensi itu akhirnya berbuah manis. Mateta tak hanya menjadi pilar di klub, tetapi juga membuka jalan menuju mimpi terbesarnya: bermain untuk tim nasional Prancis.

2 dari 3 halaman

Panggilan Les Bleus: Mimpi yang Jadi Nyata

Panggilan Les Bleus: Mimpi yang Jadi Nyata

Jean-Philippe Mateta melakukan pemanasan jelang laga Islandia vs Prancis, Selasa (14/10/2025). (c) AP Photo/Brynjar Gunnarsson

Pada Oktober 2025, kabar gembira datang. Didier Deschamps memasukkan nama Jean-Philippe Mateta ke dalam skuad Prancis untuk laga kualifikasi Piala Dunia melawan Timnas Azerbaijan dan Timnas Islandia. Setelah bertahun-tahun menunggu, penyerang Palace itu akhirnya mendapatkan kesempatan yang ia impikan sejak lama.

Pemanggilan ini bukan tanpa alasan. Mateta tampil konsisten untuk Palace dan sebelumnya juga berperan penting di Olimpiade Paris 2024, di mana ia mencetak tujuh gol dalam sembilan pertandingan dan membantu Prancis meraih medali perak. Penampilan itu menandai kebangkitannya di level internasional.

Berbicara kepada RMC Sport setelah bergabung di Clairefontaine, Mateta mengungkapkan perasaannya yang campur aduk antara bahagia dan haru. “Luar biasa,” ujarnya.

“Saya sudah mengenal Clairefontaine, tetapi bergabung dengan A’s sungguh tak terlukiskan, bagaikan mimpi. Seleksi pertama selalu dinantikan... saya selalu ambisius. Jadi, jika bukan hari ini, ya besok, dan jika bukan besok, ya lusa. Ketika saya menerima panggilan ini, saya sangat bahagia," serunya penuh antusiasme.

3 dari 3 halaman

Debut Impian Bersama Les Bleus

Debut Impian Bersama Les Bleus

Aksi Jean-Philippe Mateta (13) di laga Islandia vs Prancis, Selasa (14/10/2025). (c) AP Photo/Brynjar Gunnarsson

Debut Jean-Philippe Mateta untuk timnas Prancis akhirnya datang dalam laga kualifikasi melawan Azerbaijan. Ia masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua, menggantikan Hugo Ekitike. Meski tak mencetak gol, kehadirannya memberi warna baru di lini depan Les Bleus berkat fisiknya yang kuat dan pergerakan cerdas di kotak penalti.

Beberapa hari kemudian, Deschamps memberi kepercayaan lebih. Mateta tampil sebagai starter saat Prancis menghadapi Islandia. Kali ini, ia tak menyia-nyiakan kesempatan. Pada menit ke-68, ia mencetak gol perdananya untuk Les Bleus, menyambar umpan Maghnes Akliouche. Gol itu dirayakannya dengan penuh emosi, puncak perjalanan panjang dari Chateauroux hingga panggung internasional.

Dengan debut impresif itu, Mateta kini masuk dalam radar serius tim nasional. Ia bersaing dengan nama-nama besar seperti Kylian Mbappe, Marcus Thuram, Hugo Ekitike, dan Randal Kolo Muani. Namun bagi Mateta, bersaing dengan para bintang itu bukan tekanan, melainkan motivasi untuk terus berkembang.

Kini, di usia 28 tahun, Jean-Philippe Mateta menjadi contoh nyata bahwa mimpi besar tak mengenal waktu. Dari lapangan kecil di Chateauroux hingga sorotan stadion internasional, ia telah menulis kisah yang menginspirasi tentang kesabaran, kerja keras, dan keyakinan pada diri sendiri.

(RMC Sport)

LATEST UPDATE